Logo
>

Harga Minyak Naik Sepekan, Data Dagang China Ditunggu

Ditulis oleh KabarBursa.com
Harga Minyak Naik Sepekan, Data Dagang China Ditunggu

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Minyak berhasil mempertahankan kenaikan mingguannya yang terbesar sejak awal April, mencatat lonjakan harga yang signifikan di pasar global.

    Para pedagang tengah menantikan data perdagangan China yang diharapkan memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kekuatan ekonomi dari negara importir minyak mentah terbesar di dunia.

    Brent, harga acuan internasional, mengalami sedikit perubahan di atas level USD82 per barel setelah naik 3,8 persen minggu lalu, yang merupakan kenaikan mingguan pertama sejak pertengahan Mei.

    Sementara itu, West Texas Intermediate (WTI) diperdagangkan mendekati level USD78. Data produksi industri dan pengolahan minyak mentah China untuk bulan Mei dijadwalkan akan dirilis pada hari Senin mendatang.

    Sejak awal April, harga minyak cenderung menurun akibat indikasi pasokan yang cukup dan kekhawatiran akan permintaan, terutama dari China yang memiliki dampak besar terhadap pasar global.

    Pasar minyak dunia baru-baru ini dikejutkan oleh keputusan OPEC+ untuk meningkatkan produksi lebih banyak tahun ini. Langkah ini telah mendorong anggota kunci untuk menegaskan bahwa kelompok tersebut siap untuk mengubah kebijakan produksi jika situasi memerlukan.

    Berikut adalah rincian harga minyak dunia per hari ini:

    • Brent untuk pengiriman bulan Agustus, stabil di kisaran USD82,53 per barel.
    • WTI untuk pengiriman bulan Juli, tetap bertahan di level USD78,35 per barel.

    Pergerakan harga ini menunjukkan dinamika yang kompleks di pasar energi global, dipengaruhi oleh berbagai faktor termasuk kebijakan produksi dari produsen utama dan kondisi ekonomi global yang terus berubah.

    {

    "width": "100 persen",

    "height": "480",

    "symbol": "TVC:UKOIL",

    "interval": "D",

    "timezone": "Etc/UTC",

    "theme": "light",

    "style": "1",

    "locale": "en",

    "hide_top_toolbar": true,

    "allow_symbol_change": false,

    "save_image": false,

    "calendar": false,

    "hide_volume": true,

    "support_host": "https://www.tradingview.com"

    }

    Menurut data Bank Dunia, harga minyak mentah global mengalami kenaikan sepanjang kuartal I 2024.

    Hingga Maret 2024, harga bulanan rata-rata minyak mentah Brent mencapai USD85,45 per barel, mengalami peningkatan sebesar 2,0 persen dari bulan Februari 2024 (month-on-month/mom), serta lebih tinggi sebesar 8,8 persen dibandingkan Maret 2023 (year-on-year/yoy).

    Di periode yang sama, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mencapai USD80,49 per barel, naik 4,9 persen secara bulanan (mom), dan lebih tinggi sebesar 9,7 persen dibandingkan tahun sebelumnya (yoy).

    Badan Informasi Energi Amerika Serikat (EIA) memproyeksikan bahwa harga minyak dunia akan terus meningkat pada kuartal II 2024 akibat penurunan stok.

    EIA menyatakan bahwa persediaan minyak mentah global mengalami penurunan karena OPEC+ dan mitranya telah mengurangi produksi mereka.

    Seiring dengan menurunnya persediaan, EIA memperkirakan harga spot rata-rata minyak mentah Brent akan mencapai USD88 per barel pada kuartal II 2024, sesuai laporan Short-Term Energy Outlook edisi Maret 2024.

    Peningkatan harga minyak mentah sepanjang kuartal I 2024 mencerminkan dinamika kompleks dalam pasar energi global. Kenaikan ini terutama didorong oleh berbagai faktor termasuk stabilisasi ekonomi global setelah dampak pandemi COVID-19 dan kebijakan pengurangan produksi dari OPEC+.

    Dengan harga rata-rata bulanan Brent mencapai USD85,45 per barel pada Maret 2024, meningkat 2,0 persen dibandingkan bulan sebelumnya, pasar mengindikasikan perbaikan signifikan. Kenaikan 8,8 persen dibandingkan dengan Maret tahun sebelumnya juga mencerminkan pemulihan yang kuat dalam permintaan energi global.

    Sementara itu, harga minyak mentah WTI naik menjadi USD80,49 per barel pada periode yang sama, menunjukkan peningkatan sebesar 4,9 persen dari bulan sebelumnya dan 9,7 persen lebih tinggi dibandingkan tahun sebelumnya. Hal ini menunjukkan bahwa pasar minyak mentah AS juga mengalami pemulihan yang kuat dalam kuartal pertama tahun ini.

    Proyeksi dari EIA untuk kuartal II 2024 menunjukkan optimisme yang berkelanjutan, dengan harapan bahwa harga minyak Brent dapat mencapai USD88 per barel. Penurunan stok global yang diproyeksikan akan terus mendukung kenaikan harga, menunjukkan bahwa kebijakan OPEC+ dalam mengelola pasokan tetap menjadi faktor utama yang mempengaruhi dinamika pasar energi global.

    Dengan demikian, sementara pasar terus bereaksi terhadap berbagai variabel ekonomi dan geopolitik, proyeksi positif untuk harga minyak mentah menunjukkan bahwa pemulihan pasar energi global berlanjut menuju stabilitas yang lebih baik pada tahun 2024.

    China, sebagai salah satu negara dengan ekonomi terbesar di dunia, memainkan peran penting dalam pasar minyak global.  China, sebagai konsumen minyak utama dunia, memiliki strategi yang kompleks dan beragam untuk memenuhi kebutuhan energinya.

    Dari kontrak jangka panjang hingga investasi di luar negeri, China memastikan pasokan minyak yang stabil sambil mempengaruhi dinamika pasar minyak global. Dampak dari strategi ini dirasakan tidak hanya dalam hal harga minyak tetapi juga dalam hubungan geopolitik global dan inisiatif energi bersih. (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi