KABARBURSA.COM - Harga Bitcoin per hari ini terpangkas sebanyak 1 persen. Pasar kripto mengalami penurunan dalam 24 jam terakhir. Bitcoin dan Ethereum mengalami koreksi harga, sementara Binance justru menguat. Bitcoin mengalami penurunan lebih dari 1 persen, mencapai USD66.031 per koin pada Sabtu, 15 Juni 2024pukul 09.05 WIB. Penurunan tersebut setara dengan Rp1,08 miliar (kurs, Rp16.486).
Menurut data dari Coinmarketcap, kapitalisasi pasar kripto global turun 0,56 persen menjadi USD2,4 triliun dalam periode 24 jam. Ethereum juga mengalami penurunan sebesar 0,38 persen menjadi USD3.474 per koin. Di sisi lain, Binance mengalami kenaikan sebesar 0,18 persen dengan harga mencapai USD601 per koin.
Penurunan cepat ini menyebabkan likuidasi posisi perdagangan derivatif dengan leverage hingga hampir USD180 juta di berbagai aset kripto dalam 24 jam terakhir, sebagian besar dari mereka yang berspekulasi pada kenaikan harga. Total likuidasi minggu ini telah mencapai lebih dari USD 870 juta, mengurangi tingkat leverage di pasar kripto.
Beberapa hari sebelumnya, para analis dan pelaku pasar mengantisipasi bahwa Bitcoin akan mencatatkan rekor tertinggi baru, didukung oleh inflasi yang melambat dan data ekonomi yang melemah. Namun, upaya reli tersebut malah berujung pada aksi jual cepat, menjadikan BTC terjebak dalam kisaran sideways-nya.
Pada Rabu (12/6/2024), Federal Reserve (The Fed) memproyeksikan hanya satu kali pemangkasan suku bunga untuk tahun ini, jumlah yang lebih sedikit dari perkiraan sebelumnya oleh bank sentral. Hal ini mengurangi harapan investor terhadap kebijakan moneter yang lebih longgar pada musim panas ini.
Sementara itu, ketidakpastian politik di Eropa, terutama dengan pemilihan umum dadakan di Prancis, telah mendorong indeks dolar AS naik ke level tertinggi dalam lebih dari sebulan terhadap mata uang utama lainnya, sehingga menekan harga Bitcoin.
Menurut 10X Research, Bitcoin juga menghadapi tantangan dari peningkatan penjualan oleh para penambang dan aksi ambil untung dari investor jangka panjang di dekat level USD70,000. Hal ini memberikan tekanan tambahan pada pasar kripto secara keseluruhan.
Revolusi Mata Uang DIgital
Bitcoin, mata uang kripto pertama yang diperkenalkan pada 2009 oleh seseorang atau sekelompok orang dengan nama samaran Satoshi Nakamoto. Bitcoin secara langsung telah mengubah lanskap keuangan global dengan cara yang belum pernah terbayangkan sebelumnya. Sederhananya, Bitcoin adalah bentuk uang digital yang menggunakan teknologi blockchain untuk mengamankan transaksi, mengontrol penciptaan unit baru, dan memverifikasi transfer aset secara peer-to-peer tanpa perantara.
Bitcoin muncul sebagai respons terhadap krisis keuangan global pada 2008, dengan tujuan untuk memberikan alternatif terhadap sistem keuangan tradisional yang terpusat dan rentan terhadap manipulasi. Salah satu inovasi utama Bitcoin adalah penggunaan teknologi blockchain, sebuah ledger terdesentralisasi yang mencatat semua transaksi secara publik dan aman.
Bitcoin bekerja di atas teknologi blockchain yang memungkinkan setiap transaksi untuk diverifikasi dan direkam secara permanen di seluruh jaringan. Setiap unit Bitcoin (BTC) memiliki kode unik yang menjaga keamanan dan keasliannya. Transaksi Bitcoin diproses oleh jaringan penambang yang menggunakan daya komputasi mereka untuk memvalidasi transaksi dan menambahkannya ke dalam blockchain.
Salah satu keunggulan utama Bitcoin adalah sifatnya yang terdesentralisasi, yang berarti tidak ada satu entitas tunggal yang mengontrolnya. Hal ini membuatnya resisten terhadap manipulasi politik atau ekonomi yang bisa mempengaruhi mata uang tradisional. Selain itu, Bitcoin juga menawarkan transaksi yang lebih cepat dan lebih murah dibandingkan dengan sistem keuangan tradisional, terutama untuk transaksi lintas negara.
Meskipun potensi dan keunggulannya, Bitcoin juga menghadapi sejumlah tantangan. Salah satunya adalah volatilitas harga yang tinggi, yang membuatnya tidak stabil sebagai alat pembayaran sehari-hari. Selain itu, regulasi yang bervariasi di berbagai negara juga mempengaruhi adopsi dan penggunaan Bitcoin secara luas.
Bitcoin telah menjadi aset investasi populer di kalangan individu dan institusi, dianggap sebagai bentuk lindung nilai terhadap inflasi atau ketidakstabilan mata uang fiat. Selain itu, teknologi blockchain yang mendasari Bitcoin juga telah menginspirasi inovasi di berbagai industri, termasuk keuangan, logistik, dan bahkan pemerintahan.
Di masa depan, Bitcoin terus menghadapi tantangan dan peluang. Pengembangan teknologi blockchain terus berlanjut, dengan berbagai proyek dan aplikasi baru yang terus muncul. Selain itu, adopsi Bitcoin sebagai alat pembayaran dan investasi masih berkembang di berbagai negara, meskipun dengan tingkat kecepatan yang berbeda-beda.
Bitcoin telah membuka pintu untuk era baru keuangan yang terdesentralisasi dan inovatif. Dengan penggunaan yang semakin luas dan pertumbuhan ekosistem yang terus berkembang, Bitcoin memainkan peran penting dalam mengubah paradigma keuangan global dan mungkin akan terus menjadi topik yang menarik untuk dipantau di masa depan.
Dalam sebuah dunia yang semakin terhubung secara digital, Bitcoin menjanjikan potensi untuk mengubah cara kita memahami dan menggunakan uang. Dengan teknologi yang terus berkembang dan adopsi yang semakin luas, Bitcoin dan blockchain berpotensi untuk menjadi pilar utama dalam sistem keuangan global di masa mendatang.(*)