Logo
>

IHSG dan Rupiah Dibuka Melemah, Lima Saham Melejit

Ditulis oleh KabarBursa.com
IHSG dan Rupiah Dibuka Melemah, Lima Saham Melejit

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada hari Selasa, 30 Juli 2024. Selain itu, nilai tukar rupiah juga mengalami pelemahan dalam perdagangan pasar spot.

    Menurut data RTI, per pukul 09.11 WIB, IHSG berada pada level 7.285,28, mengalami penurunan sebesar 3,6 poin atau 0,05 persen dari penutupan sebelumnya di level 7.288,89. Dari total 367 saham yang diperdagangkan, 211 saham berada di zona hijau, sedangkan 156 saham berada di zona merah. Sementara itu, 200 saham lainnya tidak mengalami perubahan harga.

    Nilai transaksi saham pagi ini tercatat mencapai Rp1,09 triliun dengan volume perdagangan mencapai 1,4 miliar saham.

    Ivan Rosanov, analis dari BinaArtha Sekuritas, mengatakan bahwa IHSG diperkirakan akan melanjutkan pola konsolidasi wave (iv) dan berpotensi melemah menuju level 7.233. Hal ini disebabkan oleh posisi penutupan harian IHSG yang masih berada di bawah resisten Fibonacci di level 7.326.

    "Level support untuk IHSG berada di rentang 7.207-7.233, sedangkan level resistennya terletak di 7.374-7.500. Berdasarkan indikator MACD, momentum bearish sedang berlangsung," ujar Ivan dalam analisisnya.

    Di sisi lain, bursa saham Asia juga menunjukkan kinerja negatif. Indeks Nikkei di Jepang turun sebesar 0,98 persen atau 376,2 poin, mencapai level 38.092,39. Hang Seng Index di Hong Kong melemah 1,4 persen atau 240,7 poin, berada di level 16.997,6. Shanghai Composite Index mengalami penurunan sebesar 0,82 persen atau 23,7 poin, ke level 2.868,09, dan Strait Times di Singapura turun 0,18 persen atau 6,03 poin, mencapai level 3.438,14.

    Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS juga mengalami penurunan. Per pukul 09.08 WIB, rupiah berada pada level Rp16.318 per dolar AS, turun 36 poin atau 0,22 persen dari penutupan sebelumnya di level Rp16.282 per dolar AS.

    Ariston Tjendra, seorang pengamat pasar uang, menjelaskan bahwa rupiah kemungkinan akan mengalami pelemahan lebih lanjut terhadap dolar AS hari ini, mengingat indeks dolar AS yang naik ke level 104,60, level tertinggi yang belum tercapai sejak 12 Juli 2024.

    "Pasar saat ini tampak berhati-hati menjelang data dan acara ekonomi global penting yang akan dirilis pekan ini, sehingga investor menahan diri untuk berinvestasi pada aset-aset berisiko termasuk rupiah. Data ekonomi tersebut berpotensi mempengaruhi pergerakan harga di pasar keuangan. Kami memperkirakan potensi pelemahan rupiah hingga mencapai Rp16.330 per dolar AS, dengan support di sekitar Rp16.250 per dolar AS," kata Ariston.

    Lima Saham Melejit

    Meski di awal perdagangan IHSG mengalami penurunan, tapi lima saham mengalami kenaikan yang cukup signifikan, MBTO teratas.

    Tercatat sebanyak 203,66 juta saham telah diperdagangkan di menit-menit awal, dengan nilai perdagangan sebesar Rp199,1 miliar dan frekuensi perdagangan baru mencapai 12.475 kali transaksi. Sebanyak 140 saham diperdagangkan mencatatkan kenaikan, 59 saham terkoreksi, dan 200 saham stagnan.

    Di awal perdagangan sesi I, lima saham melejit dan masuk daftar top gainers. Kelima saham tersebut adalah PT Martina Berto Tbk (MBTO) melonjak 26,67 persen.

    Diikuti, PT Jaya Trishindo Tbk (HELI melejit 18,64 persen dan PT Asia Sejahtera Mina Tbk (AGAR) melesat 18,52 persen.

    Ada juga saham PT Pudjiadi Prestige Tbk (PUDP) naik 7,83 persen dan PT Grahaprima Suksesmandiri Tbk (GTRA) meningkat 4,32 persen.

    Yugen Bertumbuh Sekuritas memprediksi IHSG hari ini sideways dan bergerak pada rentang 7.231-7.354. Perkembangan pola gerak IHSG masih menunjukkan betah berada dalam rentang konsolidasi wajar dengan potensi tekanan terbatas yang masih terlihat.

    "Sedangkan fluktuasi nilai tukar rupiah masih menjadi salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pola gerak IHSG dalam jangka pendek," tulis Yugen dalam risetnya, Selasa, 30 Juli 2024.

    Sementara itu, Yugen mengungkapkan bahwa sentimen dari rilis data kinerja emiten akan memberikan dampak signifikan terhadap pergerakan IHSG dalam waktu dekat. Data yang diungkapkan akan memengaruhi pola pergerakan pasar, dengan memunculkan berbagai reaksi dari investor. Yugen memprediksi bahwa IHSG akan cenderung bergerak sideways, dengan fluktuasi yang tidak terlalu signifikan dalam waktu dekat.

    Hal ini disebabkan oleh ketidakpastian yang ditimbulkan oleh hasil laporan kinerja emiten, yang bisa menambah volatilitas pasar. Investor diharapkan untuk tetap memantau perkembangan data yang dirilis dan menyesuaikan strategi investasi mereka sesuai dengan informasi terbaru yang tersedia.

    Yugen merekomendasikan saham-saham berikut untuk dipertimbangkan dalam perdagangan hari ini: SMRA, AALI, BBNI, BBRI, BSDE, JSMR, ASII, dan SMGR. (*)

     

    Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kabarbursa.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi