KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup naik 0.51 persen sebelum libur panjang, dan disertai dengan net sell asing Rp511.5 miliar. Saham yang paling banyak dijual asing adalah BBCA, BBNI, BBRI, ANTM dan BMRI.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman, CFP mengatakan, hari ini IHSG berpotensi mencoba break resistance kuat di 7240, tapi jika gagal break potensi koreksi.
"Terutama setelah FOMC Minutes minggu lalu menunjukkan potensi cut rate masih menunggu data2 positif beberapa bulan ke depan. Level support IHSG di 7150-7190, sedangkan level resist berada di 7240-7300, " ungkapnya, Senin 27 Mei 2024.
Dari sisi lainnya, Wall Street sukses rebound dari penurunan tajam di sesi sebelumnya, di tengah berita membaiknya prospek konsumen terhadap inflasi. Indeks Nasdaq mencatat kenaikan selama lima minggu berturut-turut dan mencatat rekor penutupan tertinggi. Dow Jones ditutup naik 0,01 persen menjadi 39.069,59, S&P 500 menguat 0,70 persen ke 5.304,72 dan Nasdaq Composite naik 1,10 persen ke 16.920,79.
Selain itu, bursa saham AS mendapat sentimen setelah Departemen Perdagangan mengatakan, pesanan baru untuk barang-barang modal manufaktur utama AS meningkat lebih dari perkiraan pada bulan April. Sementara, Universitas Michigan melaporkan bahwa ekspektasi inflasi konsumen membaik pada akhir Mei setelah memburuk pada awal bulan.
Sektor jasa komunikasi menguat 1,29 persen dan menjadi sektoral dengan kinerja terbaik di antara 11 sektor pada indeks utama S&P. Sementara sektor teknologi dan utilitas masing-masing menguat sekitar 1 persen . Pasar memperkirakan peluang penurunan suku bunga sebesar 49,4 persen pada pertemuan The Federal Reserve atau The Fed pada bulan September, turun dari 54,8 persen pada minggu lalu, menurut FedWatch Tool dari CME.
Bursa Asia melemah menyusul data aktivitas ekonomi AS yang kuat, sehingga mengindikasikan The Fed akan mempertahankan suku bunga hingga akhir tahun ini. Di Jepang, inflasi mereda karena investor terus mempertimbangkan apakah Bank of Japan memiliki kapasitas untuk menaikkan suku bunga lebih lanjut pada tahun ini.
Berikut saham pilihan BNI Sekuritas untuk Senin, 27 Mei 2024.
1. BBRI: Spec Buy
Beli di 4.650, cutloss jika break di bawah 4570.
Jika tidak break di bawah 4.650, potensi naik ke 4.800-4.880 short term.
2. ACES: Spec Buy
Beli di 790, cutloss jika break di bawah 770.
Jika tidak break di bawah 790, potensi naik ke 815-830 short term.
3. BRIS: Spec Buy
Beli di 2.300, cutloss jika break di bawah 2.270.
Jika tidak break di bawah 2.300, potensi naik ke 2.380-2.470 short term.
4. BREN: Spec Buy
Beli di 11.100, cutloss jika break di bawah 10.925.
Jika tidak break di bawah 11.100, potensi naik ke 11.500-11.900 short term.
5. TPIA: Spec Buy
Beli di 9.050, cutloss jika break di bawah 8900.
Jika tidak break di bawah 8.900, potensi naik ke 9.275-9.500 short term.
6. ASII: Spec Buy
Beli di 4.700, cutloss jika break di bawah 4600.
Jika tidak break di bawah 4.700, potensi naik ke 4.800-4.900 short term.
Dari sisi lainnya, Phintraco Sekuritas menerangkan the Fed kembali menegaskan target inflasi 2 persem secara yoy. Merespon risalah tersebut, CME FedWatch Tools mencatatkan kenaikan signifikan pada peluang dipertahankannya sukubunga acuan di 5.25 persen -5.5 persen di September 2024 pada 49.3 persen .
Sementara peluang pemangkasan 25 bps tersisa 45.7 persen untuk periode yang sama. Meski demikian, Nasdaq berhasil rally ditopang kinerja saham Nvidia dalam sepekan terakhir. Sebaliknya, DJIA mencatatkan pelemahan mingguan pertama dalam lima pekan terakhir.
Merespon sentimen di atas, nilai tukar Rupiah kemungkinan besar melemah signifikan di awal perdagangan pekan ini. Kondisi tersebut diperkirakan bersamaan dengan proyeksi capital outflow pada periode yang sama. Dengan demikian, IHSG rawan pullback di awal pekan. Support terdekat saat ini berada di kisaran 7150.
Pekan ini cukup ramai dengan data-data ekonomi eksternal, termasuk pertumbuhan ekonomi (2nd estimate) AS di 1Q24 yang diperkirakan melambat ke 1.5 persen qoq dari 3.4 persen qoq di Q423.
Selain dari AS, Jerman dijadwalkan merilis data inflasi yang diperkirakan naik ke 2.4 persen yoy di Mei 2024 dari 2.2 persen di April 2024. Kondisi ini dapat merubah pandangan pasar terhadap timeframe pemangkasan sukubung acuan ECB. Pasar Inggris dan AS libur di Senin, 27 Mei.
Top picks pada pekan ini diperkirakan beralih ke saham-saham defensif, termasuk ICBP, INDF, UNVR, JSMR dan PGAS. Waspadai saham-saham rate-sensitive.
CATATAN REDAKSI:
Informasi yang disediakan dalam artikel ini hanya untuk tujuan informasi umum. Meskipun redaksi berupaya untuk menyediakan informasi yang akurat dan terkini, kami tidak memberikan jaminan tentang kelengkapan, keakuratan, keandalan, kecocokan, atau ketersediaan dengan mengenai informasi, produk, layanan, atau grafik terkait untuk tujuan apa pun. Segala tindakan yang diambil oleh Anda sebagai hasil dari artikel ini adalah tanggung jawab Anda sepenuhnya. Kami tidak bertanggung jawab atas kerugian atau kerusakan apa pun, termasuk kehilangan langsung atau tidak langsung atau kerugian atau kerusakan apapun yang timbul dari informasi ini.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.