KABARBURSA.COM - Harga emas melonjak ke level tertinggi sepanjang masa pada Senin 20 Mei 2024 kemarin. Kenaikan ini didorong oleh berbagai faktor mulai dari ekspektasi penurunan suku bunga AS, langkah-langkah stimulus dari China, hingga ketegangan geopolitik yang memicu peningkatan permintaan. Momentum ini juga mendorong harga perak ke level tertinggi dalam lebih dari 11 tahun.
Melansir Reuters, harga emas di pasar spot naik 0,9 persen menjadi USD 2.435,96 per ons troi pada pukul 14:26 ET (18:26 GMT) setelah mencapai rekor tertinggi USD 2.449,89 di awal sesi. Sementara itu, harga emas berjangka AS ditutup 0,9 persen lebih tinggi menjadi USD 2.438,50.
"Inflasi yang sulit dikendalikan, kemungkinan kejanggalan dalam data inflasi, serta beban utang yang terus meningkat di AS, memberikan alasan kuat untuk diversifikasi aset. Kondisi ini menciptakan badai sempurna yang menjaga pasar emas tetap tinggi," kata Daniel Pavilonis, senior market strategist di RJO Futures.
Data minggu lalu menunjukkan harga konsumen AS meningkat kurang dari perkiraan pada bulan April, menandakan tren penurunan inflasi berlanjut, sehingga meningkatkan ekspektasi penurunan suku bunga pada bulan September.
{
"width": "100 persen",
"height": "480",
"symbol": "CAPITALCOM:GOLD",
"interval": "D",
"timezone": "Etc/UTC",
"theme": "light",
"style": "1",
"locale": "en",
"hide_top_toolbar": true,
"allow_symbol_change": false,
"save_image": false,
"calendar": false,
"hide_volume": true,
"support_host": "https://www.tradingview.com"
}
Suku bunga yang lebih rendah mengurangi biaya peluang dari kepemilikan emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil, yang juga mendapat keuntungan dari ketidakpastian di pasar. Pavilonis memperkirakan emas akan melonjak mendekati USD 2.500 dalam jangka pendek karena ketakutan akan ketinggalan dalam reli emas.
"Banyak non-pedagang yang menghubungi broker untuk membeli kontrak berjangka atau menerima pengiriman fisik," tambah Pavilonis.
Emas juga didukung oleh peningkatan kepemilikan oleh bank sentral China. Selain itu, peningkatan penghindaran risiko (risk aversion) akibat berita tewasnya Presiden Iran Ebrahim Raisi dalam kecelakaan helikopter turut mendongkrak harga emas, menurut analis di Kitco Metals.
Beberapa analis juga menyoroti lonjakan harga emas sebagai respons terhadap pengumuman China mengenai langkah-langkah bersejarah untuk menstabilkan sektor properti yang sedang krisis. China adalah konsumen utama emas dan logam industri lainnya.
Di tempat lain, harga perak di pasar spot naik 2,2 persen menjadi USD 32,17 setelah mencapai level tertinggi dalam 11 tahun. Platinum turun 2,5 persen menjadi USD 1.053,43 setelah mencapai level tertinggi sejak Mei 2023. Paladium naik 2 persen menjadi USD 1.028,66.
"Platinum diperdagangkan lebih tinggi dibandingkan paladium dengan meningkatnya arus masuk dana yang diperdagangkan di bursa," kata ANZ dalam sebuah catatan.