KABARBURSA.COM - Anak usaha PT Intra Golflink Resorts Tbk (GOLF), PT New Kuta Golf and Ocean View (NKG) menarik pinjaman sebesar Rp500 miliar dari PT Bank Nationalnobu Tbk (NOBU).
Komisaris Utama GOLF Darma Mangkuluhur Hutomo mengatakan, mayoritas dana pinjaman, yang ditandatangani pada 25 September 2024, akan dipakai untuk membiayai ekspansi agresif perseroan.
"Sebesar Rp450 miliar akan dipakai untuk membangun hotel bintang 6 ‘Luxury Boutique Hotel’, renovasi lapangan golf, membangun area driving range dan fasilitas lainnya milik NKG di Bali," kata Darma dalam siaran persnya, Jumat, 1 November 2024.
Darma menambahkan, sisa dana tersebut, senilai Rp50 miliar akan digunakan untuk membiayai modal kerja, kegiatan operasional, dan perawatan lapangan golf.
“Dengan pengembangan infrastruktur dan ekosistem golf tourism ini, kami berharap GOLF bisa jadi pionir sekaligus destinasi wisata golf utama pilihan para wisatawan lokal maupun mancanegara,” ujar Darma.
Emiten milik anak Tommy Soeharto ini, melalui NKG, sudah melakukan pembangunan awal 'Luxury Boutique Hotel' di Hole 15-Th Cliff Hanger dan ‘New Kuta Golf Villa’ yang merupakan kawasan rumah mewah di tengah lapangan golf.
Proyek-proyek tersebut berada di wilayah Pecatu Indah Resort, Jimbaran Bali. Selain hotel dan rumah mewah, perseroan juga berencana membangun club house dan commercial area di kawasan tersebut.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama GOLF Dwi Febri Astuti berharap, pengembangan fasilitas ekosistem olahraga dan hiburan di sekitar area golf milik NKG ini bisa mendongkrak pendapatan, khususnya pendapatan berulang (recurring income), dan laba GOLF di masa mendatang.
Hingga kuartal III 2024, GOLF membukukan pendapatan bersih sebesar Rp99,47 miliar dengan kontribusi terbesar berasal dari segmen bisnis golf, yakni mencapai 72 persen atau setara dengan Rp71,84 miliar. Kemudian, bisnis restoran menyumbang pendapatan sebesar Rp18,77 miliar dan bisnis lainnya senilai Rp8,86 miliar.
Laba bersih GOLF sepanjang Januari-September 2024 tercatat sebesar Rp15,39 miliar. Jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, kinerja GOLF mengalami penurunan akibat adanya sejumlah pengembangan dan perbaikan di sejumlah lapangan golf milik perseroan yang ada di Sentul, Bogor dan Bali.
“Kami sedang membangun infrastruktur untuk menunjang konsep baru lapangan golf existing di Sentul dan di saat yang sama ada sejumlah perbaikan dan kegiatan perawatan di lapangan golf milik NKG. Hal ini membuat jumlah pengunjung terbatas” jelas Dwi.
Pendapatan bersih GOLF pada kuartal III 2023 tercatat sebesar Rp101,72 miliar dan laba bersih sebesar Rp27,44 miliar.
Setelah IPO Juli 2024 lalu, GOLF bergerak cepat untuk merealisasikan rencana ekspansinya. Ekspansi agresif ini membuat struktur biaya perseroan ikut melonjak.
"Saat proses ekspansi, perseroan mengeluarkan biaya untuk analisa, menambah jumlah SDM, dan juga untuk biaya pemasaran,” tutur Dwi.
Namun, ia optismistis, ekspansi ini akan berdampak positif terhadap kinerja perseroan di masa mendatang.
Capaian Prapenjualan GOLF
GOLF melaporkan pra-penjualan perseroan mencapai Rp165 miliar untuk semester pertama 2024. Prestasi ini didorong oleh tingginya permintaan atas rumah mewah di cluster I ‘The Links Golf Villa”, yang berlokasi di Pecatu Indah Resort, Jimbaran, Bali.
Bali terbukti menjadi lokasi strategis bagi GOLF dalam memperbaiki performa keuangannya. Selama enam bulan pertama tahun ini, perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp63,5 miliar, sedikit meningkat dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp63,4 miliar.
Peningkatan ini terutama berasal dari segmen golf, yang naik dari Rp45,9 miliar menjadi Rp46,4 miliar. Kontribusi utama segmen ini berasal dari lapangan golf PT New Kuta Golf (NKG) di Bali yang mengalami kenaikan jumlah round golf sebesar 7 persen year on year (yoy), mencapai 30.825 pegolf pada semester pertama 2024.
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS) Bali, kunjungan turis, baik domestik maupun internasional, meningkat hampir 24 persen pada semester I 2024.
Selain segmen golf, divisi restoran GOLF juga menunjukkan kinerja yang stabil. Hingga akhir Juni 2024, pendapatan dari restoran tercatat sekitar Rp11,7 miliar, meningkat tipis sebesar 0,2 persen yoy.
Awalnya, perusahaan menargetkan penjualan seluruh unit di cluster I pada akhir tahun 2024, dengan groundbreaking dijadwalkan pada November 2024 dan konstruksi selesai pada 2026.
Dwi menambahkan, bahwa untuk cluster II yang akan datang, terdapat 43 unit rumah mewah yang akan ditawarkan. Proyek tahap kedua ini direncanakan dimulai pada kuartal II 2025 dan selesai pada 2027.
Manajemen menargetkan seluruh unit di cluster II akan terjual pada akhir 2025, dengan total nilai marketing sales diperkirakan mencapai Rp365 miliar. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.