KABARBURSA.COM - Pada Jumat, 26 Juli 2024, harga emas di Pegadaian mengalami penurunan di berbagai kategori. Terlepas dari fluktuasi pasar, harga emas dari Antam, UBS, hingga Antam Retro menunjukkan penyesuaian yang signifikan.
Harga emas dunia telah menunjukkan tren yang bervariasi selama beberapa tahun terakhir, dipengaruhi oleh berbagai faktor makroekonomi dan geopolitik. Berikut adalah ringkasan tren harga emas dan faktor-faktor yang memengaruhinya:
Setelah pandemi COVID-19, harga emas mengalami lonjakan tajam. Ketidakpastian ekonomi global dan kebijakan stimulus besar-besaran dari pemerintah dan bank sentral mendorong permintaan terhadap emas sebagai aset lindung nilai. Harga emas mencapai puncaknya di atas USD2.000 per ons troi pada Agustus 2020 dan tetap tinggi selama tahun 2021.
Memasuki tahun 2022, harga emas mengalami koreksi setelah kenaikan tajam sebelumnya. Penurunan harga disebabkan oleh pemulihan ekonomi yang lebih cepat dari perkiraan dan normalisasi kebijakan moneter oleh bank sentral, terutama Federal Reserve. Selama periode ini, harga emas bergerak dalam kisaran USD1.700 hingga USD1.900 per ons troi.
Pada tahun 2023 dan awal 2024, harga emas mengalami volatilitas tinggi akibat ketidakpastian geopolitik, inflasi yang meningkat, dan perubahan kebijakan suku bunga. Fluktuasi harga mencerminkan reaksi pasar terhadap perkembangan ekonomi global dan kebijakan moneter. Harga emas sering kali diperdagangkan antara USD1.800 hingga USD2.050 per ons troi.
Kebijakan suku bunga yang diterapkan oleh bank sentral, seperti Federal Reserve dan ECB, memiliki dampak langsung pada harga emas. Kenaikan suku bunga biasanya menekan harga emas karena meningkatkan daya tarik aset berbunga, sementara penurunan suku bunga dapat mendukung harga emas.
Tingkat inflasi yang tinggi meningkatkan daya tarik emas sebagai perlindungan terhadap penurunan daya beli mata uang. Sebaliknya, pertumbuhan ekonomi yang kuat dapat mengurangi permintaan terhadap emas.
Konflik internasional, ketegangan di Timur Tengah, dan ketidakpastian politik global dapat mendorong investor untuk beralih ke emas sebagai aset aman, meningkatkan harganya.
Dolar AS sering kali bergerak berlawanan arah dengan harga emas. Kelemahan dolar dapat meningkatkan harga emas, sementara penguatan dolar dapat menekan harga.
Permintaan fisik dari negara-negara seperti India dan China, serta produksi emas global, juga memengaruhi harga. Keseimbangan antara penawaran dan permintaan adalah faktor kunci dalam menentukan harga emas.
Proyeksi harga emas sangat bergantung pada kebijakan suku bunga masa depan. Jika bank sentral melanjutkan penurunan suku bunga atau mempertahankan kebijakan dovish, harga emas cenderung naik.
Potensi krisis ekonomi atau ketegangan geopolitik dapat terus mendukung harga emas. Investor kemungkinan akan mencari perlindungan dalam emas jika terjadi ketidakstabilan.
Tingkat inflasi global yang tetap tinggi dapat memberikan dorongan tambahan bagi harga emas sebagai aset lindung nilai.
Secara keseluruhan, tren harga emas dunia dipengaruhi oleh kombinasi faktor ekonomi dan geopolitik. Pemantauan terhadap kebijakan moneter, kondisi inflasi, dan ketidakpastian global akan tetap penting dalam menentukan arah pergerakan harga emas ke depan.
Emas di Pegadaian terus menunjukkan dinamika harga yang tajam, menjadikannya pilihan menarik untuk investasi dengan keamanan dan stabilitas nilai yang dapat diandalkan.
Risiko Investasi Emas
Investasi emas mengandung risiko. Harga emas dapat berfluktuasi secara signifikan dan tidak ada jaminan bahwa investasi kamu akan menguntungkan.
Harga emas dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk kondisi ekonomi global, kebijakan moneter, geopolitik, dan sentimen pasar. Harga emas dapat naik atau turun secara tajam dalam waktu singkat.
Investasi emas melibatkan berbagai biaya, seperti biaya pembelian, penyimpanan, dan penjualan. Biaya-biaya ini dapat mengurangi keuntungan investasi kamu. Perubahan kondisi pasar yang tidak terduga dapat menyebabkan penurunan harga emas secara drastis.
Meskipun emas umumnya dianggap sebagai aset yang likuid, dalam kondisi pasar tertentu, mungkin sulit untuk menjual emas dengan cepat dan mendapatkan harga yang wajar. Emas fisik memiliki risiko kehilangan atau kerusakan.
Investasi emas tidak cocok untuk semua orang. Kamu harus mempertimbangkan profil risiko kamu dan tujuan investasi kamu sebelum memutuskan untuk berinvestasi dalam emas. Disarankan untuk berkonsultasi dengan penasihat keuangan sebelum membuat keputusan investasi.
Berikut rincian harga emas hari ini:
Harga Emas Antam di Pegadaian:
- 0,5 gram: Rp 769.000
- 1 gram: Rp 1.435.000 (menurun Rp 7.000 dari hari sebelumnya)
- 2 gram: Rp 2.809.000
- 3 gram: Rp 4.188.000
- 5 gram: Rp 6.945.000
- 10 gram: Rp 13.833.000
- 25 gram: Rp 34.453.000
- 50 gram: Rp 68.824.000
- 100 gram: Rp 137.568.000
- 250 gram: Rp 343.647.000
- 500 gram: Rp 687.078.000
- 1.000 gram: Rp 1.374.115.000
Harga Emas UBS di Pegadaian:
- 0,5 gram: Rp 746.000
- 1 gram: Rp 1.379.000 (menurun Rp 7.000 dari hari sebelumnya)
- 2 gram: Rp 2.736.000
- 5 gram: Rp 6.761.000
- 10 gram: Rp 13.451.000
- 25 gram: Rp 33.560.000
- 50 gram: Rp 66.981.000
- 100 gram: Rp 133.910.000
- 250 gram: Rp 334.673.000
- 500 gram: Rp 668.558.000
Harga Emas Retro di Pegadaian:
- 0,5 gram: Rp 729.000
- 1 gram: Rp 1.366.000 (penurunan tajam Rp 18.000 dari hari sebelumnya)
- 2 gram: Rp 2.705.000
- 3 gram: Rp 4.017.000
- 5 gram: Rp 6.677.000
- 10 gram: Rp 13.270.000
- 25 gram: Rp 32.987.000
- 50 gram: Rp 65.855.000
- 100 gram: Rp 131.591.000
- 250 gram: Rp 328.581.000
- 500 gram: Rp 656.846.000
- 1.000 gram: Rp 1.313.631.000. (*)