KABARBURSA.COM - Harga emas batangan bersertifikat dari Logam Mulia PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) mengalami penurunan pada Jumat, 16 Agustus 2024.
Menurut informasi di situs Logam Mulia, harga emas Antam pecahan satu gram tercatat di Rp 1.404.000. Ini menunjukkan penurunan sebesar Rp 10.000 dari harga yang dipatok pada Kamis, 15 Agustus 2024, yakni Rp 1.414.000 per gram.
Sementara itu, harga buyback emas Antam juga turun menjadi Rp 1.250.000 per gram, turun Rp 10.000 dari harga buyback pada hari sebelumnya, yang sebesar Rp 1.260.000 per gram.
Harga emas mengalami penurunan signifikan sebesar 1 persen pada Kamis, 15 Agustus 2024. Penurunan ini dipicu oleh data indeks harga konsumen (CPI) Amerika Serikat untuk bulan Juli yang sesuai dengan ekspektasi pasar, menurunkan harapan akan pemangkasan suku bunga yang lebih besar oleh The Fed pada bulan depan.
Harga emas spot tercatat turun 1 persen menjadi USD2.440,47 per ons pada pukul 17:45 GMT. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup lebih rendah sebesar 1,1 persen di USD2.479,7 per ons.
Tai Wong, seorang trader logam independen dari New York, menjelaskan bahwa pasar sebelumnya mengharapkan pemangkasan suku bunga yang lebih tajam oleh The Fed. Namun, data CPI menunjukkan kemungkinan pemangkasan suku bunga hanya sebesar 25 basis poin, berbeda dari harapan pasar yang menginginkan 50 basis poin.
Data dari Bureau of Labor Statistics menunjukkan bahwa indeks harga konsumen AS meningkat 0,2 persen secara bulanan pada Juli, dan naik 2,9 persen secara tahunan setelah sebelumnya melonjak 3 persen pada Juni. Prediksi peluang untuk pemangkasan suku bunga sebesar 50 basis poin pada September kini turun menjadi 36 persen, dari 50 persen sebelum data CPI dirilis, menurut CME FedWatch Tool.
Phillip Streible, kepala strategi pasar di Blue Line Futures, mengungkapkan bahwa ekspektasi pemangkasan suku bunga yang lebih kecil telah menekan momentum pasar emas. Hal ini dapat mengurangi permintaan untuk emas, yang biasanya mendapat manfaat dari suku bunga rendah karena emas tidak menghasilkan bunga, sehingga biaya peluang untuk menyimpan emas menjadi lebih rendah.
Namun, ketegangan geopolitik global masih memberikan dukungan terhadap harga emas. Ben Hoff, kepala strategi komoditas di Societe Generale, menyatakan bahwa ketidakstabilan geopolitik terus mendukung harga emas sebagai aset safe-haven.
Sejak awal tahun ini, harga emas telah meningkat sekitar 19 persen, dengan harga spot mencapai puncaknya di USD2.483,6 pada 17 Juli 2024, didorong oleh permintaan tinggi sebagai aset pelindung dan ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
Selain emas, logam mulia lainnya juga mengalami penurunan. Harga perak turun 2,1 persen menjadi USD27,26 per ons, platinum merosot 1,3 persen menjadi USD923,95 per ons, dan paladium terpangkas 1,2 persen menjadi USD927,25 per ons.
Harga emas tetap berada pada level tinggi, didorong oleh kekhawatiran yang semakin meningkat mengenai ketegangan geopolitik di Timur Tengah. BloombergNews melaporkan bahwa Iran mungkin tengah mempersiapkan serangan terhadap Israel, sebuah skenario yang berpotensi memicu konflik bersenjata lebih luas di kawasan tersebut.
John Kirby, Juru Bicara Gedung Putih, memperingatkan dalam pernyataannya kepada media bahwa kemungkinan serangan Iran terhadap Israel bisa terjadi dalam waktu dekat, bahkan mungkin pekan ini. “Amerika Serikat dan sekutunya perlu bersiap menghadapi potensi serangan besar. Kemungkinan ini semakin nyata,” kata Kirby dengan tegas. Kekhawatiran ini mendorong para investor untuk mencari perlindungan di emas, yang dianggap sebagai aset aman saat situasi geopolitik tidak stabil.
Selain ketegangan di Timur Tengah, pernyataan pejabat Federal Reserve Amerika Serikat juga memengaruhi pergerakan harga emas. Michelle ‘Miki’ Bowman, anggota Dewan Gubernur Federal Reserve, menyebutkan bahwa penurunan suku bunga acuan bisa menjadi opsi jika kondisi ekonomi mendukung.
Dalam pidatonya di acara Kansas Bankers Association, Bowman menyatakan, “Jika data menunjukkan bahwa inflasi secara konsisten mendekati target 2 persen, maka mungkin akan tepat untuk mempertimbangkan penurunan suku bunga acuan secara bertahap. Namun, kita harus tetap berhati-hati dan tidak bereaksi berlebihan terhadap satu data tunggal,” seperti yang dilaporkan oleh BloombergNews.
Pernyataan Bowman memengaruhi sentimen pasar, menyebabkan investor memperkirakan kemungkinan penurunan Federal Funds Rate sebesar 50 basis poin (bps) dan 25 bps pada bulan September menjadi sama besar, yakni 50-50. Penurunan suku bunga akan membuat emas, yang tidak memberikan imbal hasil, menjadi lebih menarik. Dengan suku bunga yang lebih rendah, biaya peluang untuk menyimpan emas, yang tidak memberikan imbal hasil, menjadi lebih kecil, meningkatkan daya tariknya.
Secara keseluruhan, ketegangan geopolitik dan potensi perubahan kebijakan suku bunga oleh Federal Reserve adalah dua faktor utama yang mempengaruhi harga emas saat ini. Dengan situasi yang tidak menentu dan ekspektasi penurunan suku bunga, investor cenderung beralih ke emas sebagai pelindung nilai.
Harga Emas Batangan Antam per Jumat 16 Agustus 2024, Belum Termasuk Pajak:
- Emas 0,5 gram: Rp 752.000
- Emas 1 gram: Rp 1.404.000
- Emas 5 gram: Rp 6.795.000
- Emas 10 gram: Rp 13.535.000
- Emas 25 gram: Rp 33.712.000
- Emas 50 gram: Rp 67.345.000
- Emas 100 gram: Rp 134.612.000
- Emas 250 gram: Rp 336.265.000
- Emas 500 gram: Rp 672.320.000
- Emas 1.000 gram: Rp 1.344.600.000
Catatan:
Logam Mulia Antam menawarkan emas dan perak batangan dalam berbagai ukuran, seperti 1 gram hingga 500 gram. Harga per gram emas Antam bervariasi tergantung pada berat batangan. Batangan kecil biasanya lebih mahal per gram dibandingkan batangan besar karena adanya biaya tambahan untuk pencetakan. Harga yang tercantum di sini adalah patokan untuk batangan 1 kilogram, yang sering digunakan oleh pelaku bisnis emas sebagai acuan.(*)