KABARBURSA.COM - Harga batu bara mengalami penurunan pada perdagangan kemarin, dengan koreksi hampir mencapai 1 persen.
Pada Senin, 1 Juli 2024, harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk kontrak pengiriman bulan ini tercatat sebesar USD 132,1 per ton, turun 0,83 persen dari posisi akhir pekan lalu. Ini merupakan level terendah sejak 24 Juni, atau dalam seminggu terakhir.
Harga batu bara masih berada dalam tren negatif. Selama sebulan terakhir, harga batu bara turun sebesar 8,55 persen.
Penurunan harga gas alam turut mempengaruhi harga batu bara. Kemarin, harga gas TF Belanda turun 3,12 persen menjadi EUR33,43 per MWh, sedangkan harga gas di Inggris turun 4,06 persen menjadi GBP78,04 per termal.
Saat harga gas lebih murah, keuntungan menggunakan batu bara menurun. Akibatnya, permintaan batu bara menurun, yang menyebabkan harga juga ikut turun.
Secara teknikal dengan perspektif harian (daily time frame), batu bara masih terperangkap di zona bearish. Tercermin dari Relative Strength Index (RSI) yang sebesar 24,32. RSI di bawah 50 mengindikasikan suatu aset sedang dalam posisi bearish.
Namun, menarik diperhatikan bahwa indikator Stochastic RSI sudah menyentuh angka 0. Sudah paling rendah, sangat jenuh jual (oversold).
Dengan begitu, harga batu bara berpeluang naik. Target resisten terdekat ada di USD136/ton. Jika tertembus, maka USD139/ton bisa menjadi target selanjutnya.
Target paling optimistis atau resisten terjauh ada di USD141/ton. Namun berbagai target resisten ini harus melalui pivot point USD134/ton.
Sedangkan target support terdekat adalah USD131/ton. Penembusan di titik ini bisa membawa harga batu bara turun lagi menuju USD128/ton.
Sepanjang Semester Pertama
Harga batu bara naik pada perdagangan akhir pekan lalu. Namun sepanjang semester I 2024, harga si batu hitam mengalami periode suram.
Pada Jumat, 28 Juni 2024, harga batu bara di pasar ICE Newcastle untuk pengiriman Juni dihargai USD133,2/ton. Naik 0,45 persen dibandingkan hari sebelumnya.
Sepanjang pekan lalu, harga batu bara naik 0,53 persen secara point-to-point. Selama Juni, harga masih terpangkas 6.26 persen.
Pada kuartal II 2024, harga komoditas ini naik 3,18 persen. Akan tetapi pada semester I 2024, harga jatuh 9,02 persen.
Perkembangan di China menjadi sentimen negatif bagi harga batu bara. Harga listrik yang dihasilkan pembangkit listrik tenaga angin untuk kali pertama bisa lebih murah ketimbang batu bara.
Dalam proyek ‘kebun angin’ baru di Shanghai berkapasitas 306 megawatt, harga listrik yang dijual bisa lebih murah 27 persen ketimbang listrik dari pembangkit batu bara.
“Ini memulai era baru bagi pembangkit listrik tenaga angin di mana bisa bersaing dengan batu bara bahkan dengan harga yang lebih rendah,” kata Xiangyu Chen, Analis BNEF.
Ke depan, hal seperti ini akan makin banyak. Hingga 2030, China diperkirakan bakal memiliki pembangkit listrik tenaga angin dengan kapasitas 129 gigawatt.
Ditambah lagi konsumsi batu bara China diperkirakan mencapai puncak pada 2025. Selepas itu, konsumsi akan berkurang seperti yang ditargetkan Presiden Xi Jinping.
China adalah konsumen batu bara nomor 1 dunia. Saat China meninggalkan batu bara, maka harga komoditas ini akan sangat terpukul.
Harga Dalam Negeri
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah resmi menetapkan harga batu bara acuan (HBA) untuk periode Juni 2024.
Penetapan HBA terbaru termaktub dalam Keputusan Menteri ESDM Nomor 131.K/MB.01/MEM.B/2024 tentang Harga Mineral Logam Acuan dan Harga Batubara Acuan untuk Bulan Juni Tahun 2024, yang ditetapkan Rabu, 19 Mei 2024.
"HBA untuk bulan Juni digunakan sebagai dasar perhitungan Harga Patokan Batubara (HPB) untuk Juni 2024," sebagaimana dikutip melalui beleid tersebut.
Dalam aturan teranyar, HBA dalam kesetaraan nilai kalor 6.322 kcal/kg GAR, total moisture 12,26 persen, total sulphur 0,66 persen, dan ash 7,94, atau batu bara kokas atau metalurgi (coking coal) ditetapkan pada angka USD123 per ton. Angka ini naik 7,84 persen dari USD114,06 per ton pada Mei 2024.
Selanjutnya, HBA I dalam kesetaraan nilai kalor 5.300 kcal/kg GAR, total moisture 21,32 persen, total sulphur 0,75 persen, dan ash 6,04 persen ditetapkan di level USD88,65 per ton. Angka ini turun 3,4 persen dari USD91,77 pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, HBA II dalam kesetaraan nilai kalor 4.100 kcal/kg GAR, total moisture 35,73 persen, total sulphur 0,23 persen dan ash 3,90 persen atau termasuk dalam golongan batu bara uap (termal) ditetapkan pada besaran USD54,79 per ton atau menurun 3,06 persen dari harga bulan sebelumnya USD56,52 per ton.
Terakhir, HBA III dalam kesetaraan nilai kalor 3.400 kcal/kg GAR, total moisture 44,30 persen, total sulphur 0,24 persen dan ash 3,88 persen ditetapkan pada angka USD35,82 per ton, turun 1,5 persen dari harga Mei USD36,39 per ton.
Selain penetapan HBA, Keputusan Menteri tersebut juga ditetapkan Harga Mineral Logam Acuan (HMA) untuk Juni 2024.
Dalam lampiran aturan tersebut, HMA untuk komoditas nikel ditetapkan USD17.472,38/dmt. Selanjutnya, kobalt ditetapkan USD28.215,95/dmt.
Adapun HMA untuk komoditas mineral logam lainnya adalah sebagai berikut:
Nikel: USD18.962,11 per ton metrik kering (dmt) pada Juni 2024.
Kobalt: USD27.718,68/dmt.
Timbal: USD2.181,68/dmt.
Seng: USD2.875,42/dmt.
Aluminium: USD2.539,08/dmt.
Tembaga: USD9.900,58/dmt.
Emas sebagai mineral ikutan: USD2.333,40/dmt.
Perak sebagai mineral ikutan: USD27,66/dmt.
Ingot Timah Pb 300: settlement price ICDX dan JFX pada hari penjualan.
Ingot Timah Pb 200: settlement price ICDX dan JFX pada hari penjualan.
Ingot Timah Pb 100: settlement price ICDX dan JFX pada hari penjualan.
Ingot Timah Pb 050: settlement price ICDX dan JFX pada hari penjualan.
Ingot Timah 4NINE: settlement price ICDX dan JFX pada hari penjualan.
Logam Emas: LBMA Gold PM Fix pada hari penjualan.
Logam Perak: LBMA Silver Fix pada hari penjualan.
Mangan: USD3,54/dmt.
Bijih Besi Laterit/Hematit/Magnetit: USD1,72/dmt.
Bijih Krom: USD6,37/dmt.
Konsentrat Ilmenit: USD7,51/dmt.
Konsentrat Titanium: USD12,18/dmt. (*)