Logo
>

GOLF Beli 22 Kavling Tanah Seharga Rp20,07 Miliar, Rencana Ekspansi ini

Ditulis oleh Syahrianto
GOLF Beli 22 Kavling Tanah Seharga Rp20,07 Miliar, Rencana Ekspansi ini

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF) melalui entitas anaknya, PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG), menandatangani perjanjian jual beli (PPJB) untuk pembelian 22 kavling tanah yang terletak di Kepulauan Bangka Belitung. Transaksi ini melibatkan PT Belitung Golf and Resorts (BGR), yang sebagian sahamnya dimiliki oleh GOLF.

    "Nilai total transaksi mencapai Rp20.073.900.000, yang menurut laporan keuangan perusahaan tidak mencapai 20 persen dari nilai ekuitas perseroan, yang tercatat sebesar Rp7,59 triliun pada 30 Juni 2024," Direksi Intra Golflink Resorts dalam keterbukaan informasi dikutip Senin, 30 Desember 2024.

    Rinciannya, objek utama dari transaksi ini adalah 22 kavling tanah seluas 8.990 meter persegi yang dimiliki oleh BGR. Transaksi ini menjadi langkah signifikan dalam strategi ekspansi GOLF di sektor pengembangan properti.

    "Lokasi tanah yang dibeli sangat strategis, dan fasilitas yang ada sudah memadai untuk mendukung rencana pengembangan properti lebih lanjut," imbuh manajemen.

    Adapun NKG, sebagai entitas anak yang 99,99 persen dimiliki oleh GOLF, melakukan transaksi ini dengan BGR, di mana GOLF saat ini menguasai 48,07 persen saham. GOLF dan BGR memiliki hubungan afiliasi, mengingat kedua perusahaan ini dimiliki oleh Hutomo Mandala Putra, baik secara langsung maupun tidak langsung. Hubungan afiliasi ini menjadi pertimbangan utama dalam keputusan untuk melaksanakan transaksi tersebut.

    Perseroan memutuskan untuk melakukan transaksi dengan pihak afiliasi, BGR, karena faktor lokasi yang strategis dan infrastruktur yang sudah berkembang. Hal ini memungkinkan proses pengembangan kawasan menjadi lebih cepat dan efisien.

    "Selain itu, transaksi dengan pihak afiliasi dianggap lebih efektif, karena memungkinkan pengelolaan properti yang lebih terintegrasi dan meminimalkan risiko yang biasa terjadi dalam transaksi dengan pihak luar," tambah Direksi GOLF.

    Dengan keberhasilan transaksi ini, GOLF berpotensi meningkatkan pendapatan perusahaan melalui pengembangan properti yang lebih terarah. Mengingat lokasi yang strategis dan kesiapan infrastruktur, GOLF dapat mempercepat proses monetisasi tanah tersebut. Ini tentunya dapat memberikan dampak positif terhadap prospek keuangan Perseroan dalam jangka panjang, yang pada gilirannya dapat mendukung kinerja saham GOLF di pasar modal.

    Sebagai tambahan, langkah ekspansi ini mencerminkan upaya GOLF untuk mengoptimalkan aset yang dimiliki dan mengembangkan bisnis properti di kawasan potensial seperti Kepulauan Bangka Belitung. Ini menjadi sinyal positif bagi investor yang memperhatikan potensi pertumbuhan GOLF, khususnya di sektor properti.

    Kinerja Keuangan GOLF

    GOLF berhasil mencatatkan kinerja keuangan yang positif pada kuartal ketiga tahun 2024. Perusahaan yang bergerak di sektor properti dan pengelolaan lapangan golf ini membukukan laba bersih sebesar Rp15,4 miliar, dengan laba bersih per saham mencapai Rp0,79 per lembar saham. Capaian ini menunjukkan adanya peningkatan yang signifikan dibandingkan dengan periode sebelumnya.

    Meskipun tidak ada data yang membandingkan kinerja pada kuartal sebelumnya (qoq) dan tahun lalu (yoy) secara rinci, pencapaian ini mencerminkan profitabilitas yang solid. Margin laba kotor, EBITDA, dan net margin yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan berhasil mengelola biaya dan menghasilkan keuntungan yang signifikan dari pendapatan yang diperoleh. Ini menunjukkan efisiensi operasional yang baik dan posisi keuangan yang semakin kuat.

    Selain pencapaian laba yang menggembirakan, posisi keuangan GOLF juga menunjukkan fundamental yang sehat. Dengan total ekuitas yang tercatat sebesar Rp7.970,5 miliar, perusahaan menunjukkan dasar modal yang kuat untuk mendukung pertumbuhannya di masa depan. Selain itu, rasio utang terhadap ekuitas dan utang terhadap total kapitalisasi yang rendah (masing-masing 0,03) menunjukkan bahwa GOLF mengelola utangnya dengan sangat hati-hati, dengan tingkat leverage yang sangat rendah.

    Rasio PBV yang rendah (0,55x) mengindikasikan bahwa saham GOLF diperdagangkan dengan harga yang relatif murah dibandingkan dengan nilai buku per sahamnya. Meskipun PER yang tinggi (286,08x) mencerminkan bahwa saham GOLF dihargai dengan premium yang sangat tinggi, hal ini juga menunjukkan ekspektasi pasar yang tinggi terhadap potensi pertumbuhan perusahaan. GOLF tampaknya dianggap memiliki prospek yang cerah oleh investor, yang bisa mencerminkan keyakinan pasar terhadap kemajuan bisnis properti dan pengelolaan lapangan golf yang sedang dijalani perusahaan.

    Hingga kuartal ketiga 2024, GOLF belum membagikan dividen kepada pemegang saham. Keputusan ini mungkin disebabkan oleh fokus perusahaan pada reinvestasi dana untuk mendukung ekspansi bisnis dan pengembangan properti. Dengan adanya peluang besar dalam sektor properti, reinvestasi menjadi prioritas yang lebih utama bagi GOLF untuk mempercepat pertumbuhannya dan meningkatkan nilai perusahaan dalam jangka panjang. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.