KABARBURSA.COM - Pada Kamis, 2 Mei 2024, harga emas melanjutnya tren kenaikan tipis. Logam mulia itu naik sebesar 0,01 persen menjadi USD2.321,57 per troy ons dari sebelumnya USD2.321,31 per troy ons pada Rabu, 1 Mei.
Kenaikan harga emas didukung oleh reaksi pasar terhadap keputusan rapat bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve (The Fed). Komite Pengambil Kebijakan The Fed (Federal Open Market Committee/FOMC) memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di level 5,25-5,5 persen. Keputusan ini disepakati secara bulat, tanpa ada perbedaan pendapat.
Meskipun suku bunga acuan tetap tinggi, Jerome Powell, Gubernur The Fed menegaskan bahwa keputusan selanjutnya kemungkinan besar tidak akan berupa kenaikan suku bunga.
"Hal ini memberikan harapan bagi investor bahwa kemungkinan penurunan suku bunga masih ada, yang menjadi sentimen positif bagi harga emas," tuturnya, dikutip Kamis, 2 Mei.
Dari segi teknikal, harga emas telah memasuki zona bullish berdasarkan perspektif harian (daily time frame), dengan Relative Strength Index (RSI) berada pada level 63,4, menunjukkan kondisi bullish. Indikator Stochastic RSI juga menunjukkan sinyal beli, dengan angka 73,01, menandakan masih ada ruang untuk akumulasi.
Namun demikian, fase konsolidasi harga emas kemungkinan belum berakhir, dan koreksi masih bisa terjadi sebelum mencapai level dasar (bottom). Target support terdekat terletak di USD2.312 per troy ons, dan jika tembus, target selanjutnya adalah USD2.301 per troy ons.
Sedangkan target resisten terdekat adalah USD2.329 per troy ons, dan penembusan di level ini dapat membawa harga emas menuju USD2.336 per troy ons.
Sementara di dalam negeri, harga emas produksi Antam atau PT Aneka Tambang Tbk mengalami lonjakan sebesar Rp17.000 pada perdagangan Kamis, 2 Mei sehingga menjadi Rp1.327.000 per gram.
Pada hari sebelumnya, Rabu, 1 Mei, harga emas batangan berada di level Rp1.310.000 per gram. Sementara untuk harga jual kembali (buyback) emas batangan pada hari Kamis adalah sebesar Rp1.220.000 per gram.