KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Kamis, 23 Januari 2025 pagi. IHSG berada di level 7.299,17, naik 42,04 poin atau 0,58 persen dibandingkan penutupan sebelumnya.
Sepanjang sesi awal, IHSG bergerak dalam rentang 7.256,55 hingga 7.301,53.
Volume perdagangan tercatat sebesar 4,16 juta lot dengan nilai transaksi mencapai Ep534,84 miliar dan frekuensi sebanyak 39.560 kali. Pada pasar reguler, volume perdagangan mencapai 4,09 juta lot dengan nilai transaksi sebesar Rp485,87 miliar.
Sejumlah saham mencatatkan kenaikan signifikan dan masuk dalam daftar top gainers pada perdagangan hari ini. Saham Link Net Tbk atau dalam kode saham LINK melonjak tajam dengan kenaikan sebesar 455 poin atau dua puluh empat koma lima tiga persen, ditutup pada level 2.310.
Saham Satyamitra Kemas Lestari Tbk atau dalam kode saham SMKL juga mencatatkan kenaikan impresif sebesar 54 poin atau dua puluh tiga koma dua delapan persen, berada di level 286.
Lion Metal Works Tbk atau dalam kode saham LION mengikuti tren positif dengan kenaikan 89 poin atau dua puluh koma delapan sembilan persen, ditutup pada level 515. Saham Mulia Boga Raya Tbk, produsen Prochiz, menguat sebesar 110 poin atau sebelas koma delapan sembilan persen, mencapai level 1.035.
Sementara itu, saham Tempo Inti Media Tbk atau dalam kode saham TMPO turut mencatatkan kenaikan sebesar 17 poin atau sepuluh koma tujuh enam persen, berada di level 175. Kenaikan saham perusahaan media ini bebarengan dengan liputan khususnya soal pagar laut.
Namun, sejumlah saham mengalami koreksi signifikan pada perdagangan hari ini. Saham Isra Presisi Indonesia Tbk dengan kode ISAP mencatatkan penurunan sebesar 11 poin atau sembilan koma nol sembilan persen, berada di level 10. Saham Voksel Electric Tbk dengan kode VOKS juga terkoreksi sebesar 16 poin atau enam koma dua lima persen, ditutup pada level 240.
Saham Asia Sejahtera Mina Tbk yang berkode AGAR mengalami penurunan 14 poin atau lima koma sembilan delapan persen, berada di level 220. Saham Widiant Jaya Krenindo Tbk dengan kode WIDI turun sebesar 1 poin atau lima koma delapan delapan persen, berakhir di level 16. Sementara itu, saham Menn Teknologi Indonesia Tbk dengan kode MENN mencatatkan pelemahan sebesar 2 poin atau lima koma lima enam persen, berada di level 34.
Sepanjang hari ini, IHSG diprediksi menghijau dengan mencatatkan posisi berada dalam bagian dari wave [c] dari wave B. Posisi tersebut memberikan prospek adanya kelanjutan penguatan menuju kisaran 7,323-7,420. Posisi ini yang menjadikan skenario terbaik yang diprediksi para analis.
MNC Sekuritas memprediksi, Jika IHSG mampu mempertahankan momentum ini, level-level resistance seperti 7,341 hingga 7,450 akan menjadi fokus berikutnya. Meskipun demikian, beberapa level support yang kuat, yakni 7,079 dan 6,931, tetap menjadi indikator penting untuk menjaga stabilitas kenaikan lebih lanjut.
Di tengah penguatan IHSG, dalam riset yang dipublikasikan pada Kamis, 23 Januari 2025, MNC Sekuritas merekomendasikan beberapa saham.
Pertama, saham PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menguat 1,05 persen menjadi Rp4,790, disertai dengan volume pembelian yang menunjukkan adanya potensi kelanjutan kenaikan, meskipun masih terhalang oleh Moving Average 60 (MA60).
Saat ini, BBNI diperkirakan sedang berada dalam wave v dari wave (a) dari wave [ii], yang menawarkan peluang untuk melakukan pembelian pada harga yang lebih rendah, dalam rentang Rp4,650 hingga Rp4,740. Target harga yang bisa dicapai adalah Rp4,870 hingga Rp4,990, dengan stoploss di bawah level Rp4,570 sebagai proteksi risiko.
Saham PT Duta Anggada Realty Tbk (DKFT), yang mencatatkan koreksi 3,88 persen pada level 248, saat ini tampaknya berada dalam wave [iii] dari wave 5. Koreksi ini menandakan adanya tekanan jual, namun juga membuka peluang bagi investor dengan profil spekulatif untuk membeli pada level harga lebih rendah antara Rp236 dan Rp248, dengan target harga yang dapat dicapai di rentang 272 hingga 290.
Dalam hal ini, stoploss yang direkomendasikan berada di bawah level 228 untuk meminimalisir potensi kerugian lebih lanjut.
Saham PT Indosat Tbk (ISAT) yang menguat tipis 0,44 persen ke Rp2,300. Didominasi oleh volume pembelian yang relatif kuat, saham memperlihatkan potensi melanjutkan penguatannya.
ISAT diperkirakan saat ini berada di fase awal dari wave (C) dalam wave [B], yang membuka peluang pembelian pada harga lemah di kisaran Rp2,280 hingga Rp2,300. Target harga yang realistis untuk saham ini adalah pada level Rp2,370 hingga Rp2,510, dengan level support yang penting di bawah Rp2,250 sebagai batas stoploss untuk menjaga eksposur risiko.
Saham PT Multipolar Tbk (MLPL), yang terkoreksi 2,44 persen ke Rp120, menunjukkan tekanan jual, meskipun masih didominasi oleh volume pembelian. Perusahaan ini diprediksi sedang berada dalam bagian wave [ii] dari wave C pada skenario hitam.
Meskipun terdapat koreksi, bagi investor spekulatif, MLPL menawarkan peluang beli di kisaran harga Rp113 hingga Rp119. Target harga saham ini berkisar antara Rp132 hingga Rp141, dengan level stoploss berada di bawah harga Rp108, yang menjadi titik proteksi bagi investasi ini.(*)