Logo
>

Harga Emas Dunia Naik di Tengah Pernyataan The Fed

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Harga Emas Dunia Naik di Tengah Pernyataan The Fed

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga emas dunia mengalami kenaikan pada pembukaan perdagangan hari ini, Kamis, 11 Juli 2024. Kenaikan ini didorong oleh pernyataan The Fed mengenai pasar tenaga kerja yang mulai mereda.

    Berdasarkan data dari Investing.com, emas acuan XAU/USD naik 0,09 persen ke level USD2.373 per ons. Dalam setahun, harga emas dunia sudah meningkat 22,99 persen.

    Komentar Ketua Federal Reserve Jerome Powell kepada Dewan Perwakilan Rakyat AS tidak mengandung kejutan kebijakan moneter yang bersifat hawkish, yang bersahabat bagi pasar logam.

    Selain itu, melemahnya indeks dolar AS turut mendukung kenaikan harga emas.

    Powell menyebutkan bahwa pasar tenaga kerja AS telah mendingin secara signifikan, memicu spekulasi bahwa The Fed mungkin akan menurunkan suku bunga pada akhir tahun ini. Para pelaku pasar memperkirakan penurunan suku bunga pertama akan terjadi pada bulan September. Kini, para pedagang dan investor menunggu rilis indeks harga konsumen AS bulan Juni pada hari Kamis dan indeks harga produsen Juni pada hari Jumat, yang diperkirakan akan menunjukkan inflasi AS tetap terkendali.

    Menambah Cadangan Emas

    Laporan Dow Jones Newswires menyebutkan bahwa bank-bank sentral diperkirakan akan terus menambah cadangan emas. Analis Citi memperkirakan sekitar 1.100 metrik ton emas akan dibeli oleh bank sentral tahun ini, naik sekitar enam persen dari tahun lalu. Pasar luar utama saat ini melihat indeks dolar AS sedikit lebih rendah, sementara harga minyak mentah Nymex naik dan diperdagangkan sekitar USD82,50 per barel. Imbal hasil obligasi pemerintah AS bertenor 10 tahun saat ini berada di 4,286 persen.

    Meskipun emas saat ini berada dalam fase konsolidasi, analis komoditas di Citi memperkirakan permintaan emas yang kuat pada paruh kedua tahun ini dapat mendorong harga mencapai USD2.600 per ons.

    Berdasarkan pemodelan mereka, para analis memperkirakan bank sentral akan membeli sekitar 1.100 ton tahun ini, meningkat sebesar 5,8 persen dibandingkan tahun lalu, dengan kemungkinan melebihi 1.250 ton dalam skenario bullish.

    Pandangan Citi ini muncul setelah data cadangan devisa dari Bank Rakyat Tiongkok menunjukkan bahwa mereka tidak menambah cadangan emas selama dua bulan berturut-turut.

    Meskipun demikian, permintaan emas sektor resmi tetap stabil pada rekor 28 hingga 30 persen dari produksi tambang emas sejak 2022.

    Citi melihat permintaan berpotensi meningkat menuju 35 persen dalam skenario bull case pada tahun depan, dipicu oleh perang dagang dan kekhawatiran tentang kebijakan fiskal AS. Dalam kondisi ini, Citi memperkirakan harga emas dapat diperdagangkan antara USD2.800 dan USD3.000 per ons pada pertengahan 2025.

    Prediksi Harga Sepekan

    TD Securities memperkirakan bahwa harga emas akan mengalami kenaikan dalam beberapa minggu ke depan. Dalam sebuah catatan, perusahaan ini menyoroti bahwa pembelian stabil oleh bank sentral serta kejelasan lebih lanjut terkait penurunan suku bunga di Amerika Serikat (AS) akan mendukung kenaikan harga logam mulia ini.

    Menurut TD Securities, harga emas diprediksi akan mencapai rata-rata USD2.475 per ons pada kuartal pertama 2025. Saat ini, pada Kamis, 11 Juli 2024, harga emas spot diperdagangkan pada USD2.379 per ons.

    Pergerakan harga emas sempat terhenti minggu ini setelah laporan mengungkapkan bahwa Bank Rakyat China berhenti membeli emas selama dua bulan berturut-turut hingga Juni. Hal ini melemahkan reli emas yang terjadi pekan lalu, setelah data nonfarm payrolls AS yang lebih lemah dari perkiraan meningkatkan harapan atas penurunan suku bunga.

    Namun, TD Securities mencatat bahwa harga emas kembali didorong oleh data yang menunjukkan pembelian emas oleh Reserve Bank of India, Bank Nasional Polandia, dan Bank Nasional Ceko minggu ini.

    Menurut TD Securities, pembelian oleh bank sentral tersebut, bersama dengan kejelasan yang meningkat mengenai penurunan suku bunga AS, kemungkinan akan mendukung harga emas dalam beberapa bulan mendatang.

    “Karena sektor resmi tampaknya masih tertarik untuk menggunakan emas sebagai diversifikasi cadangan devisa mereka, penyerapan yang lebih besar dari investor ketika waktu penurunan suku bunga semakin jelas akan mendorong harga emas mencapai rekor baru,” tulis para analis TD Securities dalam sebuah catatan.

    Harga emas spot mencapai rekor tertinggi USD2.450,06 per ons pada bulan Mei 2024, didorong oleh meningkatnya permintaan safe haven akibat potensi konflik antara Iran dan Israel. Namun, harga tersebut hanya bertahan sebentar, kemudian turun tajam ke level terendah USD2.280 per ons sebelum pulih pada akhir Juni.

    Sejauh ini, harga emas spot telah naik 15 persen pada tahun 2024, didukung oleh spekulasi yang meningkat mengenai penurunan suku bunga AS. Federal Reserve diperkirakan akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin pada bulan September.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.