Logo
>

IHSG Dibuka Loyo di Level 6.244: FORE Pimpin Top Gainers

Perusahaan kopi, FORE menjadi pendatang baru yang melantai di Bursa Efek Indonesia dan memimpin top gainers.

Ditulis oleh Desty Luthfiani
IHSG Dibuka Loyo di Level 6.244: FORE Pimpin Top Gainers
Hall Bursa Efek Indonesia di Bilangan SCBD, Jakarta Selatan. Foto: KabarBursa/Abbas

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah pada awal perdagangan sesi I Senin, 14 April 2025, turun 18,04 poin atau 0,29 persen ke level 6.244,19. 

    Sepanjang sesi pagi, indeks sempat menyentuh level tertinggi di 6.275,96 sebelum terkoreksi ke posisi terendah harian di 6.223,02. IHSG memulai sesi pada level 6.262,23. Total volume transaksi tercatat sebanyak 4,16 miliar lot dengan nilai perdagangan sebesar Rp513,76 miliar dari 34.080 transaksi.

    Saham PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE), yang baru melantai di Bursa Efek Indonesia, langsung mencuri perhatian dengan memimpin daftar top gainers. Emiten pendatang baru di sektor makanan dan minuman ini melonjak 34,04 persen ke level Rp252. Kenaikan tajam ini mencerminkan antusiasme investor terhadap prospek bisnis ritel kopi kekinian yang tengah berkembang pesat.

    Selain FORE, saham PT Sekar Laut Tbk (SKLT), produsen makanan ringan dan bumbu makanan, naik 19,16 persen ke Rp199. PT Maharaksa Biru Energi Tbk (OASA), emiten yang bergerak di bidang energi terbarukan, menguat 13,04 persen ke Rp130. PT Chemstar Indonesia Tbk (CHEM), yang beroperasi di industri kimia tekstil, naik 11,32 persen ke Rp59. 

    Sementara PT Multipolar Technology Tbk (MLPT), penyedia layanan teknologi informasi dan solusi digital, menguat 8,57 persen ke Rp38.000.

    Di sisi lain, beberapa saham malah tertekan dan masuk daftar top losers. Saham PT Shield On Service Tbk (SOSS), penyedia jasa keamanan dan outsourcing, memimpin penurunan dengan koreksi 11,48 persen ke Rp432. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI), salah satu bank BUMN terbesar, turun 7,25 persen ke Rp4.730. PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (ADMF), perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor, melemah 6,74 persen ke Rp8.650. PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI), yang bergerak di bidang konstruksi dan alat berat, terkoreksi 6,67 persen ke Rp14. Sementara saham PT Hotel Fitra International Tbk (FITT), emiten di sektor perhotelan, turun 6,56 persen ke Rp114.

    Sebagian besar sektor di bursa mencatatkan penguatan. Sektor bahan baku memimpin dengan kenaikan sebesar 2,09 persen, diikuti sektor teknologi yang naik 1,32 persen. Sektor barang konsumsi non-primer naik 0,97 persen, sektor kesehatan naik 0,93 persen, sektor barang konsumsi primer naik 0,88 persen, dan sektor industri menguat 0,87 persen. Sektor properti naik 0,76 persen, transportasi naik 0,34 persen, serta infrastruktur naik 0,32 persen. Sektor energi turut mencatat kenaikan sebesar 0,50 persen. Satu-satunya sektor yang melemah adalah sektor keuangan, yang turun 0,33 persen.

    Pada perdagangan pagi ini ada setidaknya 307 saham mengalami penguatan, 102 saham turun dan 186 saham stagnan.

    Penundaan Tarif Trump Bawa Angin Segar ke IHSG

    Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, sebelumnya telah memutuskan untuk menunda pemberlakuan tarif baru terhadap beberapa negara selama 90 hari, terhitung sejak pengumuman pada Rabu, 9 April 2025. Kebijakan ini memberikan dorongan positif terhadap IHSG, yang ditutup menguat 4,79 persen ke level 6.254 pada perdagangan Kamis, 10 April 2025.

    Analis pasar modal sekaligus pendiri Stocknow.id, Hendra Wardana, mengatakan bahwa keputusan tersebut mampu meredakan kekhawatiran pelaku pasar dan mendorong reli di bursa Asia maupun Eropa. "Dan memberi ruang bagi investor untuk kembali masuk ke aset berisiko, termasuk saham Indonesia," ujarnya kepada KabarBursa.com, Jumat, 11 April 2025.

    Meski demikian, Hendra mengingatkan bahwa terdapat sejumlah faktor yang masih perlu diwaspadai. Salah satunya adalah aksi net sell oleh investor asing, yang pada hari tersebut mencapai Rp632 miliar. Menurutnya, hal ini mengindikasikan bahwa penguatan IHSG belum sepenuhnya ditopang oleh masuknya modal asing. Di samping itu, tensi antara Amerika Serikat dan Tiongkok juga masih berlangsung.

    "Terutama setelah AS tetap menaikkan bea masuk produk Tiongkok menjadi 125 persen, dan dibalas oleh tarif 84 persen dari pihak Beijing. Sentimen global yang rapuh ini membuat pasar tetap bergerak dalam volatilitas tinggi," jelasnya.

    Hendra juga menyebut bahwa IHSG sedang menguji resistance di level 6.418. Jika level ini berhasil dilewati, maka target selanjutnya berada di kisaran 6.600 hingga 6.800. "Potensi yang bukan mustahil, asalkan kombinasi katalis makro dan penguatan sektor-sektor utama mampu terjaga secara konsisten," ungkapnya.

    Ia menambahkan bahwa musim pembagian dividen yang akan segera dimulai berpotensi menjadi pendorong tambahan bagi pergerakan IHSG. Menurutnya, sejumlah emiten dari sektor perbankan dan barang konsumsi diperkirakan akan membagikan dividen dalam jumlah besar.

    "Namun, efek ex-date dan potensi aksi profit taking tetap harus diantisipasi. Investor disarankan selektif dan fokus pada emiten yang tak hanya memberi dividen tinggi, tetapi juga memiliki pertumbuhan laba berkelanjutan," ujarnya. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".