KABARBURSA.COM - Pasar saham Asia kembali menunjukkan daya tahannya pada perdagangan Selasa, 30 September 2025, ketika indeks Hang Seng di Hong Kong berhasil berbalik arah dari pelemahan awal menjadi ditutup menguat 233 poin atau 0,9 persen ke level 26.855. Kenaikan ini menandai posisi tertinggi dalam dua pekan terakhir, sekaligus memperpanjang tren positif bulanan.
Sepanjang September, Hang Seng melonjak 7 persen, mencatatkan kenaikan lima bulan berturut-turut, dan membukukan pertumbuhan kuartalan sebesar 11,6 persen. Optimisme terhadap prospek kecerdasan buatan, derasnya arus modal asing, serta ekspektasi adanya stimulus baru dari Beijing menjelang pleno Oktober menjadi pendorong utama reli ini.
Meski demikian, euforia pasar tidak sepenuhnya tanpa hambatan. Kekhawatiran politik di Amerika Serikat membatasi ruang kenaikan, apalagi setelah Wakil Presiden J.D. Vance memperingatkan potensi "shutdown" pemerintah akibat kebuntuan anggaran.
Selain itu, investor juga melakukan aksi ambil untung menjelang libur panjang di China pada 1–8 Oktober, yang membuat bursa Hong Kong ditutup pada 1 dan 7 Oktober.
Dalam suasana hati-hati ini, saham-saham unggulan masih mampu mencuri perhatian, termasuk ZG Group yang melesat 15 persen usai mengumumkan rencana pembelian kembali saham hingga 107,11 juta unit.
MMG Ltd. juga naik 7,5 persen setelah mengumumkan pelunasan utang, sementara Kuaishou, Akeso, Geely Auto, dan SMIC turut menguat signifikan.
Shanghai dan Shenzhen Ditutup Menguat
Di daratan China, bursa Shanghai dan Shenzhen juga menutup perdagangan dengan catatan positif, seiring sentimen yang membaik setelah rilis data PMI. Indeks Shanghai Composite naik 0,4 persen atau 47,08 poin menjadi 13.526,51, sementara Shenzhen Component bertambah 0,5 presen atau 20,25 poin ke level 3.882,78.
Data resmi menunjukkan bahwa PMI manufaktur meningkat menjadi 49,8 pada September, naik dari 49,4 di bulan sebelumnya dan lebih baik dibanding proyeksi konsensus 49,6. Meskipun masih berada di bawah level 50 yang memisahkan kontraksi dan ekspansi, data ini menandakan perlambatan kontraksi di sektor industri.
Lebih jauh, aktivitas bisnis di sektor jasa juga masih bertahan dalam zona ekspansi. Indeks aktivitas bisnis versi RatingDog mencatat kenaikan ke 51,2 pada September dari 50,5 bulan sebelumnya.
Namun, data resmi dari Biro Statistik Nasional menunjukkan laju sektor non-manufaktur melambat tipis ke 50 dari 50,3 pada Agustus. Laporan RatingDog untuk aktivitas jasa juga turun menjadi 52,9 dari 53.
Kendati demikian, angka tersebut tetap mengindikasikan ekspansi, menegaskan bahwa konsumsi dan layanan masih menjadi penopang ekonomi di tengah tekanan industri berat.
Dari sisi korporasi, sentimen juga diperkuat oleh kabar positif dari beberapa emiten. Saham Shaanxi Huaqin Technology Industry melonjak 8,9 persen setelah menandatangani kesepakatan pasokan material khusus senilai 401,5 juta yuan kepada mitra yang dirahasiakan.
Shenzhen Guohua Network Security Technology naik 5 persen setelah anak usahanya masuk sebagai kandidat proyek pusat komputasi awan senilai 235,7 juta yuan. Sementara itu, Hangzhou Anysoft Information Technology menguat 3,4 persen setelah ditunjuk sebagai kandidat dalam tender server umum oleh China United Network Communications.
Secara keseluruhan, performa Hang Seng dan bursa utama di China menggambarkan kombinasi optimisme dan kehati-hatian investor. Dorongan dari prospek stimulus kebijakan, pemulihan manufaktur yang perlahan, serta penguatan korporasi besar menjadi faktor pendorong reli.
Namun, faktor eksternal seperti risiko politik di AS dan libur panjang domestik membatasi ruang kenaikan. Dengan kombinasi faktor ini, sentimen pasar saat ini dapat digambarkan sebagai konstruktif namun waspada, menunggu katalis lanjutan dari pleno Partai Komunis di Oktober serta perkembangan ekonomi global.(*)