Logo
>

Harta Kekayaan Airin yang Diusung PDIP dan Golkar Maju di Pilgub Banten

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
Harta Kekayaan Airin yang Diusung PDIP dan Golkar Maju di Pilgub Banten

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersama DPD Partai Golongan Karya (Golkar) resmi mengusung Airin Rachmi Diany dan Ade Sumardi sebagai pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Banten dalam Pilkada serentak 2024. Deklarasi resmi pasangan ini akan digelar di ICE BSD, Tangerang, Banten, pada Minggu, 25 Agustus 2024, sebagaimana tercantum dalam undangan yang ditandatangani oleh Ketua DPD PDIP Banten, Ade Sumardi, dan Ketua DPD Golkar Banten, Ratu Tatu Chasanah.

    Pemilihan Airin sebagai calon gubernur didasarkan pada rekam jejaknya sebagai mantan Wali Kota Tangerang Selatan selama dua periode. Selain itu, Airin juga memiliki hubungan keluarga dengan elite politik Banten, sebagai istri dari Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan, adik mantan Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah.

    Namun, di tengah euforia pencalonannya, sorotan kini beralih pada harta kekayaan yang dimiliki Airin. Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) terakhir yang dilaporkannya kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada tahun 2018, total kekayaan Airin tercatat mencapai Rp24,46 miliar. Harta kekayaan tersebut terdiri dari berbagai aset, termasuk tanah dan bangunan, alat transportasi, harta bergerak lainnya, serta surat berharga. Berikut rincian harta kekayaan Airin Rachmi Diany:

    Aset Tanah dan Bangunan

    Mayoritas kekayaan Airin terdapat dalam bentuk tanah dan bangunan, dengan total nilai Rp21,11 miliar. Aset-aset ini tersebar di berbagai daerah, terutama di Bogor, Bandung, Serang, dan beberapa wilayah lainnya di Jawa Barat dan Banten. Beberapa aset yang dimilikinya antara lain:

    1. Tanah Seluas 1200 m² di Bogor yang diperoleh melalui hibah tanpa akta, senilai Rp 60 juta.
    2. Tanah Seluas 2650 m² di Bogor, hibah tanpa akta, senilai Rp 132,5 juta.
    3. Tanah dan Bangunan Seluas 2800 m²/2041 m² di Sumedang yang merupakan hasil sendiri, senilai Rp 1,27 miliar.
    4. Tanah dan Bangunan Seluas 440 m²/185 m² di Cianjur yang diperoleh dari hasil sendiri, dengan nilai Rp 602,87 juta.
    5. Tanah dan Bangunan Seluas 1877 m²/500 m² di Bogor, hibah tanpa akta, dengan nilai signifikan mencapai Rp 3,47 miliar.
    6. Tanah Seluas 200000 m² di Pandeglang yang merupakan hasil sendiri, dengan nilai Rp 60 juta.
    7. Tanah dan Bangunan Seluas 224 m²/224 m² di Serang, hasil sendiri, senilai Rp15 juta.

    Aset-aset tersebut menunjukkan bahwa Airin memiliki kepemilikan properti yang luas dan tersebar di beberapa wilayah strategis, yang tentunya menunjukkan kapasitas finansial yang signifikan.

    Alat Transportasi dan Mesin

    Menariknya, dalam LHKPN yang dilaporkan, Airin tidak mencantumkan kepemilikan alat transportasi dan mesin. Hal ini bisa jadi karena kepemilikan kendaraan berada atas nama pihak lain atau memang tidak dicatatkan dalam laporan tersebut. Meskipun demikian, ketidakhadiran catatan alat transportasi dalam LHKPN tentu menjadi pertanyaan tersendiri, mengingat biasanya pejabat dengan status dan posisi seperti Airin memiliki kendaraan pribadi yang mendukung mobilitasnya.

    Harta Bergerak Lainnya

    Selain properti, Airin juga memiliki harta bergerak lainnya yang cukup signifikan, dengan nilai mencapai Rp1,5 miliar. Sayangnya, laporan tersebut tidak merinci secara spesifik apa saja yang termasuk dalam kategori ini, tetapi umumnya harta bergerak lainnya dapat mencakup barang-barang berharga seperti perhiasan, koleksi seni, atau aset-aset lain yang tidak dikategorikan sebagai tanah dan bangunan.

    Surat Berharga dan Kas

    Airin juga melaporkan memiliki surat berharga senilai Rp1,85 miliar. Surat berharga ini bisa berupa saham, obligasi, atau bentuk investasi lainnya yang dimiliki Airin sebagai bagian dari portofolio investasinya. Adanya surat berharga ini menunjukkan bahwa Airin memiliki diversifikasi aset yang baik dan berorientasi pada investasi jangka panjang.

    Anehnya, dalam laporan LHKPN tersebut, Airin tidak mencatatkan adanya kas dan setara kas. Ini berarti tidak ada pencatatan uang tunai atau simpanan di bank dalam laporan tersebut, yang mungkin menunjukkan bahwa kas miliknya berada dalam bentuk lain atau tidak dilaporkan.

    Total Kekayaan

    Total kekayaan yang dimiliki oleh Airin mencapai Rp24,46 miliar. Namun, laporan ini diumumkan dengan catatan bahwa hasil verifikasi KPK pada 30 Desember 2019 menemukan bahwa laporan tersebut tidak lengkap. Hal ini berarti ada kemungkinan bahwa masih ada aset lain yang belum dilaporkan oleh Airin atau belum diverifikasi oleh KPK pada saat itu.

    Tantangan dan Isu dalam Pilkada

    Kekayaan Airin yang signifikan ini akan menjadi salah satu fokus dalam kampanye Pilkada mendatang, terutama dalam hal transparansi dan akuntabilitas. Sebagai calon gubernur, Airin diharapkan mampu memberikan penjelasan yang jelas terkait asal-usul kekayaannya dan bagaimana hal tersebut akan mempengaruhi kebijakannya jika terpilih nanti.

    Di sisi lain, isu politik dinasti juga akan menjadi tantangan bagi Airin, mengingat kedekatannya dengan keluarga Ratu Atut yang telah lama mendominasi politik di Banten. Masyarakat Banten tentu menginginkan pemimpin yang tidak hanya berintegritas, tetapi juga mampu membawa perubahan nyata bagi provinsi ini.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).