Logo
>

IHSG Dibuka Menguat di Level 7.169: Semua Sektor Hijau!

Asing kembali menunjukkan minat beli yang solid dengan net buy asing di pasar reguler sebesar Rp386 miliar

Ditulis oleh Desty Luthfiani
IHSG Dibuka Menguat di Level 7.169: Semua Sektor Hijau!
Hall Bursa Efek Indonesia. Foto: KabarBursa.com/Abbas

KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan pagi ini, Selasa, 20 Mei 2025, naik 28,23 poin atau 0,40 persen ke level 7.169,33.

Sepanjang sesi awal perdagangan, indeks sempat menyentuh level tertinggi di 7.177,95 dan terendah di 7.163,72, menunjukkan pergerakan yang cukup stabil. Total volume transaksi di seluruh pasar mencapai 2,70 juta lot dengan nilai perdagangan sebesar Rp339,94 miliar dari 28.970 transaksi.

Asing kembali menunjukkan minat beli yang solid dengan net buy asing di pasar reguler sebesar Rp386 miliar. Total pembelian investor asing tercatat Rp4,23 triliun, lebih tinggi dibandingkan penjualan sebesar Rp3,84 triliun. Nilai transaksi keseluruhan tercatat mencapai Rp9,33 triliun, mencerminkan likuiditas yang cukup sehat di pasar.

Di antara saham-saham yang mencuri perhatian pagi ini, saham PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk dengan kode CUAN memimpin daftar top gainer setelah melonjak 13,07 persen ke harga Rp11.250. Perusahaan ini bergerak di sektor energi, yang hari ini mencatatkan penguatan tertinggi sebesar 1,73 persen, sejalan dengan tren kenaikan harga komoditas global.

Selanjutnya, saham PT Wahana Interfood Nusantara Tbk dengan kode COCO, yang memiliki simbol tambahan UMA (Unusual Market Activity) dari Bursa Efek Indonesia karena pergerakan harga yang tidak biasa, melonjak 10,77 persen ke Rp144. UMA ini biasanya diberikan sebagai peringatan kepada investor untuk lebih cermat menganalisis faktor fundamental dan aksi korporasi emiten tersebut.

Saham PT Jaya Agra Wattie Tbk dengan kode JAWA, yang bergerak di sektor agribisnis, juga turut meramaikan jajaran penguat setelah naik 10,19 persen ke level Rp119. Disusul oleh PT Multisarana Intan Eduka Tbk dan PT Widiant Jaya Krenindo Tbk, masing-masing berkode MSIE dan WIDI, yang sama-sama melonjak 10,00 persen ke harga Rp22.

Sementara itu, tekanan jual menekan saham PT Mitra Energi Persada Tbk dengan kode KOPI, yang anjlok 15,00 persen ke Rp680, menjadi top loser pagi ini. Saham-saham lainnya yang ikut terkoreksi adalah PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) turun 9,38 persen ke Rp116, PT Eratex Djaja Tbk (ERTX) melemah 8,59 persen ke Rp117, PT Adiwarna Anugerah Abadi Tbk (NAIK) turun 8,04 persen ke Rp206, dan PT Lautan Luas Tbk (LTLS) yang terkoreksi 5,50 persen ke Rp945.

Sektor Utama Dan Non-Siklikal Kuat

Secara sektoral, hampir seluruh sektor utama menunjukkan penguatan. Sektor energi memimpin dengan kenaikan 1,73 persen, disusul sektor kesehatan sebesar 1,30 persen, serta sektor transportasi dan non-siklikal yang masing-masing menguat 0,62 persen. Sektor teknologi juga mencatat kenaikan tipis 0,30 persen, mencerminkan minat investor terhadap saham-saham berbasis digital yang mulai rebound.

Simbol tambahan UMA digunakan oleh Bursa Efek Indonesia untuk menandai saham yang mengalami aktivitas perdagangan atau pergerakan harga yang tidak biasa. Sedangkan simbol tambahan C menandakan bahwa saham tersebut termasuk dalam kategori cash company, yaitu perusahaan yang mayoritas asetnya berbentuk kas atau setara kas, dan biasanya masuk dalam daftar pemantauan khusus karena belum memiliki kegiatan usaha yang berkelanjutan.

Pengamat Pasar Modal, Ibrahim Assuaibi memproyeksikan IHSG pekan ini dikisaran level 7.200 karena didorong oleh stabilitas sektor perbankan dan meredanya tensi perang dagang global.

Ia menilai bahwa saham-saham berbasis perbankan menjadi motor utama penggerak indeks, didukung oleh prospek ekonomi domestik yang relatif solid serta ketahanan sektor konsumsi dan pertanian.

