KABARBURSA.COM - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) baru saja mengumumkan penunjukan William Xiong sebagai Chief Technology Officer (CTO) Grup yang baru.
William, berkewarganegaraan Perancis, memiliki pengalaman lebih dari 25 tahun di bidang pengembangan perangkat lunak dan produk, termasuk dalam pengembangan e-wallet, sistem asuransi, business intelligence, data platform, serta platform ESG.
Sebelum bergabung dengan GoTo, William menjabat sebagai Vice President Alibaba Cloud Intelligence dan General Manager Enterprise Service Cloud. Ia juga pernah menjadi Senior Director Engineering di Ant Group, di mana ia memainkan peran penting dalam pengembangan dan kerjasama e-wallet di berbagai negara Asia, termasuk PayTM di India, Dana di Indonesia, dan Gcash di Filipina. Pengalaman William juga mencakup posisi senior di perusahaan teknologi ternama seperti SAP, Siemens, dan eBaoTech.
Penunjukan William merupakan bagian dari upaya strategis GoTo untuk memperluas inovasi produk dan menjangkau pasar massal dengan memanfaatkan ekosistem Perseroan. Dalam perannya sebagai CTO, William akan bertanggung jawab atas strategi teknologi Grup GoTo, membangun tim teknologi yang kuat, dan memanfaatkan inovasi teknologi untuk meningkatkan efisiensi dan kepuasan pelanggan.
Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo, menyatakan bahwa pengalaman dan kepemimpinan William dalam inisiatif teknologi skala besar menjadikannya pilihan ideal untuk memimpin transformasi teknologi GoTo ke depan.
William Xiong mengungkapkan kegembiraannya bergabung dengan GoTo di momen penting dalam perjalanan pertumbuhan perusahaan, dan berkomitmen untuk membawa kemajuan teknologi yang mendukung pertumbuhan dan masa depan Perseroan.
Posisi CFO Anyar
PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) baru saja menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) yang berujung pada persetujuan penuh dari para pemegang saham untuk semua agenda yang diajukan. RUPSLB ini menjadi momen penting bagi GoTo, dengan sejumlah langkah strategis yang disetujui, termasuk perubahan pada jajaran direksi dan rencana pengurangan modal melalui penarikan kembali saham treasuri.
Salah satu keputusan penting yang diambil adalah penunjukan Simon Tak Leung Ho sebagai Direktur baru yang juga akan menjabat sebagai Chief Financial Officer (CFO), menggantikan Wei Jye Jacky Lo yang mengundurkan diri. Selain itu, GoTo juga mendapatkan persetujuan untuk menarik kembali saham treasuri yang sebelumnya dibeli pada tahun 2021 sebelum IPO dan dari pelaksanaan program stabilisasi harga saham pasca-IPO pada 2022. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi modal dan memberikan nilai tambah bagi para pemegang saham.
Direktur Utama GoTo, Patrick Walujo, menyampaikan rasa terima kasih atas dukungan penuh dari para pemegang saham. Ia menegaskan komitmen perusahaan untuk terus memberikan nilai tambah melalui ekspansi jangkauan konsumen yang mengutamakan kenyamanan dan value, sambil tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan bisnis dan manajemen biaya yang disiplin.
“Kami tetap berada di jalur yang tepat untuk mencapai target EBITDA yang disesuaikan breakeven untuk keseluruhan tahun 2024,” ungkap Patrick dalam pernyataan resminya pada Jumat, 30 Agustus 2024.
Dengan keputusan RUPSLB ini, GoTo kini memiliki susunan Dewan Komisaris dan Direksi yang baru. Agus D. W. Martowardojo tetap menjabat sebagai Komisaris Utama, didampingi oleh Garibaldi Thohir, Winato Kartono, dan Wishnutama Kusubandio sebagai komisaris.
Di jajaran direksi, Patrick Walujo memimpin sebagai Direktur Utama, didukung oleh Wakil Direktur Utama Thomas Kristian Husted, serta para direktur lainnya seperti Simon Ho, Catherine Hindra Sutjahyo, dan Nila Marita.
Komisaris Utama GoTo Agus D. W. Martowardojo, menyatakan bahwa perusahaan terus menunjukkan pertumbuhan yang solid, didorong oleh kinerja kuat di sektor On-Demand Services dan Financial Technology. Pada kuartal kedua tahun ini, grup ini mencatatkan peningkatan Gross Transaction Value (GTV) inti sebesar 54 persen, angka tertinggi sejak GoTo mulai berfokus pada profitabilitas pada awal 2023.
“Atas nama Dewan Komisaris, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Jacky Lo atas dedikasi dan kontribusinya selama ini. Kami juga menyambut Simon Ho dengan harapan besar bahwa pengalaman dan wawasan mendalamnya akan memperkuat jajaran direksi dan mendorong GoTo menuju profitabilitas yang berkelanjutan,” ujar Agus.
Laporan Kerugian Bersih
Kinerja saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) sepanjang tahun 2024 memberikan gambaran yang kompleks, terutama jika dianalisis melalui pendekatan investasi ala Warren Buffet. Metode Buffet yang fokus pada fundamental perusahaan dan nilai intrinsik memperlihatkan sejumlah tantangan yang harus dihadapi oleh GOTO.
Melihat laporan keuangan GOTO, perusahaan mencatat kerugian bersih sebesar Rp85.934 miliar dalam periode 12 bulan terakhir (TTM). Pada Q1 2024, kerugian tercatat sebesar Rp862 miliar, menurun signifikan dari Rp3.862 miliar pada Q1 2023 dan Rp6.471 miliar pada Q1 2022.
Meski ada penurunan kerugian, total kerugian masih cukup besar. Pada Q2 2024, kerugian meningkat menjadi Rp1.833 miliar, namun masih lebih rendah dibandingkan periode yang sama pada tahun-tahun sebelumnya.
Pendekatan Buffet menekankan pentingnya profitabilitas, dan dalam hal ini, GOTO menghadapi tantangan besar. Margin laba bersih perusahaan pada kuartal terakhir tercatat negatif sebesar 50,23 persen, dengan margin operasi sebesar negatif 21,47 persen.
Return on Assets (ROA) dan Return on Equity (ROE) masing-masing mencatatkan angka negatif, yaitu 185,26 persen dan 238,84 persen. Angka ini menunjukkan bahwa perusahaan belum mampu menghasilkan keuntungan yang signifikan dari aset dan ekuitasnya, sebuah sinyal yang kurang baik dalam pandangan Buffet.(*)