KABARBURSA.COM - Harga bawang merah melonjak drastis hingga mencapai rata-rata Rp80.000 per kilogram. Badan Pangan Nasional (Bapanas) segera merespons dengan melakukan langkah antisipasi untuk menstabilkan harga bawang merah.
Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menjelaskan bahwa salah satu tindakan yang dilakukan adalah memberikan bantuan fasilitas distribusi pangan untuk meningkatkan pasokan bawang merah di pasar.
“Kita memberikan bantuan melalui fasilitasi distribusi pangan,” kata Arief, Minggu, 21 April 2024.
Arief juga menginformasikan bahwa Bapanas telah berkolaborasi dengan Direktorat Jenderal Hortikultura untuk memfasilitasi distribusi bawang merah dari hasil petani unggulan di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, ke Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, sebanyak 24 ton.
Menurutnya, salah satu faktor penyebab kenaikan harga bawang merah adalah karena belum semua pedagang di pasar-pasar di Jakarta membuka lapaknya. Terutama pedagang di Pasar Induk yang biasanya menjual produknya ke pengecer yang lebih kecil.
Arief menjelaskan bahwa sebagian pedagang belum kembali ke pasar setelah mudik dari daerah asalnya atau berlibur di luar Jakarta, yang mengakibatkan stok bawang merah di pasar menjadi terbatas. Hal ini menjadi lebih kritis karena permintaan bawang merah meningkat setelah Lebaran.
"Khususnya menjelang Lebaran, sebagian pedagang biasanya libur untuk berkunjung ke daerah asal dan bersilaturahmi. Termasuk di Pasar Induk,” jelas Arief.
Harga bawang merah terus meroket sejak Lebaran. Data dari Panel Harga Badan Pangan Nasional mencatat rata-rata harga bawang merah di wilayah DKI Jakarta mencapai Rp80.000 per kilogram.
Angka ini meningkat signifikan dalam sehari, naik sebesar 12,8 persen dari harga sebelumnya yang mencapai Rp69.760 per kilogram pada tanggal 20 April.