KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Jumat 16 Mei 2025, dengan kenaikan sebesar 54,91 poin atau 0,78 persen ke level 7.095,07.
Sejak pembukaan, indeks bergerak stabil dengan sempat menyentuh level tertinggi di 7.099,19 dan terendah di 7.090,03, membuka sesi pada level 7.092,24. Aktivitas pasar terpantau cukup bergairah dengan total volume transaksi mencapai 5,42 juta lot, senilai Rp333,59 miliar, dari 24.810 kali transaksi.
Dukungan kuat dari investor asing kembali terlihat jelas hari ini, dengan aksi beli bersih (net foreign buy) mencapai Rp1,65 triliun di pasar reguler. Nilai pembelian investor asing tercatat sebesar Rp6,17 triliun, mengungguli nilai penjualan asing sebesar Rp4,52 triliun. Sementara itu, nilai total perdagangan harian di seluruh pasar tercatat mencapai Rp11,4 triliun, dengan kontribusi investor domestik sebesar 66,31 persen dan asing sebesar 33,69 persen.
Dari jajaran emiten yang mengalami lonjakan harga paling signifikan, PT Sunson Textile Manufacture Tbk, perusahaan yang bergerak di sektor industri dasar, mencuri perhatian dengan kenaikan sahamnya sebesar 18,69 persen ke harga Rp254 per saham. Kenaikan tajam ini disinyalir berkaitan dengan ekspektasi pasar terhadap peningkatan permintaan produk tekstil domestik menjelang semester kedua.
Sementara itu, dari sektor non-siklikal, PT Wahana Pronatural Tbk juga mengalami reli cukup kuat dengan sahamnya melesat 11,96 persen ke level Rp206. Emiten ini dikenal sebagai produsen produk herbal dan alami yang dinilai memiliki prospek cerah di tengah tren gaya hidup sehat.
Penguatan signifikan juga dialami oleh PT Sumber Mas Konstruksi Tbk, emiten sektor infrastruktur yang mencatat kenaikan 9,80 persen menjadi Rp56. Katalis positif proyek-proyek pemerintah yang akan segera dimulai disebut turut mengangkat optimisme pelaku pasar terhadap saham ini.
Tak kalah impresif, PT Falmaco Nonwoven Industri Tbk dari sektor industri dasar juga mencatat kenaikan 9,43 persen ke harga Rp58. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi kain nonwoven yang banyak digunakan di sektor kesehatan dan kebersihan. Kinerja positif tersebut diikuti oleh PT Minahasa Membangun Hebat Tbk, emiten sektor industri, yang sahamnya menanjak 8,70 persen ke harga Rp50.
Namun demikian, tidak semua saham menikmati penguatan. PT Cipta Sarana Medika Tbk, perusahaan yang bergerak di sektor kesehatan, harus mengalami tekanan hebat dengan penurunan harga saham sebesar 14,41 persen ke level Rp95. Penurunan ini kemungkinan disebabkan aksi ambil untung setelah kenaikan tajam dalam beberapa hari terakhir.
Tekanan serupa juga dialami oleh PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk, emiten sektor non-siklikal yang terkoreksi 14,38 persen menjadi Rp262. Kemudian, dari sektor transportasi, saham PT Arsy Buana Travelindo Tbk ikut melemah 9,30 persen ke harga Rp234, disusul oleh PT Jaya Trishindo Tbk yang juga berada di sektor yang sama, turun 8,50 persen ke posisi Rp280. Sementara itu, di sektor teknologi, saham PT Techno9 Indonesia Tbk terkoreksi 5,94 persen ke harga Rp95.
Dari sisi sektoral, sektor industri dasar menjadi penopang utama kenaikan IHSG hari ini dengan mencatat penguatan sebesar 1,65 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur yang naik 0,84 persen, dan sektor non-siklikal yang turut menguat 0,48 persen. Sektor transportasi mencatat kenaikan lebih moderat sebesar 0,23 persen, sementara sektor properti dan siklikal masing-masing naik 0,26 persen dan 0,24 persen.
Sebaliknya, hanya sektor kesehatan yang mencatat penurunan tipis yakni 0,12 persen, sedangkan sektor energi dan sektor keuangan terlihat stagnan tanpa perubahan signifikan. Kenaikan IHSG hari ini menunjukkan bahwa sentimen investor mulai membaik, ditopang oleh arus dana asing yang kembali masuk dan ekspektasi membaiknya data makroekonomi domestik serta stabilnya pasar global.
Retail Equity Analyst PT Indo Premier Sekuritas atau IPOT, Indri Liftiany Travelin Yunus sebelumnya telah memprediksi pergerakan IHSG pekan ini.
“Dalam jangka pendek, IHSG diprediksi bergerak variatif cenderung melemah dengan rentang support di 6.710 dan resistance di 7.030,” kata dia dalam keterangan tertulis pada Rabu, 14 Mei 2025.
Memasuki pekan ini yang hanya terdiri dari tiga hari perdagangan, yaitu 14 hingga 16 Mei 2025, pelaku pasar disarankan untuk mencermati beberapa data penting.
Dari global, perhatian tertuju pada inflasi Amerika Serikat bulan April yang diprediksi tetap di 2,4 persen secara tahunan. Indeks Harga Konsumen (CPI) diperkirakan naik menjadi 321,4 dari sebelumnya 319,7, sementara Indeks Harga Produsen (PPI) diproyeksi tumbuh 0,2 persen.
Ia mempaparkan data penjualan ritel Amerika Serikat juga menjadi perhatian karena diprediksi melemah menjadi 0,1 persen dari 1,5 persen, yang mencerminkan potensi penurunan daya beli. Di sisi lain, indeks sentimen konsumen Amerika diperkirakan meningkat tipis menjadi 53 dari 52,2.
Dari dalam negeri, fokus utama akan tertuju pada rilis neraca perdagangan Indonesia bulan April yang diperkirakan masih surplus, meskipun lebih kecil dari bulan sebelumnya yakni sebesar USD3,5 miliar.(*)