KABARBURSA.COM - Harga emas dunia melonjak sejak Senin, 15 April 2024, mencapai level USD2.353 per ons troy. Pengamat pasar uang Ariston Tjendra menyebut serangan langsung Iran kepada Israel menjadi penyebabnya.
"Pasar khawatir ini akan menjadi perang besar yang bisa mendorong pelambatan ekonomi global sehingga pelaku pasar berusaha melindungi nilai asetnya dengan masuk aset aman di emas dan juga dolar Amerika Serikat (AS)," ujar Ariston kepada Kabar Bursa, Rabu, 17 April 2024.
Harga emas dunia pada Senin, 15 April mengalami kenaikan sebesar 0,42 persen dalam 24 jam. Dalam sepekan, harga emas ini menguat sebesar 0,64 persen, dan selama sebulan terakhir telah melonjak hingga 9,01 persen.
Menyikapi data tersebut, Ariston menyampaikan bahwa harga emas mungkin bisa bertahan di level tinggi bila konflik Iran-Israel masih bertahan.
"Untuk Harga Emas spot mungkin bisa bertahan di atas USD2270 per troy ons dalam waktu dekat," ungkapnya.
Di sisi lain, sambung dia, harga emas juga terpengaruh oleh prospek kebijakan pemangkasan suku bunga acuan AS ke depan.
"Kebijakan pemangkasan ini juga telah mendorong kenaikan harga emas karena dolar AS melemah," jelas Ariston.
Namun ia menambahkan bahwa, Gubernur The Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell, mengatakan bahwa inflasi di AS masih sulit turun.
"Pada gilirannya, pasar bisa menyimpulkan bahwa kebijakan pemangkasan akan ditunda dan ini mendorong penguatan dolar AS lagi sehingga kenaikan harga emas bisa tertahan," pungkas dia.