Logo
>

IHSG Berpotensi Koreksi, Empat Saham ini Jadi Andalan

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
IHSG Berpotensi Koreksi, Empat Saham ini Jadi Andalan

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diprediksi masih rentan mengalami koreksi hari ini, Rabu, 6 November 2024. Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, mengatakan posisi IHSG saat ini berada di bagian dari wave v dari wave (c) dari wave [iv] pada skenario hitam, atau wave (c) dari wave [ii] pada skenario merah.

    “IHSG masih rawan terkoreksi ke level 7.355-7.366 untuk menutup area gap,” ujarnya dalam laporan yang dirilis pagi ini.

    Dalam kondisi ini, IHSG akan berhadapan dengan level support di 7.366 dan 7.207, sementara level resistensi berada di 7.595 dan 7.675. Koreksi yang mungkin terjadi diperkirakan bersifat jangka pendek dengan peluang rebound jika level support berhasil dipertahankan.

    Herditya juga memberikan sejumlah rekomendasi saham yang layak diperhatikan:

    1. AKRA - Buy on Weakness

    AKRA berada di fase akhir wave [a] dari wave Y. Herditya menyarankan pembelian di kisaran 1.275-1.325 dengan target harga 1.420 dan 1.465. Stop loss disarankan di bawah 1.255.

    2. ANTM - Buy on Weakness

    ANTM berada di awal wave [iii] dari wave C. Rekomendasi beli di kisaran 1.515-1.555 dengan target harga 1.625 dan 1.710. Stop loss disarankan di bawah 1.480.

    3. TINS - Spec Buy

    TINS sedang berada di bagian dari wave v dari wave (iii), dan dinilai potensial untuk pembelian spekulatif di rentang 1.400-1.475. Target harga ditetapkan di 1.585 dan 1.630, dengan stop loss di bawah 1.325.

    4. ACES - Sell on Strength

    ACES diperkirakan rawan koreksi pada level 830-860. Rekomendasi sell on strength untuk area 925-935.

    Dengan ketidakpastian di IHSG, rekomendasi ini dapat menjadi panduan bagi investor untuk mengambil keputusan yang lebih strategis di tengah potensi koreksi yang terjadi hari ini.

    Ditutup Menguat

    IHSG sebelumnya ditutup menguat 12 poin atau naik 0,17 persen ke level 7.491 pada perdagangan Selasa, 5 November 2024.

    Mengutip data perdagangan RTI Bussiness, pergerakan IHSG pada hari ini cenderung bervariasi dengan level tertinggi 7.496 dan terendah 7.451. Adapun sebanyak 252 saham menghijau, 327 saham di zona merah, dan 211 saham mengalami stagnan.

    Saham-saham yang berada di lima besar top gainers di antaranya BOBA (+15,61 persen), DNAR (+12,20 persen), KOBX (+11,70 persen), TINS (+10,62 persen), dan DOSS (+8,33 persen). Sedangkan lima saham yang mengalami koreksi paling dalam yakni FORU (-19,84 persen), DART (-18,86 persen), DIVA (-17,18 persen), PART (-12,75 persen), dan MPPA (-11,39 persen).

    Meskipun IHSG ditutup menguat, mayoritas sektor terpantau mengalami koreksi pada penutupan sore ini. Mengutip Stockbit, sektor-sektor yang melemah yaitu transportasi (-0,95 persen), teknologi (-0,97 persen), infrastruktur (-0,81 persen), properti (-0,35 persen), industrial (-0,52 persen), dan health (-0,22 persen).

    Sementara sektor yang mengalami penguatan ada energi (+0,82 persen), finance (+0,59 persen), basic ind (+0,54 persen), dan cylical (+0,25 persen).

    Tidak hanya IHSG, rupiah sore ini juga ditutup menguat sedikit, mencatatkan penutupan di level Rp15.748 per dolar AS. Namun, penguatan ini tidak dapat menghilangkan tekanan yang masih menghantui mata uang Indonesia, yang sebagian besar disebabkan oleh ketidakpastian di pasar global.

    Diketahui, salah satu faktor utama yang menekan pergerakan kurs rupiah adalah ketidakpastian terkait hasil Pilpres AS yang akan dimulai hari ini. Pilpres sendiri tampak semakin memanas dan sengit, sehingga menciptakan atmosfer ketidakpastian di pasar global.

    Hasil pemilu ini diperkirakan kan mempengaruhi kebijakan ekonomi dan keuangan global dalam jangka panjang, terutama terkait kebijakan moneter, perdagangan internasional, dan stabilitas geopolitik.

    Jelang pemilihan, jajak pendapat menunjukkan kompetisi yang sangat ketat. Baik Kamala Harris maupun Donald Trump bertarung sengit di tujuh negara bagian kunci, yang menentukan siapa pemenangnya. Ketegangan ini menyebabkan pelaku pasar global lebih berhati-hati, termasuk dalam berinvestasi di aset berisiko, seperti saham dan mata uang emerging market seperti rupiah.

    Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi, berpendapat bahwa sebagian besar pelaku pasar lebih memilih untuk menghindari aset berisiko di tengan ketidakpastian politik seperti sekarang. Dengan begitu, meskipun ada penguatan sedikit pada rupiah, dampak ketegangan politik AS tetap cukup besar dalam menjaga sentimen risiko global untuk tetap rendah.

    FOMC The Fed dan Potensi Pemangkasan Suku Bunga

    Di sisi lain, penguatan rupiah juga didorong oleh harapan bahwa Federal Reserve (The Fed) akan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin dalam pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) yang dijadwalkan pada Kamis, 7 November 2024. Pemangkasan suku bunga ini akan menjadi yang pertama sejak September 2024, ketika The Fed memutuskan untuk menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin.

    Meskipun pasar berharap penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, proyeksi untuk penurunan lebih lanjut dalam waktu dekat akan sangat dipengaruhi oleh data ekonomi yang terus berkembang. Terutama, data terbaru yang menunjukkan adanya kekuatan ekonomi AS dan inflasi yang tetap tinggi.

    Dengan perekonomian AS yang relatif kuat dan tingkat inflasi yang masih terjaga, banyak pelaku pasar meragukan apakah The Fed akan melakukan pemangkasan lebih besar seperti yang terjadi pada September lalu.

    Ibrahim Assuaibi menjelaskan, meskipun pemangkasan suku bunga The Fed dapat memberikan sedikit angin segar bagi aset-aset berisiko, pelaku pasar tetap akan mengawasi dengan seksama perkembangan ekonomi AS dan data inflasi yang akan datang. Penurunan suku bunga lebih lanjut masih akan bergantung pada kekuatan pasar tenaga kerja dan inflasi di negara tersebut.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).