Logo
>

IHSG Dibuka Menguat di Level 7.069, SHID dan MLPT Masuk Top Gainers

Ditulis oleh Desty Luthfiani
IHSG Dibuka Menguat di Level 7.069, SHID dan MLPT Masuk Top Gainers

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengawali perdagangan hari ini, Selasa, 4 Januari 2025, dengan mencatatkan penguatan tipis sebesar 39,51 poin atau 0,56 persen ke level 7.069,57. Setelah pada penutupan kemarin sore, Senin, 3 Januari 2025 melemah ke level 7.030 poin.

    IHSG dibuka pada level 7.052, sempat menyentuh titik tertinggi intraday di 7.074,52, sebelum turun ke level terendah 7.029,64.

    Saat ini, total transaksi di semua pasar mencatatkan volume 2,41 juta lot dengan nilai transaksi mencapai Rp242,88 miliar, serta frekuensi perdagangan sebanyak 15.930 kali.

    Pada perdagangan hari ini, ada sejumlah saham yang mengalami kenaikan masuk jajaran top gainers serta mencatatkan lonjakan signifikan.

    Saham Hotel Sahid Jaya International Tbk atau dalam kode saham SHID melonjak 255 poin atau 23,72 persen ke level 1.330. Kenaikan tajam ini menunjukkan adanya minat beli yang kuat terhadap saham perusahaan perhotelan tersebut.

    Multipolar Technology Tbk atau dalam kode saham MLPT juga mencatatkan kenaikan impresif sebesar 2.525 poin atau 11,58 persen ke level 24.325, mencerminkan optimisme pasar terhadap sektor teknologi dan layanan digital.

    Suryamas Dutamakmur Tbk atau dalam kode saham SMDM, perusahaan yang bergerak di bidang properti dan pengembangan kawasan, turut menguat 80 poin atau 10,88 persen ke posisi 815.

    Dari sektor perbankan, Bank Oke Indonesia Tbk atau dalam kode saham DNAR menguat 11 poin atau 10,58 persen ke level 115, seiring dengan tren positif di industri keuangan.

    Sementara itu, Indo Boga Sukses Tbk atau dalam kode saham IBOS yang bergerak di sektor makanan dan minuman, juga mencatatkan kenaikan 4 poin atau 9,76 persen ke 45, menunjukkan adanya minat investor terhadap saham di sektor konsumsi.

    Selain saham yang menguat, beberapa saham mengalami koreksi pada perdagangan pagi ini.

    Koreksi saham dipimpin oleh Koka Indonesia Tbk (KOKA) yang melemah 10 poin atau 9,09 persen ke level 100. Tekanan jual yang cukup besar membuat saham perusahaan ini terkoreksi signifikan.

    MP Imago Mulia Persada Tbk atau dalam kode saham LFLO juga mengalami penurunan sebesar 10 poin atau 8,62 persen ke level 106, mencerminkan adanya aksi ambil untung di tengah volatilitas pasar.

    Lupromax Pelumas Indonesia Tbk atau dalam kode saham LMAX, yang bergerak di sektor pelumas dan energi, melemah 2 poin atau 6,25 persen ke level 30, mengikuti tren pelemahan di beberapa saham emiten kecil lainnya.

    Prasidha Aneka Niaga Tbk atau PSDN terkoreksi 3 poin atau 3,49 persen ke posisi 83, sementara Planet Properindo Jaya Tbk atau PLAN juga mengalami pelemahan 1 poin atau 3,33 persen ke level 29.

    Koreksi yang terjadi pada saham-saham ini menunjukkan adanya tekanan jual di beberapa sektor, meskipun pergerakan indeks secara keseluruhan masih menunjukkan dinamika pasar yang beragam.

    IHSG Berpotensi Rebound

    Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpotensi rebound setelah mengalami pelemahan pada perdangan Senin, 3 Februari 2025.

    Seperti diketahui, IHSG pada perdagangan Senin kemarin ditutup melemah dengan penurunan 79,14 poin atau -1,11 persen ke level 7,030,06.

    Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengatakan pelemahan IHSG tersebut dipicu oleh sentimen global dan domestik yang melemahkan kepercayaan investor.

    Salah satu sentimennya ialah kebijakan perdagangan agresif Presiden Amerika Serikat, Donald Trump yang kembali memanaskan tensi global setelah menaikkan tarif impor 25 persen untuk Kanada dan Meksiko, 10 persen untuk China, serta pajak tambahan 10 persen untuk impor minyak dari Kanada.

    “Kebijakan ini langsung dibalas dengan tarif serupa dari negara-negara yang terdampak, memperburuk ketidakpastian pasar,” kata Hendra dalam keterangannya kepada Kabarbursa.com di Jakarta dikutip, Selasa, 4 Februari 2025.

    Dampaknya dari kebijakan tersebut, lanjut Hendra, membuat indeks dolar AS (DXY) melonjak ke 109,7, Nasdaq futures turun 2,35 persen, S&P 500 futures melemah 1,8 persen, dan indeks Nikkei Jepang anjlok 2,4 persen.

    Menurut dia, sentimen negatif ini turut menyeret IHSG ke bawah, diperburuk oleh risiko capital outflow akibat pelemahan rupiah yang turun 0,99 persen terhadap dolar AS.

    “Meningkatkan beban utang emiten berdenominasi USD dan mendorong investor asing mencatat net sell sebesar Rp288 miliar,” jelasnya.

    Namun di tengah tekanan pasar yang masih tinggi, Hendra optimis IHSG masih berpotensi rebound dengan level support di 6.956 dan resistance di 7.113.

    Jika tekanan jual mereda dan sentimen global tidak semakin memburuk, jelas dia, indeks berpotensi menguji kembali level resistance tersebut.

    Lebih jauh dia menilai, arus masuk dana asing ke saham big caps seperti BBRI dan BBNI juga menunjukkan bahwa investor masih melihat prospek positif di pasar Indonesia.

    “Laporan keuangan kuartal I 2025 akan menjadi katalis penting dalam menentukan arah pasar,” pungkasnya.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Desty Luthfiani

    Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

    Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

    Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

    Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".