Logo
>

Harga Emas Menanjak Mendekati Level Puncak: Sebulan Lebih!

Ditulis oleh Pramirvan Datu
Harga Emas Menanjak Mendekati Level Puncak: Sebulan Lebih!

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga emas naik, mendekati puncak tertinggi lebih dari satu bulan yang dicapai pekan lalu. Kenaikan ini didukung oleh harapan pemotongan suku bunga The Federal Reserve (The Fed). Para pedagang menunggu lebih banyak komentar dari pejabat The Fed untuk mengukur waktu pemotongan tersebut.

    Menurut Reuters, harga emas spot naik 0,4 persen menjadi USD 2.421 per ons troi pada pukul 14:15 GMT. Sedangkan, kontrak berjangka emas AS naik 0,2 persen menjadi USD 2.426. Harga emas spot mencapai rekor tertinggi USD 2.449,89 per ons pada 20 Mei.

    Ketua The Fed, Jerome Powell, dijadwalkan berbicara nanti hari ini. Data yang akan dirilis minggu ini mencakup penjualan ritel AS, output industri untuk bulan Juni, dan klaim pengangguran mingguan.

    "Jalur harga emas dan perak akan terus bergerak ke samping hingga lebih tinggi dan saya tidak akan terkejut melihat rekor baru di sini dalam beberapa minggu mendatang atau bahkan lebih cepat," kata Jim Wyckoff, senior market analyst di Kitco Metals.

    Namun, data PDB yang lebih lemah dari perkiraan dari konsumen emas utama China mungkin membatasi minat beli di pasar emas hari ini, tambah Wyckoff. Ekonomi China tumbuh 4,7 persen pada April-Juni, menurut data resmi, meleset dari perkiraan analis sebesar 5,1 persen dalam jajak pendapat.

    Dolar AS stabil, sementara imbal hasil obligasi AS jangka panjang naik, karena investor mempertimbangkan apakah upaya pembunuhan terhadap Trump meningkatkan peluang kemenangannya.

    "Risiko seimbang di kedua sisi dan saya pikir emas mungkin akan bergerak ke samping karena alasan itu," kata Everett Millman, analis pasar utama di Gainesville Coins.

    Menurut CME FedWatch Tool, pasar sekarang melihat 94 persen kemungkinan pemotongan suku bunga AS pada bulan September. Daya tarik bullion yang tidak menghasilkan bunga cenderung bersinar di lingkungan suku bunga rendah.

    Sentimen Pasar

    Harga emas mengalami pelemahan pada awal pekan ini, meskipun masih bertahan di atas level USD2.400 per ons troi.

    Sentimen pasar tercermin dari harapan yang semakin kuat terhadap pemangkasan suku bunga setelah data menunjukkan perlambatan ekonomi Amerika Serikat (AS).

    Pada Senin, 15 Juli 2024 pukul 6.30 WIB, harga emas spot tercatat sebesar USD2.407,11 per ons troi. Ini menunjukkan penurunan sebesar 0,18 persen dari penutupan perdagangan sebelumnya di level USD2.411,43 per ons troi. Sementara itu, harga emas kontrak Agustus 2024 di Commodity Exchange turun 0,42 persen menjadi USD2.410,60 per ons troi.

    Data terbaru menunjukkan bahwa indeks harga konsumen AS mengalami penurunan pada bulan Juni, mengindikasikan perlambatan inflasi yang dapat memberikan ruang bagi Federal Reserve (The Fed) untuk menurunkan suku bunga dalam tahun ini. Spekulasi bahkan menyoroti kemungkinan penurunan suku bunga sebanyak dua kali, dengan total potensi penurunan mencapai 50 basis poin.

    Kondisi suku bunga yang lebih rendah umumnya meningkatkan minat terhadap investasi emas, yang tidak memberikan bunga. Meskipun suku bunga masih berada di level tinggi dan inflasi berada jauh di atas target The Fed, harga emas telah menguat sebesar 17 persen sepanjang tahun ini.

    Selain itu, bank sentral di seluruh dunia terus menambah cadangan emas sebagai bagian dari diversifikasi portofolio mereka. Permintaan terhadap safe haven juga meningkat akibat ketegangan global yang masih berlanjut.

    Kasus Penembakan Donald Trump

    Direktur Laba Forexindo Berjangka, Ibrahim Assuaibi, menyatakan insiden penembakan terhadap calon Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Sabtu, 13 Juli 2024, akan mempengaruhi pasar global, khususnya harga emas.

    “Harga emas dunia kemungkinan besar akan melampaui batas USD2.500 di tahun 2024, pasca penembakan,” kata Ibrahim.

    Menurut Ibrahim, insiden ini mencerminkan tegangnya situasi politik di Amerika Serikat, yang mungkin akan memperkuat dolar AS yang sebelumnya sedang melemah.

    “Ini akan mempengaruhi pasar safe haven, dengan investor kembali melakukan pembelian jangka panjang terhadap emas dunia,” tuturnya.

    Pada pertemuan pekan lalu, Federal Reserve AS (The Fed) menyatakan niatnya untuk menurunkan suku bunga dua kali, mengingat data inflasi inti yang menunjukkan penurunan. Namun, Ibrahim meyakini bahwa jika ekonomi AS terus membaik, bank sentral bisa saja melakukan tiga kali pemangkasan suku bunga.

    “Target penurunan sebesar 75 basis poin kemungkinan besar akan tercapai,” ujarnya.

    Sementara itu, situasi ekonomi di China juga menjadi perhatian. Ibrahim mencatat bahwa meskipun inflasi di negara tersebut menurun, perang dagang yang berkepanjangan dengan Uni Eropa terus mempengaruhi biaya impor, khususnya mobil listrik dan aki listrik.

    “Kami menanti respons China terhadap kebijakan impor ini, yang diperkirakan akan mempengaruhi harga emas secara signifikan,” jelas Ibrahim.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Pramirvan Datu

    Pram panggilan akrabnya, jurnalis sudah terverifikasi dewan pers. Mengawali karirnya sejak tahun 2012 silam. Berkecimpung pewarta keuangan, perbankan, ekonomi makro dan mikro serta pasar modal.