KABARBURSA.COM - Harga emas melambung lebih dari 1 persen pada Kamis, 8 Agustus 2024, didorong oleh dua kekuatan utama, yaitu peningkatan permintaan safe haven dan harapan kuat akan pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada September mendatang.
Seperti yang dilaporkan, harga emas spot naik 1,27 persen, mencapai USD2.463,3 per ons. Begitu pula, kontrak berjangka emas AS melonjak 1,3 persen ke level yang sama.
Alex Ebkarian, Chief Operating Officer di Allegiance Gold, menyatakan bahwa emas semakin dipandang sebagai aset safe haven yang stabil, menggeser minat dari aset berisiko.
"Prospek emas tetap cerah, meskipun volatilitasnya meningkat. Jika The Fed benar-benar memangkas suku bunga sebesar 0,5 persen, kita bisa melihat reli lebih lanjut di pasar logam mulia," jelasnya.
Di panggung geopolitik, ketegangan semakin memanas setelah pembunuhan anggota senior kelompok militan Hamas dan Hizbullah minggu lalu, yang meningkatkan kemungkinan serangan balasan dari Iran terhadap Israel. Dalam situasi seperti ini, emas kerap menjadi pilihan utama sebagai lindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, terutama saat suku bunga rendah mendominasi.
Beberapa raksasa keuangan seperti JP Morgan, Citigroup, dan Wells Fargo telah memprediksi bahwa The Fed akan memangkas suku bunga sebesar 50 basis poin pada September 2024, setelah data pekerjaan AS minggu lalu memberikan sinyal positif.
Menurut CME FedWatch Tool, peluang pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin pada September meningkat menjadi 72 persen, naik dari 70 persen pada Senin, 5 Agustus 2024. Pemangkasan lebih lanjut diperkirakan akan terjadi pada Desember.
Data pekerjaan AS terbaru menunjukkan ada 233 ribu klaim pengangguran awal minggu lalu, di bawah perkiraan ekonom yang sebesar 240 ribu, dan menurun dari 250 ribu pada minggu sebelumnya, meredakan kekhawatiran akan resesi di ekonomi terbesar dunia tersebut.
Tidak hanya emas yang menikmati kenaikan, logam mulia lainnya juga bersinar. Harga perak spot melonjak lebih dari 3 persen menjadi USD27,40 per ons, platinum naik 1,6 persen menjadi USD934,55, dan palladium meroket 4,6 persen ke USD920,42 per ons.
Pada perdagangan Kamis, 8 Agustus 2024, harga emas dunia cenderung stabil di angka USD2.388,16 per ons pada pukul 18.12 GMT, setelah sebelumnya sempat naik hingga 0,7 persen di awal perdagangan. Kontrak berjangka emas AS juga sebagian besar tidak berubah di angka USD2.432,40 per ons. Penyebabnya adalah penguatan nilai dolar AS sebesar 0,2 persen terhadap mata uang utama lainnya, dan imbal hasil obligasi AS 10 tahun yang juga meningkat.
Begitu pula di perdagangan Rabu, 7 Agustus 2024, harga emas menunjukkan kestabilan meskipun sempat naik di awal perdagangan. Kenaikan dolar dan imbal hasil obligasi Amerika Serikat (AS) menjadi faktor utama yang menekan harga emas. Namun, ekspektasi pemangkasan suku bunga The Fed pada September dan meningkatnya ketegangan geopolitik di Timur Tengah tetap memberikan dukungan bagi harga emas.
“Saya pikir, koreksi kemungkinan besar akan terjadi jika data ekonomi menunjukkan bahwa kekhawatiran resesi memang berdasar. Namun, harga emas kemungkinan akan mencapai rekor tertinggi baru dalam beberapa bulan mendatang,” kata Everett Millman, analis utama di Gainesville Coins.
Laporan pekerjaan yang lemah minggu lalu membuat traders memperkirakan pemangkasan suku bunga sebesar hampir 105 basis poin pada akhir tahun, dengan kemungkinan 100 persen pemangkasan suku bunga pada September, menurut CME FedWatch Tool.
Sementara itu, Selasa, 6 Agustus 2024, pemimpin Hizbullah berjanji memberikan respons ‘kuat dan efektif’ terhadap pembunuhan komandan militernya oleh Israel minggu lalu, apa pun konsekuensinya. Emas dianggap sebagai pelindung nilai terhadap ketidakpastian geopolitik dan ekonomi, serta cenderung menguat dalam lingkungan suku bunga rendah.
“Di lain pihak, data klaim pengangguran pada Kamis, 8 Agustus 2024 akan menjadi fokus pasar untuk konfirmasi perlambatan angka ekonomi, terutama ketenagakerjaan,” kata Bart Melek, kepala strategi komoditas di TD Securities.
Sementara itu, bank sentral China menahan diri untuk membeli emas untuk cadangannya selama tiga bulan berturut-turut pada Juli, menurut data resmi yang dirilis pada Rabu, 7 Agustus 2024.
“Ada peningkatan minat terhadap emas di Barat, tetapi sebenarnya China yang memimpin dalam hal ini. Jika mereka tidak membeli sebanyak itu, maka akan berdampak besar pada permintaan emas global secara keseluruhan,” tambah Millman.
Harga logam mulia lainnya juga mengalami pergerakan, dengan harga perak spot turun 1,5 persen menjadi USD26,64 per ons. Sedangkan harga platinum naik 0,6 persen menjadi USD917,38 dan paladium naik 1,1 persen menjadi USD884.(*)