Logo
>

Harga Emas Nyaris Sentuh USD2.500, Apa yang Terjadi?

Ditulis oleh Syahrianto
Harga Emas Nyaris Sentuh USD2.500, Apa yang Terjadi?

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga emas mengalami penurunan pada Senin, 19 Agustus 2024 dan berada di sekitar level kunci USD2.500, setelah meraih rekor tertinggi sepanjang masa pada sesi sebelumnya. Penurunan ini terjadi karena para pedagang mulai mengambil keuntungan setelah lonjakan harga emas yang didorong oleh ekspektasi pemotongan suku bunga oleh Federal Reserve bulan depan.

    Pada pukul 05:58 GMT, harga emas spot tercatat turun 0,3 persen menjadi USD2.501,03 per ons troi. Sementara itu, harga emas berjangka AS mengalami kenaikan tipis sebesar 0,1 persen menjadi USD2.539,80 per ons.

    Kenaikan harga emas yang mencapai rekor tertinggi di USD2.509,65 pada hari Jumat lalu dipicu oleh antusiasme terhadap kemungkinan pemotongan suku bunga oleh The Fed pada bulan September. Selain itu, ketegangan geopolitik yang meningkat dan pembelian besar-besaran oleh bank sentral turut menyokong lonjakan harga emas yang telah naik lebih dari 20 persen sepanjang tahun ini.

    "Emas telah berupaya untuk menembus level psikologis USD2.500 selama beberapa bulan terakhir. Sekarang setelah level tersebut tercapai, aksi ambil untung yang terjadi adalah hal yang wajar," ujar Tim Waterer, kepala analis pasar di KCM Trade.

    Data penjualan ritel AS yang kuat, klaim pengangguran yang lebih rendah dari perkiraan, serta data inflasi yang moderat telah meningkatkan kembali kepercayaan terhadap ekonomi terbesar dunia tersebut. Para pedagang kini percaya bahwa The Fed akan melakukan pemotongan suku bunga pada bulan depan dan tengah memantau besaran pemotongan yang mungkin terjadi.

    Menurut CME FedWatch Tool, ada peluang sebesar 75,5 persen untuk pemotongan suku bunga sebesar 25 basis poin. "Para pedagang akan memperhatikan nada dan bahasa yang disampaikan Jerome Powell saat berbicara di Jackson Hole pada hari Jumat mendatang untuk mendapatkan petunjuk lebih lanjut," tambah Waterer.

    Pasar juga akan menunggu rilis risalah pertemuan kebijakan Fed bulan Juli pada hari Rabu untuk sinyal lebih lanjut mengenai arah kebijakan moneter.

    Kepemilikan SPDR Gold Trust, dana yang didukung emas terbesar di dunia, meningkat hampir 1 persen pada hari Jumat. Selain itu, spekulan emas di COMEX juga menambah posisi beli bersih mereka sebesar 34.197 kontrak dalam pekan yang berakhir 13 Agustus, menurut data terbaru.

    Beberapa bank di China juga telah mendapatkan kuota impor emas baru dari bank sentral, sebagai antisipasi terhadap pulihnya permintaan meskipun harga emas sudah mencapai level tertinggi.

    Di pasar logam mulia lainnya, harga perak spot turun 0,23persen  menjadi USD28,94 per ons troi, harga platinum hampir tidak berubah di USD954,60, sementara harga paladium merosot lebih dari 1 persen menjadi USD940,67 per ons.

    Emiten Emas Bertabur Rezeki

    Hendriko Gani, Investment Analyst Stockbit menjelaskan kenaikan penguatan harga emas menjadi katalis positif bagi emiten produsen emas seperti BRMS, PSAB, MDKA, ANTM dan ARCI.

    “Hal tersebut karena berpotensi meningkatkan harga jual rata-rata (ASP) dan margin laba perseroan, ” ungkap Hendriko, Senin 19 Agustus 2024.

    Hal yang sama juga dikatakan oleh Nafan Aji Gusta, Senior Investment Information Mirae Asset, mengatakan kenaikan harga emas ini kan menunjukkan apresiasi, sekaligus juga harapan dari para pengaku pasar terhadap tekanan potensi kenaikan suku bunga The Fed September mendatang.

    Nafan menyarankan saham ANTM dengan breakout dan escalating dengan TP1 dengan nilai 1510 dan TP2 dengan nilai 1670 dan support di angka 1400. Sedangkan BRMS juga breakout dan memiliki potensi escalating potential dengan TP1 161 dan TP2 167 dan TP3 186 dan support di angka 150 dan 146.

    Adapun MDKA berpotensi escalating dengan TP1 2380, TP2 2650 dan TP3 3000 dengan support di level 2260 dan 2160. Sementara itu, harga emas batangan PT Aneka Tambang Tbk (ATNM) yang dipantau dari laman Logam Mulia, Senin pagi, stabil atau tidak berubah dari angka Rp1.418.000 per gram.

    Sebelumnya, harga emas Antam pada Sabtu 17 Agustus 2024 berada di angka Rp1.418.000 per gram. Adapun harga jual kembali (buyback) emas batangan pada Senin yakni sebesar Rp1.270.000 per gram.

    Berbanding terbalik dengan mas, justru nilai tukar Rupiah dibuka di posisi Rp15.630 per dolar AS di perdagangan pasar spot pada Senin 19 Agustus 2024 pada pagi.

    Namun, mata uang Asia lain juga hampir semuanya bangkit. Baht Thailand naik 0,29 persen, dolar Singapura naik 0,11 persen, dolar Hong Kong plus 0,01 persen, peso Filipina naik 0,37 persen, yuan Tiongkok naik 0,22 persen, won Korea Selatan plus 0,52 persen, dan ringgit Malaysia naik 1,11 persen.

    Sedangkan pelemahan hanya dirasakan yen Jepang yang turun 0,14 persen. Begitu pula mata uang utama negara maju yang umumnya dibuka menguat. Poundsterling Inggris naik 0,02 persen, euro Eropa plus 0,02 persen, dolar Australia naik 0,18 persen, dan dolar Kanada naik 0,07 persen. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.