KABARBURSA.COM - Nilai tukar petani Jawa Tengah (Jateng) pada Februari 2024 tercatat sebesar 121,94 persen. Secara mouth to mounth mengalami kenaikan 3,16 persen.
Berdasarkan data yang dirilis oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Jateng, kenaikan nilai tukar petani tersebut disebabkan karena indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 4,3 persen.
Kepala BPS Jateng, Dadang Hardiwan mengatakan walaupun indeks harga yang harus dibayarkan petani juga mengalami kenaikan, akan tetapi indeks harga yang diterima petani naiknya lebih tinggi dibandingkan dengan indeks yang dibayar petani.
Naiknya nilai tukar petani dipengaruhi oleh sub sektor tanaman pangan yang naik sebesar 4,33 persen, lalu Holtikultura 3,42 persen dan tanaman perkebunan 0,87 persen.
"Kalau tanaman pangan lebih dominan di beras yang di satu sisi ada kenaikan (harga) beras," ucapnya.
Sementara, untuk Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada bulan Februari 2024 ini juga mengalami kenaikan sebesar 125,01 persen.
"Tanaman pangan masih menjadi penyebab kenaikan angka tersebut dengan besaran 4,98 persen," katanya. (bay/adi)