KABARBURSA.COM - Harga saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) harus menutup perdagangan Rabu, 15 Mei 2025, di zona merah. Setelah sempat dibuka menguat di level Rp378, saham BRMS justru tertekan sepanjang hari dan akhirnya ditutup turun ke posisi Rp362.
Penurunan 16 poin ini setara dengan koreksi 4,23 persen dari harga penutupan sebelumnya.
Pergerakan BRMS hari ini mencerminkan tekanan teknikal yang belum mereda, meski sempat menyentuh level tertinggi harian di Rp384. Tapi minat beli tak cukup kuat untuk menahan tekanan distribusi yang datang beruntun hingga membawa saham menyentuh level terendah di Rp360 sebelum sedikit menguat di akhir sesi.
Transaksi di saham BRMS terbilang cukup aktif. Volume perdagangan tercatat sebesar 5,51 juta lot dengan total nilai mencapai Rp203,3 miliar. Rata-rata harga sepanjang sesi berada di level Rp369, menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku pasar masih berusaha bertahan di kisaran harga menengah, meski tekanan jual semakin mendominasi di sesi penutupan.
Penurunan ini sekaligus membawa BRMS mendekati titik krusial pada level support Rp360. Jika tekanan masih berlanjut dan level ini gagal dipertahankan, bukan tidak mungkin saham akan menguji batas bawah konsolidasi berikutnya di kisaran Rp355.
Sebaliknya, jika tekanan mulai mereda dan volume beli kembali meningkat, peluang teknikal untuk rebound masih terbuka, terutama jika mampu kembali menembus resistance di level Rp390.
Sinyal Buy on Weakness di Zona 360-370
Jika melihat dari pergerakan saham hari ini, di mana harga anjlok hingga 4 persen lebih, saham BRMS saat ini berada dalam posisi menarik untuk strategi buy on weakness maupun buy on breakout.
Untuk pendekatan buy on weakness, area masuk ideal berada di kisaran Rp360 hingga Rp370. Zona ini dinilai sebagai support kuat dalam beberapa sesi terakhir, sekaligus menjadi level konsolidasi yang konsisten tertahan sejak saham ini mengalami pullback minor. Ditambah lagi, harga yang mulai memantul dari moving average 50 (MA50) mengindikasikan potensi rebound teknikal jangka pendek yang cukup menjanjikan.
Sementara itu, bagi investor yang lebih agresif dan mengincar momentum, pendekatan buy on breakout menjadi strategi alternatif. Entry disarankan dilakukan ketika harga berhasil menembus level resistance psikologis di Rp390, tentunya dengan syarat volume transaksi yang meningkat signifikan.
Breakout yang disertai lonjakan volume akan menjadi konfirmasi kuat bahwa tren naik tengah terbentuk, membuka peluang menuju target jangka pendek yang sudah ditetapkan.
Dari sisi target, founder Indonesia Investment Education Rita Efendy, menilai BRMS berpotensi menguji level Rp400 sebagai target pertama, lalu Rp428 sebagai target lanjutan apabila momentum positif terus berlanjut. Namun, risiko tetap harus dikelola. Stop loss ideal dipasang di level Rp355, untuk menghindari potensi kerugian lebih dalam jika ternyata harga kembali melemah dan menembus support pentingnya.
Perlu diingat bahwa analisis ini sepenuhnya berbasis data teknikal, dan bukan merupakan rekomendasi investasi mutlak. Fluktuasi harga saham sangat dipengaruhi banyak faktor, baik dari sisi fundamental perusahaan, kondisi pasar global, maupun sentimen sektor tambang yang saat ini juga sedang bergerak dinamis.
Sinyal Teknikal Masih Arahkan Aksi Jual
Sementara itu, mengutip analisis teknikal Investing, Saham PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) masih belum mampu melepaskan diri dari tekanan jual. Hingga Rabu pagi, 14 Mei 2025, mayoritas indikator teknikal menunjukkan kecenderungan negatif terhadap pergerakan saham ini.
Di tengah pasar yang dinamis, BRMS justru mengirim sinyal "Sangat Jual", baik dari sisi indikator momentum maupun pergerakan rata-rata harga.
Dari 9 indikator teknikal utama, enam di antaranya merekomendasikan aksi jual. Relative Strength Index (RSI) berada di level 47,5. Level ini masih netral,namun indikator lainnya jauh lebih pesimis. Stochastic RSI tercatat di titik 0, menunjukkan posisi oversold atau tekanan jual yang sangat besar. Williams %R juga mencatat level -92, mempertegas bahwa saham ini sedang dalam kondisi jenuh jual.
Satu-satunya indikator yang masih memberikan harapan adalah MACD yang berada di zona beli. Artinya, secara matematis, peluang pembalikan arah tetap ada, meski masih perlu konfirmasi lebih lanjut dari volume dan sentimen pasar.
Dari sisi pergerakan rata-rata (Moving Averages), situasi tak jauh berbeda. Dari total 12 moving average yang dianalisis, sembilan memberikan sinyal jual. Harga BRMS saat ini telah berada di bawah rata-rata MA5 hingga MA50—baik secara simple maupun exponential—mengindikasikan tren menurun dalam jangka pendek hingga menengah. Sementara itu, MA100 dan MA200 masih berada di zona beli, menunjukkan bahwa secara jangka panjang, tekanan ini belum sepenuhnya menggerus prospek saham.
Menilik level teknikal lebih dalam, pivot point harian menempatkan batas penting di area Rp381, dengan support terdekat di Rp376 dan Rp373. Jika tekanan jual terus berlanjut dan harga menembus Rp368, potensi koreksi lanjutan akan semakin terbuka.
Secara keseluruhan, tekanan teknikal terhadap BRMS masih kuat. Bagi investor jangka pendek, ini adalah sinyal untuk tetap waspada dan tidak terburu-buru mengambil posisi, kecuali muncul konfirmasi teknikal yang lebih positif. Sementara itu, investor jangka panjang mungkin melihat fase ini sebagai momen untuk memantau lebih dalam arah fundamental emiten.
Dalam kondisi seperti ini, manajemen risiko dan kedisiplinan terhadap strategi keluar-masuk pasar menjadi hal yang penting. Terutama mengingat pasar yang saat ini masih dibayangi volatilitas dan minim katalis positif yang cukup kuat untuk mengubah arah tren dalam waktu dekat.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.