Logo
>

IHSG Awal Agustus Positif, Cek Saham yang Bisa Dikoleksi

Ditulis oleh Syahrianto
IHSG Awal Agustus Positif, Cek Saham yang Bisa Dikoleksi

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) memulai perdagangan bulan Agustus dengan kenaikan sebesar 18,76 poin atau 0,26 persen, mencapai level 7.274,52. Kenaikan ini mengikuti penutupan perdagangan bulan Juli, di mana IHSG mengalami kenaikan 0,19 persen pada Rabu, 31 Juli 2024.

    Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman, mengatakan IHSG berpotensi mengalami rebound teknikal setelah pengumuman dari Federal Reserve (The Fed) yang mempertahankan suku bunga namun memberikan sinyal kemungkinan penurunan suku bunga pada September mendatang.

    The Fed memutuskan untuk mempertahankan suku bunga acuan di kisaran 5,25 hingga 5,50 persen setelah pertemuan kebijakan dua hari, namun membuka kemungkinan pelonggaran suku bunga pada September 2024, menjelang pemilihan umum AS bulan November.

    "Level support IHSG berada di antara 7.180 hingga 7.210, sementara level resist berada di antara 7.320 hingga 7.370," ujar Fanny.

    Sementara Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengamati penguatan IHSG kemarin sejalan dengan rebound signifikan pada Nasdaq (2,64 persen) dan S&P 500 (1,58 persen). Sementara indeks Dow Jones melanjutkan reli dengan kenaikan 0,24 persen.

    "The Fed memutuskan untuk menahan suku bunga acuan di level 5,5 persen dan menjaga peluang pemangkasan suku bunga acuan di September 2024," ungkap Valdy dalam riset yang diterbitkan pada Kamis, 1 Agustus 2024.

    Valdy memperkirakan IHSG kembali bergerak fluktuatif di kisaran 7.250, dengan supprot di 7.220 dan resistance 7.280 pada perdagangan Kamis, 1 Agustus 2024. Secara teknikal, Stochastic RSI masih tertahan di oversold area, sementara MACD cenderung bergerak turun.

    Pergerakan IHSG masih dipengaruhi oleh respons pasar terhadap kinerja keuangan kuartal II 2024. "Akhir pekan ini diperkirakan menjadi puncak rilis laporan keuangan," imbuh Valdy.

    Sementara itu, pada pertemuan yang berakhir Rabu, 31 Juli 2024, Dewan Gubernur Bank of Japan (BOJ) memilih untuk menaikkan suku bunga menjadi 0,25 persen dari sebelumnya 0-0,1 persen dengan hasil pemungutan suara 7-2.

    Di sisi lain aktivitas manufaktur di China turun ke level terendah dalam lima bulan pada Juli 2024, karena pabrik-pabrik di negara tersebut menghadapi penurunan pesanan baru dan harga yang rendah.

    Sementara itu, bursa saham regional Asia pagi ini menunjukkan variasi: indeks Nikkei turun 1.183,50 poin atau 3,03 persen menjadi 37.918,30, indeks Hang Seng melemah 10,59 poin atau 0,06 persen menjadi 17.334,00, indeks Shanghai naik 5,77 poin atau 0,20 persen menjadi 2.944,52, dan indeks Straits Times turun 19,35 poin atau 0,56 persen menjadi 3.436,58.

    Di Australia, angka inflasi untuk kuartal II 2024 menjadi fokus sebagai indikator langkah berikutnya oleh RBA pada pertemuan kebijakan moneter yang akan datang pada Selasa (06/08).

    Mayoritas indeks Eropa juga mencatatkan penguatan pada akhir bulan Juli. Penguatan ini terjadi ketika inflasi di Euro Area justru naik 10 bps (mom) ke 2,6 persen (yoy) di Juli 2024. Realisasi tersebut juga lebih tinggi dari perkiraan 2,4 persen (yoy).

    Dari pasar komoditas, harga minyak mengalami lonjakan, di mana harga brent menguat 2.68 persen ke USD80.74 per barel dan harga WTI menguat 4,05 persen ke USD77,76 per barel. Penguatan dipicu oleh kekhawatiran eskalasi ketegangan geopolitik di Timur Tengah pascapembunuhan Hamas political leader, Ismail Haniyeh di Teheran, Iran, Rabu, 31 Juli 2024.

    Analis RHB Sekuritas Indonesia Muhammad Wafi menambahkan, secara teknikal selama di bawah garis MA20 maka IHSG berpeluang untuk kembali melakukan koreksi untuk menguji support garis MA100.

    "Namun jika kembali breakout garis MA20 maka berpeluang untuk kembali rebound dan menguji resistance sideways channel-nya," jelas Wafi.

    Wafi memprediksi rentang pergerakan IHSG saat ini berada di kisaran 7.200 hingga 7.400.

    Lebih lanjut Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 7.200 – 7.300.

    Sementara itu, Founder Stocknow.id Hendra Wardana melihat secara teknikal saat ini IHSG sedang bergerak dalam fase sideways pada rentang area 7.207.7.321. Hendra memproyeksikan IHSG akan bergerak dengan kecenderungan melemah terbatas, menguji level support 7.207 dan resistance di area 7.292.

    "Jika mengacu pada perdagangan kemarin, IHSG masih tertekan dengan menyisakan shadow walaupun ditutup pada zona hijau. Hal itu dicerminkan dari aksi jual para investor terhadap saham-saham big caps," terang Hendra.

    Rekomendasi saham dari Phintraco Sekuritas, pada perdagangan hari ini. Saham pilihannya meliputi: PT Astra International Tbk (ASII), PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS), PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR), PT Ciputra Development Tbk (CTRA) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO). (*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Syahrianto

    Jurnalis ekonomi yang telah berkarier sejak 2019 dan memperoleh sertifikasi Wartawan Muda dari Dewan Pers pada 2021. Sejak 2024, mulai memfokuskan diri sebagai jurnalis pasar modal.

    Saat ini, bertanggung jawab atas rubrik "Market Hari Ini" di Kabarbursa.com, menyajikan laporan terkini, analisis berbasis data, serta insight tentang pergerakan pasar saham di Indonesia.

    Dengan lebih dari satu tahun secara khusus meliput dan menganalisis isu-isu pasar modal, secara konsisten menghasilkan tulisan premium (premium content) yang menawarkan perspektif kedua (second opinion) strategis bagi investor.

    Sebagai seorang jurnalis yang berkomitmen pada akurasi, transparansi, dan kualitas informasi, saya terus mengedepankan standar tinggi dalam jurnalisme ekonomi dan pasar modal.