KABARBURSA.COM-Direktorat Jenderal Pajak (DJP) mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada saat menerima pesan atau informasi yang diduga mengatasnamakan DJP.
Menurut Direktur Penyuluhan, Pelayanan, dan Hubungan Masyarakat, Dwi Astuti, terdapat lonjakan kasus penipuan terkait pajak saat periode pelaporan SPT Tahunan.
"Masyarakat harus waspada dan melakukan crosscheck jika menerima pesan terkait perpajakan," jelas Dwi seperti yang dikutip Minggu 3 Februari 2024.
Dwi menambahkan bahwa penipuan dengan dalih DJP tidak hanya terjadi melalui email, tetapi juga melalui media lain seperti situs palsu DJP, pengiriman file apk melalui Whatsapp, email berisi imbauan pembayaran pajak, dan modus lainnya.
"Penipuan semacam ini bisa berdampak secara finansial bagi masyarakat," tambah Dwi.
Berikut langkah-langkah yang dapat dilakukan jika menerima pesan yang diduga mengatasnamakan DJP:
- Periksa nomor Whatsapp yang mengirim pesan dengan melihat informasi resmi DJP di laman pajak.go.id/unit-kerja sesuai dengan Kantor Pelayanan Pajak (KPP) terdekat.
- Pastikan bahwa email yang menerima imbauan atau tagihan pajak berdomain @pajak.go.id. Jika bukan, kemungkinan besar itu bukan dari DJP.
- Jika menerima pesan dengan lampiran file apk dan mengatasnamakan DJP, lebih baik diabaikan. DJP tidak pernah mengirim file apk.
- Jika terdapat tautan dalam pesan yang tidak berasal dari domain pajak.go.id, lebih baik diabaikan. DJP tidak pernah mengirim tautan ke situs selain pajak.go.id.
Bagi masyarakat yang menduga adanya penipuan atau informasi yang mencurigakan, DJP menyediakan saluran pengaduan melalui kring pajak 1500200, faksimile (021) 5251245, email pengaduan @pajak.goiid, twitter @kring_pajak, website pengaduan.pajak.go.id, dan layanan chat pajak di www.pajak.go.id.
Dwi juga menekankan pentingnya menjaga kerahasiaan data perpajakan agar terhindar dari upaya penipuan yang merugikan.
Disclaimer:
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia
dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu.
Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional.
Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.