KABARBURSA.COM - PT Blue Bird Tbk (Bluebird) dengan kode saham BIRD, semakin memperkuat posisinya di pasar Surabaya dengan mencatatkan pertumbuhan yang signifikan hingga Oktober 2024 (10M24). Kota ini kini menjadi salah satu pusat operasional utama perusahaan dalam mendukung mobilitas berkelanjutan.
Pencapaian ini tercatat dengan jumlah pengguna Bluebird yang meningkat sebesar 75 persen sejak akhir tahun 2023. Peningkatan ini didorong oleh transformasi digital yang dioptimalkan oleh adopsi teknologi, yang semakin diterima oleh masyarakat Surabaya.
Salah satu indikator keberhasilan teknologi ini adalah peningkatan penggunaan aplikasi MyBluebird, yang tercatat naik 68 persen sepanjang tahun 2024. Aplikasi ini menjadikan MyBluebird sebagai kanal kedua terpopuler untuk pemesanan layanan Bluebird.
VP Marketing PT Blue Bird Tbk Panca Wiadnyana, menyatakan bahwa pertumbuhan bisnis yang positif ini mencerminkan kepercayaan masyarakat terhadap layanan Bluebird yang aman dan andal. Hal ini merupakan hasil dari upaya berkelanjutan Bluebird untuk menghadirkan berbagai inovasi yang tetap relevan dengan berbagai segmen pelanggan.
Penyempurnaan terus dilakukan, baik dari sisi operasional, armada, maupun variasi layanan, yang semuanya bertujuan memberikan solusi mobilitas dengan standar kenyamanan tinggi bagi masyarakat Surabaya.
Bluebird terus menawarkan ragam layanan mobilitas yang meliputi taksi reguler Bluebird, penyewaan mobil Goldenbird, bus pariwisata Bigbird, logistik Bluebird Kirim, serta layanan shuttle dan bus antar kota Cititrans.
Saat ini, jumlah armada yang beroperasi di Surabaya mencapai 680 kendaraan, termasuk 265 kendaraan berbahan bakar gas (CNG), sebagai bagian dari komitmen Bluebird untuk menyediakan transportasi yang ramah lingkungan.
Langkah ini sejalan dengan visi perusahaan untuk mendukung keberlanjutan dan mengurangi jejak karbon dalam operasionalnya.
Selain itu, untuk memastikan kualitas pelayanan yang selalu terjaga, Bluebird menerapkan standar operasional yang mumpuni.
General Manager Bluebird Jawa Timur Rito Sudarmawan, menambahkan bahwa Pool Surabaya terus berinovasi dalam aspek operasional untuk menjaga keamanan dan kenyamanan penumpang.
Beberapa peningkatan yang dilakukan antara lain adalah budaya pelayanan prima yang menjadi SOP, pelatihan komunikasi dengan pengemudi, serta program keselamatan kendaraan. Semua ini bertujuan untuk memastikan armada Bluebird dalam kondisi terbaik dan memberikan pengalaman terbaik bagi penumpang.
Jalin Kemitraan, Kelola Sampah
Dalam upaya memperkuat komitmennya terhadap keberlanjutan, Bluebird juga menjalin kemitraan dengan Rekosistem, perusahaan yang bergerak di bidang pengelolaan sampah, untuk menjalankan dua program keberlanjutan di Surabaya.
Program pertama adalah daur ulang ban bekas, di mana Bluebird akan menyerahkan 100 ban yang tidak terpakai untuk diolah menjadi bahan bakar alternatif atau minyak pirolisis ban. Dengan program ini, Bluebird berharap dapat memantau jumlah ban yang berhasil didaur ulang dan memastikan bahwa limbah tersebut tidak berakhir di tempat pembuangan sampah.
Program kedua adalah kelas upcycling plastik yang melibatkan karyawan Bluebird. Dalam program ini, para peserta diajarkan cara mengelola limbah plastik dan mengubahnya menjadi produk yang bermanfaat.
Selain memberikan pengetahuan tentang pengelolaan sampah, program ini juga bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya gaya hidup keberlanjutan, baik di lingkungan kerja maupun di komunitas Surabaya secara luas.
Dengan pencapaian yang terus berkembang dan berbagai inisiatif keberlanjutan yang diluncurkan, Bluebird semakin memperkuat perannya di Surabaya sebagai bagian dari upaya menciptakan mobilitas yang lebih berkelanjutan.
Komitmen Bluebird untuk terus berinovasi dan menjaga standar tinggi dalam operasionalnya menjadikannya sebagai pilihan utama masyarakat Surabaya untuk kebutuhan transportasi yang aman, nyaman, dan ramah lingkungan.
Pergerakan Saham dan Laba BIRD
Mengutip data Stockbit, Selasa, 3 Desember 2024, saham PT Blue Bird Tbk (BIRD) menunjukkan pergerakan yang moderat. BIRD ditutup melemah 0,53 persen di level Rp1.890 per saham.
Dibuka di posisi Rp1.905, saham ini sempat menyentuh level tertinggi harian di Rp1.920 sebelum terkoreksi ke level terendah di Rp1.875. Dengan total volume transaksi mencapai 24.000 lot dan nilai transaksi sebesar Rp4,6 miliar, pergerakan saham BIRD mencerminkan dinamika pasar yang masih mencari keseimbangan.
Harga rata-rata perdagangan saham BIRD tercatat di Rp1.892, sedikit di atas harga penutupan. Hal ini menunjukkan adanya tekanan jual yang cukup kuat, meskipun posisi harga masih berada dalam rentang wajar dibandingkan dengan pergerakan sebelumnya.
