KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat 19 poin atau naik 0,27 persen ke level 7,402 pada perdagangan Senin, 9 Desember 2024.
Merujuk data perdagangan RTI Business, sebanyak 203 saham terpantau menghijau, 59 saham melemah, dan 281 saham stagnan pada pembukaan hari ini.
Sementara, mengutip Stockbit, saham-saham yang berada di top gainer yakni KONI (+23,88 persen), AADI (+19,75 persen), TMPO (+10,37 persen), PACK (+9,66 persen), dan GPSO (+9,17 persen).
Sedangkan lima saham yang mengalami koreksi paling dalam ialah KLIN (-9,52 persen), NINE (-8,89 persen), SOFA (-8,89 persen), ZBRA (-8,05 persen), dan UNIQ (-7,38 persen).
Sementara itu Research Team, PT Reliance Sekuritas Tbk memproyeksikan IHSG bergerak bervariatif dengan kecenderungan melemah dengan support pada level 7,282 dan resistance pada level 7,460.
"Secara teknikal, candle terakhir IHSG berbentuk bullish harami namun indikator stochastic golden cross pada area overbought. Ini mengartikan IHSG berpeluang besar mengalami aksi profit taking," tulis Reliance dalam risetnya kepada Kabarbursa.com.
Reliance melihat, sejumlah saham memiliki potensi kenaikan pada beberapa hari mendatang yaitu CUAN, JSMR, EXCL,dan BBTN.
Dari bursa Asia, Reliance melaporkan mayoritas diperdagangkan mixed, saat laporan ini ditulis perdagangan indeks Nikkei 225 diperdagangkan menguat (+0.08 persen). Sedangkan, index Kospi diperdagangkan melemah (-1.51 persen).
IHSG Sepakan Mengalami Kenaikan 3,77 Persen
Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pekan ini mengalami peningkatan sebesar 3,77 persen menjadi berada pada level 7.382,785 periode 2 – 6 Desember 2024 dari 7.114,266 pada pekan lalu.
Selama sepekan, rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami perubahan sebesar 20,30 persen menjadi Rp10,72 triliun dari Rp13,45 triliun pada pekan sebelumnya.
“Rata-rata volume transaksi harian Bursa sepekan mengalami perubahan sebesar 30,19 persen menjadi 18,22 miliar lembar saham dari 26,10 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya,” ungkap Sekretaris Perusahaan BEI, Eko Susanto, dalam keterangannya, Sabtu, 7 Desember 2024.
Eko mengatakan, investor asing pada kemarin mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp170,35 miliar dan investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp22,63 triliun sepanjang tahun 2024.
Pada pekan lalu pula, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa mengalami kenaikan sebesar 8,66 persen menjadi 1,24 juta kali transaksi dari 1,14 juta kali transaksi pada pekan lalu.
“Kenaikan diikuti oleh kapitalisasi pasar Bursa, yaitu sebesar 5,60 persen menjadi Rp12.673 triliun dari Rp12.000 triliun pada sepekan sebelumnya,” jelas Eko.
Adapun pada pekan lalu terdapat satu pencatatan saham di BEI yakni PT Adaro Andalan Indonesia Tbk (AADI) yang merupakan perusahaan tercatat ke-40 pada tahun 2024.
Emiten tersebut melakukan pencatatan perdana saham di Papan Utama BEI. AADI sendiri bergerak pada sektor Energi dengan subindustri Produksi Batu Bara.
Harga Bitcoin Tembus USD100 Ribu
Harga Bitcoin melampaui USD100 ribu untuk pertama kalinya pada Kamis, 5 Desember 2024. Rekor ini menandai tonggak sejarah baru dalam dunia investasi kripto. Nilai Bitcoin telah meningkat dua kali lipat sepanjang 2024 karena didorong ekspektasi regulasi yang mendukung di bawah pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Pilihan Paul Atkins sebagai Ketua SEC, seorang pendukung kripto, semakin memperkuat optimisme di kalangan investor.
Bitcoin yang diluncurkan pada 2009 dengan nilai awal nol, kini dianggap sebagai aset global yang sah dan menarik minat institusional yang semakin besar. Namun, pertanyaannya, apakah masih ada peluang untuk bergabung dalam reli Bitcoin ini, atau para investor baru sudah ketinggalan?
Nigel Green, CEO deVere Group, mengatakan lonjakan harga Bitcoin saat ini kemungkinan besar akan memicu minat baru, termasuk rasa takut ketinggalan alias FOMO. “Bitcoin sekarang adalah kelas aset arus utama yang tidak bisa disangkal,” ujarnya, dikutip dari USA Today, Ahad, 8 Desember 2024.
Meskipun volatilitasnya tinggi, Bitcoin kini dianggap sebagai bagian penting dari strategi investasi jangka panjang. Anthony Scaramucci, pendiri Skybridge dan mantan Direktur Komunikasi Gedung Putih, menyarankan Bitcoin sebagai 1 hingga 4 persen dari portofolio taktis jangka panjang.
Pada Kamis, 5 Desember 2024 sore, harga Bitcoin melonjak hingga USD103 ribu sebelum turun di bawah USD96 ribu. Nilai teranyar mencatatkan kenaikan tahunan sekitar 113 persen. Elizabeth Ayoola, pakar keuangan pribadi dari NerdWallet, mengatakan orang yang ragu-ragu mungkin bertanya-tanya apakah ini waktu yang tepat untuk membeli atau menunggu harga turun.
Kebijaksanaan umum menyarankan untuk tidak membeli aset saat nilainya berada di puncak. Namun, Ayoola mencatat volatilitas Bitcoin membuatnya sulit diprediksi.
Beberapa analis memperkirakan kenaikan harga akan berlanjut. Anthony Scaramucci menyebut Bitcoin bisa mencapai lebih dari USD170 ribu pada pertengahan 2025. Cathie Wood, CEO Ark Invest, memproyeksikan Bitcoin akan mencapai USD1,48 juta (Rp23,48 miliar dengan kurs Rp15.865) pada 2030. Standard Chartered Bank memprediksi harga Bitcoin akan menyentuh USD200 ribu pada akhir 2025.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.