KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, naik 12,35 poin atau 0,18 persen ke level 6.808,92 pada Jumat, 21 Februari 2025. Sepanjang sesi, indeks sempat menyentuh level tertinggi di 6.815,45 sebelum terkoreksi hingga level terendah 6.798,32.
Total volume transaksi mencapai 1,68 miliar lot dengan nilai perdagangan sebesar Rp195,23 triliun dari 12.450 transaksi.
Pada perdagangan hari ini, sejumlah saham mencatatkan kenaikan signifikan dan masuk jajaran top gainers.
Peringkat saham pertama diduduki oleh emiten Charlie Hospital Semarang Tbk atau dalam kode saham RSCH memimpin daftar top gainers setelah melonjak 15,89 persen ke level Rp350 per lembar saham.
Di posisi kedua, saham Galva Technologies Tbk atau dalam kode saham GLVA melesat 14,65 persen ke level Rp360 per saham.
Sementara itu, saham Sekar Bumi Tbk atau dalam kode saham SKBM juga mencatatkan penguatan tajam, naik 14,44 persen ke level Rp515 per saham.
Saham DCI Indonesia Tbk atau dalam kode saham DCII turut mengalami kenaikan kuat, menguat 10,41 persen ke level Rp74.225 per saham.
Terakhir, saham Dwi Guna Laksana Tbk atau dalam kode saham DWGL juga mencatatkan kenaikan signifikan, naik 10,37 persen ke level Rp298 per saham.
Di tengah saham-saham yang mengalami penguatan. Ada sejumlah saham yang malah mengalami pelemahan pada perdagangan hari ini dan masuk jajaran top losers. Pelemahan terjadi karena berbagai faktor mungkin akibat sentimen global, kinerja keuangan perusahaan yang kurang solid dan permasalahan lain.
Saham Indointernet Tbk atau dalam kode saham EDGE memimpin daftar top losers setelah merosot 10,31 persen ke level Rp5.000 per saham.
Di posisi kedua, saham Jaya Agra Wattie Tbk atau dalam kode saham JAWA melemah 6,54 persen ke level Rp100 per saham.
Sementara itu, saham MNC Digital Entertainment Tbk atau dalam kode saham MSIN juga mencatatkan pelemahan cukup dalam, turun 4,24 persen ke level Rp565 per saham.
Saham Nanotech Indonesia Global Tbk atau dalam kode saham NANO turut mengalami tekanan jual, turun 4,00 persen ke level Rp24 per saham.
Terakhir, saham Utama Radar Cahaya Tbk atau dalam kode saham RCCC terkoreksi 3,81 persen ke level Rp101 per saham.
Pada perdagangan hari ini ada sejumlah 198 saham mengalami penguatan, 166 saham melemah dan 192 saham stagnan.
Tekanan Jual Pasar
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mengalami koreksi tipis sebesar 0,10 persen ke level 6.788, seiring dengan masih kuatnya tekanan jual di pasar. Pergerakan indeks telah mencapai target minimal yang diperkirakan sebelumnya, dengan posisi saat ini diperkirakan masih dalam bagian dari wave B pada skenario hitam.
MNC Sekuritas melihat, dalam jangka pendek, pada perdagangan bursa Jumat, 21 Februari 2025, IHSG masih berpotensi mengalami tekanan lebih lanjut untuk menguji level 6.723 sebelum menemukan keseimbangan baru. Level support terdekat berada di 6.679 dan 6.509, sementara resistance utama berada di 6.933 dan 7.046.
Sementara itu, beberapa saham menarik perhatian dengan pergerakan yang beragam. Saham ESSA mengalami koreksi 1,23 persen ke level 800 dengan tekanan jual yang cukup besar. Namun, secara teknikal, pergerakannya masih berada dalam fase konsolidasi, dan koreksi yang terjadi diperkirakan bersifat terbatas sebagai bagian dari wave [b] dari wave B. Dengan demikian, saham ini masih memiliki peluang untuk menguat dalam jangka pendek.
Saham GOTO bergerak stagnan di level 80, dengan kecenderungan masih didominasi oleh aksi beli. Secara teknikal, saham ini diperkirakan berada di akhir wave (c) dari wave [ii], yang menunjukkan bahwa koreksi yang terjadi mungkin mendekati titik akhirnya. Hal ini memberikan potensi bagi GOTO untuk kembali menguat dalam waktu dekat.
Di sisi lain, saham MDKA mencatatkan penguatan signifikan sebesar 3,43 persen ke level 1.810, didukung oleh meningkatnya volume pembelian. Pergerakan ini menandakan bahwa MDKA sedang berada pada fase wave (iv) dari wave [i] dari wave C, yang berarti masih ada ruang untuk kenaikan lebih lanjut. Dengan momentum yang kuat, saham ini berpeluang melanjutkan tren positifnya.
Saham PGEO juga menunjukkan performa positif dengan kenaikan 2,75 persen ke level 935, seiring dengan dominasi volume pembelian. Saat ini, saham ini diperkirakan berada di awal wave (1) dari wave [C] pada skenario hitam, yang menandakan adanya potensi penguatan lebih lanjut dalam jangka menengah. Dengan momentum yang cukup solid, PGEO masih memiliki peluang untuk melanjutkan tren kenaikannya ke level yang lebih tinggi.
Secara keseluruhan, pasar saham Indonesia masih berada dalam fase konsolidasi dengan tekanan jual yang cukup terasa di IHSG. Namun, sejumlah saham tetap menunjukkan potensi penguatan dalam beberapa waktu ke depan, bergantung pada perkembangan pasar secara keseluruhan dan sentimen investor.(*)