Logo
>

GRPM Target Pendapatan dan Laba Naik 50 Persen di 2024

Ditulis oleh Pramirvan Datu
GRPM Target Pendapatan dan Laba Naik 50 Persen di 2024

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - PT Graha Prima Mentari Tbk (GRPM) menargetkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sebesar 50 persen year on year (yoy) untuk tahun buku 2024.

    Direktur Utama GRPM, Agus Susanto, menjelaskan bahwa perseroan menargetkan pendapatan sebesar Rp556,5 miliar dan laba bersih mencapai Rp5,4 miliar pada 2024.

    "Kami berharap minimal pendapatan mencapai hampir Rp560 miliar. Sedangkan, margin laba bersih diharapkan bisa berada di kisaran hampir Rp5,5 miliar," ujar Agus dalam Paparan Publik di Jakarta, dikutip Senin 2 September 2024.

    Agus menyampaikan, perseroan telah mengalokasikan belanja modal (capital expenditure/capex) senilai Rp10 miliar pada semester I-2024, dari total rencana capex sebesar Rp20 miliar untuk tahun ini.

    "Capex ini agak sulit diprediksi, namun hingga saat ini kami telah mengeluarkan sekitar Rp10 miliar hanya pada paruh pertama. Jika ada penambahan prinsipal, tentu capex akan meningkat," jelas Agus.

    Ia menambahkan, perseroan memiliki fasilitas pembiayaan distributor dari beberapa bank yang selalu siap. "Jadi tidak perlu khawatir, tahun ini kami anggarkan capex sekitar Rp20 miliar," ujar Agus.

    Seiring dengan penambahan area dan prinsipal baru, Agus memaparkan bahwa perseroan kini memiliki 16 area operasional GRPM dan 13 area operasional TUJ. Penambahan ini juga diiringi dengan peningkatan jumlah retail outlet yang kini mencapai 53.619 RO dan bertambahnya produk dengan total 9 prinsipal.

    Komisaris Independen GRPM, Theo Lekatompessy, menyatakan bahwa fokus utama perseroan pada kuartal IV-2024 dan kuartal I-2025 adalah konsolidasi internal untuk menciptakan efisiensi, sambil menunggu kebijakan perdagangan, perpajakan, dan stimulus ekonomi dari pemerintahan baru.

    Pada tahun 2023, perseroan membukukan pendapatan sebesar Rp370,7 miliar dengan laba bersih tercatat sebesar Rp3,6 miliar.

    Sementara itu, hingga semester I-2024, GRPM telah membukukan pendapatan sebesar Rp370,68 miliar, meningkat 106 persen yoy dibandingkan Rp179,10 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

    Laba bersih tahun berjalan juga meningkat menjadi Rp3,61 miliar pada semester I-2024, dari Rp2,19 miliar pada semester I-2023.

    Kinerja Keuangan

    Sebagai informasi, penjualan perusahaan tumbuh 106,98 persen karena penjualan naik menjadi Rp370,7 miliar dari Rp179,1 miliar dibandingkan kuartal kedua tahun lalu.

    Laba kotor GRPM naik menjadi Rp 27,6 miliar dari Rp14,4 miliar. Kinerja apik GRPM turut mendongkrak aset perusahaan mencapai Rp181,3 miliar dari Rp48,9 miliar. Total ekuitas GRPM naik menjadi Rp88,9 miliar dari Rp33,1 miliar secara tahunan.

    Lonjakan pendapatan dan laba bersih itu menjadi catatan baik yang diperoleh GRPM setelah melakukan akusisi kepada PT Tri Usaha Jaya sebagai salah satu langkah strategis yang diumumkan pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa pada 30 Mei 2024.

    Perusahaan yang bermarkas di Cirebon, Jawa Barat ini memproyeksikan peningkatan penjualan dan laba sebagai bagian dari rangkaian rencana strategis, diantaranya mengakusisi PT Tri Usaha Jaya (TUJ), penambahan prinsipal, perluasan area dan efisiensi biaya operasional. Emiten di bidang pengantaran barang dan distribusi minuman Coca-Cola ini menetapkan kebijakan untuk menyesuaikan harga jual pasar dan kontrol pengeluaran operasional yang lebih efisien.

    Emiten distributor Coca Cola, tersebut juga telah membagian dividen sebesar Rp1,5 per saham dengan total Rp2,31 miliar. Hal tersebut disampikan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan dan Luar Biasa (RUPST-LB) pada Kamis 30 Mei 2024, memutuskan pembagian dividen Rp2,31 miliar atau 1,5 per saham.

    Nilai itu setara 52,15 persen dari laba bersih pada 2023. RUPS memutuskan pembagian dividen Rp2.317.505.789 atau 52,15 persen dari NPAT [laba bersih setelah pajak] pada Tahun Buku 2023.

    Perseroan menyampaikan Graha Prima Mentari optimistis menyongsong tahun 2024. Manajemen GRPM memproyeksikan peningkatan penjualan dan laba dengan upaya rencana strategis di antaranya akusisi PT Tri Usaha Jaya, penambahan prinsipal, perluasan area, dan efisiensi biaya operasional.

    Dengan strategi dan rencana yang solid, GRPM siap mengarungi tantangan dan memanfaatkan peluang di 2024, mendukung visi untuk terus berkembang dan memberikan nilai tambah bagi seluruh stakeholder.

    Dampak Cukai Minuman Berpemanis

    Terkait rencana pemerintah memberikan cukai terhadap minuman berpemanis, perseroan ada beberapa cara untuk meminimalisir dampak dari cukai  gula tersebut, salah satunya diversifikasi produk dengan zero  sugar.

    “Kami punya principle-principle yang hebat. Mereka memiliki inovasi yang hebat sehingga pasti sudah mengantisipasi adanya dampak dari cukai gula tersebut,” katanya

    Diketahui, Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan penerapan cukai Minuman Berpemanis Dalam Kemasan (MBDK) akan dilakukan secara terbatas pada 2025. Penerapan cukai akan dilakukan secara konservatif dan masih akan dibahas dengan DPR. Menurut Febrio, pemerintah ingin menyiapkan skema yang memastikan tujuan penerapan cukai ini tercapai, yakni memperbaiki pola konsumsi masyarakat terhadap gula. Industri akan didorong untuk mereformulasi produk MBDK yang rendah gula.

    Pemerintah juga menyadari implementasi pengenaan cukai MBDK memiliki risiko terhadap inflasi dan daya beli masyarakat. Namun, risiko tersebut dinilai amat kecil. Sebaliknya, pemerintah menilai manfaat penerapan cukai ini akan lebih banyak.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.