Sementara, level resistensi di Rp1.920 menjadi tantangan yang belum mampu ditembus pada sesi perdagangan kali ini, sementara support kuat terlihat terbentuk di Rp1.875.
Secara teknikal, penurunan tipis ini dapat menjadi bagian dari konsolidasi harga setelah sebelumnya mengalami tren kenaikan moderat. Pelaku pasar kemungkinan masih menanti katalis positif yang dapat mendorong minat beli lebih besar, terutama mengingat fundamental perusahaan yang solid di sektor transportasi.
Kinerja Bluebird yang terus bertransformasi melalui digitalisasi dan komitmen terhadap keberlanjutan di pasar Surabaya dan wilayah lainnya memberikan prospek positif bagi saham BIRD ke depannya.
Namun, tekanan pasar yang lebih luas serta sentimen makroekonomi masih mempengaruhi pergerakan saham ini. Dengan batas atas harga (ARA) di Rp2.370 dan batas bawah (ARB) di Rp1.425, saham BIRD memiliki ruang cukup luas untuk bergerak dalam beberapa hari ke depan.
Pelaku pasar disarankan untuk mencermati level kunci resistensi di Rp1.920 sebagai sinyal penguatan, serta memastikan level support di Rp1.875 tetap bertahan untuk menjaga momentum harga saham.
Dengan prospek jangka panjang yang tetap positif berkat strategi bisnis yang inovatif, saham BIRD menarik untuk dipantau, terutama jika muncul katalis baru yang dapat mengubah sentimen pasar.
Laba BIRD Stagnan
Perusahaan taksi terkemuka yang dimiliki oleh keluarga Djokosoetono ini menunjukkan kinerja keuangan yang positif sepanjang semester pertama 2024. Laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat bahwa laba bersih perseroan meningkat 1,37 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp263,01 miliar.
Meskipun kenaikan laba bersih tersebut terbilang tipis dibandingkan periode yang sama pada 2023 sebesar Rp259,45 miliar, pertumbuhan ini tetap mencerminkan kestabilan perusahaan di tengah persaingan industri transportasi yang ketat.
Pendapatan Blue Bird juga mengalami kenaikan signifikan sebesar 11,26 persen yoy, mencapai Rp2,32 triliun dibandingkan Rp2,09 triliun pada semester pertama 2023.
Kontribusi utama berasal dari segmen taksi yang menyumbang Rp1,7 triliun, sementara segmen non-taksi, termasuk layanan penyewaan mobil dan logistik, menambahkan Rp655,59 miliar. Meskipun ada biaya eliminasi sebesar Rp30,37 miliar, hasil ini tetap mencerminkan pertumbuhan yang sehat.
Peningkatan pendapatan ini diikuti oleh kenaikan beban langsung sebesar 11,20 persen menjadi Rp1,58 triliun dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp1,42 triliun.
Namun, laba bruto perusahaan berhasil naik ke level Rp738,79 miliar, lebih tinggi dari Rp663,21 miliar pada semester pertama 2023. Hal ini menunjukkan efisiensi operasional yang masih terjaga meskipun ada kenaikan beban.
Dari sisi neraca keuangan, total aset Blue Bird tumbuh menjadi Rp7,77 triliun per akhir Juni 2024, naik dari Rp7,58 triliun pada akhir 2023. Liabilitas perusahaan juga meningkat dari Rp1,94 triliun menjadi Rp2,10 triliun, mencerminkan ekspansi atau investasi yang dilakukan selama periode tersebut.
Sementara itu, ekuitas perusahaan mengalami kenaikan tipis dari Rp5,63 triliun menjadi Rp5,66 triliun, mencerminkan fundamental yang tetap kokoh.
Dari segi likuiditas, kas dan setara kas Blue Bird naik signifikan sebesar 24,16 persen, mencapai Rp1,16 triliun dari sebelumnya Rp941,49 miliar pada akhir 2023.
Kenaikan ini memberikan ruang bagi perusahaan untuk terus berinovasi dan memperluas layanan, seiring dengan optimisme terhadap prospek industri transportasi yang semakin berkembang di Indonesia.
Direktur Utama Blue Bird Adrianto Djokosoetono, menyatakan keyakinannya terhadap potensi pertumbuhan sektor transportasi yang akan mendorong kinerja keuangan perusahaan di masa mendatang.
Dengan berbagai inisiatif yang telah diluncurkan, Blue Bird berkomitmen untuk terus meningkatkan pelayanan kepada pelanggan dan memperkuat posisinya sebagai pemain utama di industri transportasi.
Di pasar modal, saham Blue Bird tercatat mengalami kenaikan tipis sebesar 0,29 persen ke posisi Rp1.700 per saham pada perdagangan 30 Juli 2024.
Namun, secara year-to-date (ytd), harga saham ini masih mencatat penurunan 5,03 persen, yang menunjukkan adanya potensi bagi investor untuk memanfaatkan momentum pertumbuhan kinerja perusahaan di masa mendatang.
Secara keseluruhan, Blue Bird berhasil menjaga momentum pertumbuhan dengan mengoptimalkan potensi pendapatan di tengah dinamika industri. Dengan neraca keuangan yang kuat dan strategi operasional yang adaptif, perusahaan ini berada pada jalur yang tepat untuk terus mencatatkan kinerja positif di masa depan.(*)
Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak, membeli, atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analisis atau sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian investasi yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.