KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 0,32 persen atau meningkat 21 poin ke level 6.899 pada perdagangan Jumat, 4 Juli 2025.
Mengutip RTI Business, sebanyak 197 saham terpantau menghijau, 51 saham melemah, dan 237 saham mengalami stagnan. Volume perdagangan pembukaan hari ini tercatat 130,012 juta lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp91.777 miliar.
Merujuk data Stockbit, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) berada di posisi pertama top gainer usai harganya melonjak sebesar 20,86 persen ke level Rp336 per saham.
Kenaikan signifikan juga dialami saham PT Wahana Interfood Nusantara Tbk (COCO) yang naik 14,42 persen dan PT Argo Pantes Tbk (ARGO) yang melesat 14 persen.
Selain itu, ada juga PT Satria Antaran Prima Tbk (SAPX) yang menguat setelah kenaikan 13,58 persen. Di posisi terakhir lima besar top gainer, terdapat PT Techno9 Indonesia Tbk (NINE) yang naik 8,86 persen.
Dari sisi top loser, saham PT Chitose International Tbk (CINT) memimpin pelemahan dengan turun 7,10 persen ke level Rp157.
Disusul oleh PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) dan PT Widiant Jaya Krenindo Tbk (WIDI) yang masing-masing terkoreksi 5,26 persen. Saham PT Green Power Group Tbk (LABA) turut mengalami penurunan sebesar 4,17 persen, sedangkan PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) koreksi 3,79 persen.
Dari sektoral, sektor teknologi mencatatkan penguatan tertinggi sebesar 0,56 persen. Diikuti sektor industri dasar yang naik 0,25 persen, serta sektor keuangan dan infrastruktur yang masing-masing tumbuh 0,22 persen dan 0,21 persen.
Sektor lain yang turut menguat di antaranya adalah industri (0,16 persen), kesehatan (0,15 persen), siklikal (0,20 persen), properti (0,11 persen), dan energi (0,09 persen).
Sementara itu, sektor transportasi mengalami pelemahan cukup dalam sebesar 0,36 persen, disusul sektor non-siklikal yang melemah 0,11 persen.
Sebelumnya, IHSG diproyeksikan terkoreksi pada perdagangan hari ini, Jumat, 4 Juli 2025. Analis MNC Sekuritas memprediksi IHSG terkoreksi sebesar 0,05 persen ke level 6,752 disertai munculnya volume pembelian. Tim analis juga memprakirakan, pergerakan IHSG masih berada di atas MA660.
“Kami perkirakan, posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave (b) dari wave [b], sehingga IHSG masih berpeluang menguat setidaknya ke rentang 6,992-7,050 pada label hitam. Namun, waspadai akan label merah dimana IHSG akan menguji 6,582-6,721,” tulis tim analis MNC Sekuritas, Jumat, 4 Juli 2025.
MNC Sekuritas mengungkapkan, level support pada perdagangan pagi ini adalah 6,824, 6,752. Sedangkan untuk resistance berada di level 6,994, 7,085.
Investor Soroti Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI di 2026
Investor dinilai tengah menyoroti target pemerintah yang mencanangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di kisaran 5,2 - 5,8 persen secara Year on Year (YoY) pada 2026.
Rencana pertumbuhan tersebut disampaikan langsung Menteri Keuangan Sri Mulyani, dalam merespon ketidakpastian global yang masih terjadi.
Analis pasar modal sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengatakan, investor kini mulai mencerna lebih serius proyeksi pemerintah terhadap perekonomian 2026. Menurutnya, kondisi ini cukup mempengaruhi pasar saham Indonesia.
"Ketidakpastian ini menahan minat beli jangka pendek di pasar saham, khususnya pada sektor-sektor yang sensitif terhadap gejolak global seperti manufaktur, perdagangan, dan perbankan," ujar dia kepada KabarBursa.com, Kamis, 3 Juli 2025.
Secara teknikal, Hendra melihat IHSG kini menguji support kuat di area 6.840–6.820, dan bila bertahan di atas level ini, potensi rebound jangka pendek ke area 6.950–7.000 masih terbuka.
"Namun, jika tekanan global terus berlanjut dan rupiah tak kunjung stabil, penurunan bisa berlanjut ke kisaran 6.750–6.700," ungkapnya.
Meski demikian, Hendra menyatakan masih terdapat peluang untuk strategi akumulasi selektif, terutama pada saham-saham yang memiliki katalis domestik kuat dan tahan terhadap volatilitas global.(*)