Logo
>

Harga Batu Bara Dunia Merosot, Dipicu Skeptisisme terhadap Stimulus China

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
Harga Batu Bara Dunia Merosot, Dipicu Skeptisisme terhadap Stimulus China

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga batu bara dunia jatuh tajam pada Selasa, 15 Oktober 2024, di tengah keraguan pelaku pasar mengenai efektivitas langkah-langkah stimulus yang diumumkan pemerintah China, konsumen batu bara terbesar di dunia.

    Harga batu bara Newcastle untuk pengiriman Oktober 2024 merosot USD2,15 menjadi USD146,05 per ton. Kontrak untuk November 2024 juga turun USD2,15 menjadi USD148,75 per ton, sedangkan untuk Desember 2024 terkoreksi USD2,85 ke level USD150,55 per ton.

    Di sisi lain, harga batu bara Rotterdam untuk Oktober 2024 melemah USD1,65 menjadi USD119,1 per ton. Sementara itu, harga kontrak untuk November 2024 jatuh USD2,55 menjadi USD119, dan kontrak Desember 2024 turun USD2,5 menjadi USD120,65 per ton.

    Mengutip Trading Economics, harga batu bara Newcastle sempat mencapai titik tertinggi dalam 12 bulan di level USD 153 pada 7 Oktober. Namun, penurunan terjadi setelah pengarahan dari Kementerian Keuangan China akhir pekan lalu gagal meningkatkan sentimen pasar karena rencana stimulus fiskal tersebut tidak disertai dengan rincian yang jelas.

    Kondisi ini memicu keraguan di kalangan pelaku pasar mengenai kemampuan langkah-langkah pemerintah China dalam merangsang pertumbuhan ekonomi yang sangat penting bagi pasar batu bara global.

    Di tengah perkembangan tersebut, produsen batu bara terbesar di Filipina, Semirara, mengumumkan rencana ekspansi penambangan senilai USD5 miliar.

    Sementara itu, Inggris telah resmi menjadi negara G7 pertama yang sepenuhnya menghentikan penggunaan pembangkit listrik tenaga batu bara. Mereka telah menutup pembangkit berkapasitas 2.000 megawatt di Nottinghamshire.

    Sempat Naik

    Harga batu bara dunia mengalami kenaikan harga pada Senin, 14 Oktober 2024, usai China mengimpor si batu hitam ke tingkat tertinggi pada September 2024. Selain itu, meningkatnya konsumsi dan penurunan harga batu bara internasional juga menjadi pemicu berikutnya.

    Harga batu bara Newcastle untuk Oktober 2024 naik sebesar USD1,5 menjadi USD148,2 per ton. Untuk bulan November 2024, harga meningkat USD1,5 menjadi USD150,9 per ton, sementara Desember 2024 juga naik USD1,5 menjadi USD153,4 per ton.

    Sebaliknya, data dari bea cukai menunjukkan bahwa impor batu bara China mencapai rekor tertinggi pada bulan September.

    Di sisi lain, harga batu bara Rotterdam untuk Oktober 2024 meningkat USD1,25 menjadi USD120,75. Harga untuk November 2024 naik USD1,55 menjadi USD121,55, sedangkan Desember 2024 melesat USD1,9 menjadi USD123,15.

    Adapun China mengimpor total 47,59 juta metrik ton batu bara bulan lalu, meningkat 13 persen dari September 2023, menurut data dari Administrasi Umum Kepabeanan negara tersebut yang dirilis, kemari ln.

    Pembangkit listrik tenaga batu bara telah kembali mencatat pertumbuhan di China dalam beberapa minggu terakhir, sementara permintaan batu bara dari sektor kimia juga turut meningkatkan konsumsi, kata para analis kepada Reuters.

    Di tengah permintaan yang meningkat dan penurunan harga internasional, China mengimpor volume batu bara tertinggi sepanjang masa pada bulan September karena pasokan dari luar negeri lebih murah dibandingkan batu bara yang ditambang secara domestik.

    Harga batu bara acuan Asia, di Newcastle, Australia, turun selama sebagian besar bulan lalu. Tingkat terendah di bulan September, yaitu USD136,46 per metrik ton pada 23 September, merupakan penurunan 7 persen dari puncak harga di bulan Agustus yang mencapai USD147,13 per ton, menurut perkiraan Reuters.

    China mencatatkan peningkatan pertama dalam pembangkitan listrik tenaga batu bara dalam empat bulan pada bulan Agustus, meskipun produksi dari sumber energi bersih meningkat dan proporsi energi terbarukan dalam campuran listrik terus berkembang.

    Produksi listrik China dari sumber thermal—yang sebagian besar berbahan bakar batu bara—meningkat sebesar 3,7 persen di bulan Agustus dibandingkan bulan yang sama tahun lalu, menurut data resmi China yang dikutip oleh kolumnis Reuters, Clyde Russell.

    Sementara China mengejar ekspansi cepat kapasitas energi terbarukan, negara tersebut tidak meninggalkan batu bara. Ekonomi terbesar kedua di dunia ini memimpin dalam investasi dan instalasi energi terbarukan global dan memiliki peran dominan dalam banyak rantai pasokan energi bersih, termasuk peralatan solar, pengolahan lithium, serta penambangan dan pengolahan logam baterai kritis lainnya.

    Namun, China juga terus memperluas armada pembangkit listrik tenaga batu bara seiring pertumbuhan permintaan listriknya, untuk memastikan keamanan energi dan pasokan listrik yang stabil, terutama pada periode permintaan puncak.

    Sementara itu, Perusahaan penambangan batu bara terbesar di China akan menginvestasikan sekitar USD 24 miliar untuk membangun fasilitas konversi batu bara menjadi produk petroleum dalam upaya mengurangi kelebihan pasokan komoditas energi yang diperkirakan akan terjadi.

    Fasilitas yang dijadwalkan mulai beroperasi pada 2027 ini akan menggunakan tenaga angin dan matahari.

    China adalah produsen batu bara terbesar di dunia dan sedang mencari cara baru untuk memanfaatkan komoditas ini, yang produksinya mencapai rekor tertinggi sebesar 4,7 miliar ton pada tahun 2023. Konversi batu bara menjadi petrokimia adalah salah satu cara untuk memanfaatkan batu bara, selain menggunakannya untuk pembangkit listrik dan pembuatan baja.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).