Logo
>

ICDX Ramal Emas Masih jadi Idola di 2024, ini Analisanya

Ditulis oleh KabarBursa.com
ICDX Ramal Emas Masih jadi Idola di 2024, ini Analisanya

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM-Bursa Komoditi dan Derivatif Indonesia (BKDI), atau yang dikenal sebagai Indonesia Commodity & Derivatives Exchange (ICDX), memproyeksikan bahwa emas akan tetap menjadi komoditas pilihan utama atau yang paling banyak diperdagangkan di tahun 2024.

    Menurut Anang Eko Wicaksono, Kepala Pusat Pembelajaran ICDX, transaksi emas di pasar multilateral pada Januari-Februari 2024 mencapai 28,9persen, sementara di Sistem Perdagangan Alternatif (SPA) sebesar 21,5persen.

    Anang menilai bahwa emas masih diminati karena mudah dipahami oleh pelaku pasar dan pergerakan harganya dapat diprediksi dengan lebih baik. Rata-rata, sekitar 80persen dari total transaksi komoditas setiap tahunnya adalah emas. "Proyeksi komoditas yang tetap menjadi favorit tahun ini adalah emas. Pasar kita lebih cocok dengan emas, dan itulah alasan mengapa emas masih diminati," kata Anang Jumat 1 Maret 2024.

    Dia menambahkan bahwa kepercayaan konsumen Indonesia terhadap transaksi emas juga merupakan faktor penting dalam menjaga popularitasnya di pasaran. "ICDX memprediksi bahwa emas akan tetap menjadi komoditas favorit para trader pada tahun 2024," kata Anang.

    Bidang Riset dan Pengembangan ICDX Girta Yoga menyatakan bahwa kinerja dolar AS akan berdampak pada harga emas. Pelemahan dolar AS berpotensi meningkatkan harga emas, dan sebaliknya. "Saat ini, suku bunga The Fed berada pada kisaran 5,25persen-5,5persen, namun mayoritas anggota Federal Open Market Committee (FOMC) memperkirakan suku bunga akan berada di bawah 5,5persen tahun ini, yang berpotensi melemahkan dolar AS dan mendorong kenaikan harga emas," ungkap dia.

    Selain itu, ICDX mencatat bahwa total transaksi industri perdagangan berjangka komoditi (PBK) mencapai 5.768.054 lot sejak awal tahun hingga November 2023, tumbuh 12,81persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

    Komposisi transaksi tersebut terdiri dari transaksi multilateral sebanyak 1.517.263 lot dan transaksi di SPA sebanyak 4.250.791 lot. Transaksi multilateral meningkat 56,33persen dari tahun sebelumnya, sementara transaksi di SPA mengalami kenaikan sebesar 2,61persen.

    Notional value untuk transaksi PBK selama periode tersebut berkisar antara Rp 7 triliun hingga Rp 915 triliun, menunjukkan pertumbuhan yang signifikan dalam aktivitas perdagangan di ICDX.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi