Logo
>

Harga Minyak Melorot akibat Permintaan AS Melemah

Ditulis oleh Syahrianto
Harga Minyak Melorot akibat Permintaan AS Melemah

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Harga minyak mengalami koreksi pada Jumat, 31 Mei 2024. Harga minyak West Texas Intermediate (WTI), pada pukul 07.21 WIB, untuk pengiriman bulan Juli 2024 di New York Mercantile Exchange tercatat sebesar USD77,77 per barel, mengalami penurunan sebesar 0,18 persen dari hari sebelumnya yang mencapai USD77,91 per barel.

    Penurunan harga minyak ini terjadi setelah dilaporkannya permintaan bahan bakar yang lemah di Amerika Serikat (AS) serta adanya lonjakan stok bensin dan bahan bakar sulingan.

    Menurut laporan dari Reuters, data dari EIA menunjukkan bahwa stok minyak mentah AS mengalami penurunan yang lebih besar dari yang diperkirakan pada pekan sebelumnya, hal ini disebabkan oleh peningkatan penggunaan pabrik penyulingan hingga mencapai utilitas tertingginya.

    Meskipun demikian, terjadi lonjakan pada persediaan bensin dan bahan bakar sulingan karena adanya penurunan permintaan sementara produksi tetap meningkat.

    "Kelemahan di pasar bensin terus menyeret sektor minyak lainnnya," kata Alex Hodes, analis minyak di broker StoneX dalam laporannya seperti dikutip Reuters.

    Padahal, para analis memperkirakan libur Memorial Day di AS pada 27 Mei, awal musim mengemudi di musim panas di AS, akan meningkatkan permintaan bahan bakar. Namun ukuran permintaan bensin EIA turun sekitar 2 persen dari minggu sebelumnya menjadi 9,15 juta barel per hari.

    “Saya memperkirakan penurunan harga bensin, khususnya, menjelang liburan akhir pekan, tetapi ketika pabrik penyulingan mulai memproduksinya, hal itu terlalu banyak untuk menguras persediaan produk,” kata John Kilduff, partner di Again Capital.

    “Permintaan bensin masih bagus, meskipun saya perkirakan akan meningkat mendekati 9,5 (juta barel per hari) menjelang liburan akhir pekan lalu,” katanya.

    Investor minyak juga berhati-hati menjelang pertemuan OPEC+ akhir pekan ini. Kelompok negara produsen minyak itu akan memutuskan apakah akan memperpanjang, memperdalam atau mengurangi pengurangan pasokan.

    Permintaan bahan bakar yang lemah dan meningkatnya persediaan minyak global dapat membantu meyakinkan produsen OPEC+, termasuk Rusia, untuk mempertahankan pengurangan pasokan ketika mereka bertemu pada tanggal 2 Juni.

    Menurut Analis Energi di Barclays Amarpreet Singh, harga minyak diperdagangkan dalam kisaran yang ketat selama sebulan terakhir karena persediaan telah stabil. Namun, data ekonomi yang lemah menunjukkan risiko penurunan lebih lanjut.

    Sementara itu, kata Singh, permintaan minyak di China tampaknya telah melemah pada kuartal pertama.

    Investor sekarang menantikan data inflasi pada hari Jumat dan pertemuan penting OPEC+ pada hari Minggu yang akan meninjau tingkat produksi negara di organisasi tersebut.

    Anggota OPEC+ sedang berdiskusi untuk mempertahankan pengurangan produksi minyak sukarela sebesar 2,2 juta barel per hari hingga akhir tahun, kata sumber kepada Reuters menjelang pertemuan.

    Timur Tengah Bikin Loyo

    Kemarin, harga minyak stabil setelah melemah pada Rabu, 29 Mei 2024 dengan sentimen investor yang hindari risiko yang lebih luas mengimbangi meningkatnya ketegangan di Timur Tengah sebelum pertemuan pasokan OPEC+ pada Minggu, 1 Juni 2024.

    Mengutip Yahoo Finance, Kamis, 30 Mei 2024, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati USD79 per barel setelah turun 0,8 persen pada sesi sebelumnya. Harga minyak WTI susut 0,15 persen ke posisi USD79,11. Sementara itu, harga minyak Brent mendekati USD84. Harga minyak tergelincir 0,19 persen ke posisi USD83,44 per barel.

    Adapun harga komoditas mengikuti penurunan obligasi dan saham AS setelah penjualan imbal hasil yang mengecewakan.

    Harga minyak telah meningkat tahun ini karena meningkatnya geopolitik dan pembatasan produksi oleh OPEC+ meski prospek permintaan yang melemah di China telah menekan harga selama sebulan terakhir.

    Koalisi tersebut, yang dipimpin oleh Arab Saudi dan Rusia dijadwalkan bertemu secara online pada Minggu untuk meninjau kebijakan pasokan dan diperkirakan memperpanjang pengurangan produksi hingga semester II 2024.

    Minyak Sempat Menguat

    Namun sebelumnya, harga minyak mentah AS naik hampir 3 persen pada perdagangan Selasa (Rabu waktu Jakarta). Harga minyak ini melambung setelah mencatat kerugian minggu lalu karena pasar fokus pada pertemuan penting OPEC+ yang akan datang.

    OPEC+ akan mengadakan pertemuan virtual pada hari Minggu untuk meninjau kebijakan produksinya. Beberapa anggota OPEC+ secara sukarela menahan 2,2 juta barel per hari dari pasar untuk mendukung harga minyak dunia.

    Dikutip dari CNBC, Rabu, 29 Mei 2024, harga minyak West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak Juli mencapai USD 79,83 per barel, naik USD 2,11 atau 2,71 persen. Sampai saat ini, harga minyak mentah AS ini telah naik 11,4 persen.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.