“Kalau tidak ada tekanan berarti, IHSG bisa ke 7.200. Selama sentimen global mendukung, ini bisa membawa IHSG kembali naik,” ujar Ibrahim melalui saluran telepon kepada KabarBursa.com dikutip Selasa, 20 Mei 2025.

Menurut Ibrahim, saham-saham sektor perbankan tetap menjadi andalan investor karena kontribusinya yang besar terhadap pergerakan indeks. Ia menyebut bahwa fundamental perbankan nasional masih kuat dan mampu menarik minat pelaku pasar di tengah ketidakpastian global.

“Yang saya andalkan tetap saham-saham berbasis perbankan. Saham-saham ini bisa membawa IHSG kembali naik,” ujar dia.

Lebih lanjut, Ibrahim juga menyoroti saham-saham sektor retail yang dimiliki grup Indo seperti Indomaret, Alfamart, dan Indomarko sebagai instrumen yang tetap menarik. Karakteristik sektor ini yang defensif dan memiliki pangsa pasar luas menjadikannya sebagai pilihan strategis di tengah dinamika pasar.

“Retail seperti Indomaret, Alfamart, dan Indomarko masih menjadi pilihan menarik bagi investor,” ujarnya.

Tak ketinggalan, Ibrahim juga merekomendasikan saham-saham berbasis pupuk dan pertanian, seiring meningkatnya perhatian pemerintah terhadap ketahanan pangan nasional. Ia menilai, tren ini akan mendorong kinerja emiten di sektor tersebut dalam jangka menengah.

“Kita lihat Indonesia akan masuk ke suasana pangan. Nah, itu pasti berhubungan dengan saham-saham berbasis pertanian, dan inipun juga pasti akan bergerak naik,” jelas Ibrahim.

Meskipun prospek IHSG terbilang positif, Ibrahim mengingatkan adanya risiko dari ketidakpastian eksternal, termasuk perlambatan ekonomi Amerika Serikat. Ia menyoroti penurunan peringkat ekonomi AS oleh lembaga pemeringkat serta rencana PHK oleh bank sentral AS sebagai sinyal perlambatan ekonomi yang perlu dicermati.

“Ini mengindikasikan bahwa kondisi keuangan di Amerika sedang bermasalah, apalagi terjadi kontraksi ekonomi 0,3 persen pada kuartal pertama. Investor harus berhati-hati,” paparnya.

Namun demikian, jeda 90 hari dalam eskalasi perang dagang antara Amerika Serikat dan Tiongkok dinilai sebagai katalis positif yang membuka ruang bagi emiten untuk melakukan akumulasi saham, sehingga berpotensi menopang penguatan IHSG dalam jangka pendek.

“Ekshalasi perang dagang antara Amerika dan Tiongkok ini kan ada jeda waktu 90 hari. Nah, ini cukup menarik. Ada genjatan selama 3 bulan dan ini akan dimanfaatkan untuk pembelian saham,” ungkapnya.

Analis dari MNC Sekuritas memprediksi IHSG menguat sebesar 0,94 persen ke level 7,106 dengan didominasi oleh volume pembelian. Ia juga merekomendasikan beberapa saham antara lain: BFIN, BRMS, CMRY dan ENRG. 

“Saat ini, kami perkirakan posisi IHSG sedang berada pada bagian dari wave (v) dari wave [a] pada label hitam, sehingga IHSG masih berpeluang menguat ke rentang area 7,142-7,195,” tulis tim analis dari MNC Sekuritas, dikutip Senin, 19 Mei 2025.

MNC Sekuritas mengungkapkan, level support pada perdagangan pagi ini adalah 7,009, 6,914. Sedangkan untuk resistance berada di level 7,157, 7,197.(*)

Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

Gabung Sekarang

Jurnalis

Desty Luthfiani

Desty Luthfiani seorang jurnalis muda yang bergabung dengan KabarBursa.com sejak Desember 2024 lalu. Perempuan yang akrab dengan sapaan Desty ini sudah berkecimpung di dunia jurnalistik cukup lama. Dimulai sejak mengenyam pendidikan di salah satu Universitas negeri di Surakarta dengan fokus komunikasi jurnalistik. Perempuan asal Jawa Tengah dulu juga aktif dalam kegiatan organisasi teater kampus, radio kampus dan pers mahasiswa jurusan. Selain itu dia juga sempat mendirikan komunitas peduli budaya dengan konten-konten kebudayaan bernama "Mata Budaya". 

Karir jurnalisnya dimulai saat Desty menjalani magang pendidikan di Times Indonesia biro Yogyakarta pada 2019-2020. Kemudian dilanjutkan magang pendidikan lagi di media lokal Solopos pada 2020. Dilanjutkan bekerja di beberapa media maenstream yang terverifikasi dewan pers.

Ia pernah ditempatkan di desk hukum kriminal, ekonomi dan nasional politik. Sekarang fokus penulisan di KabarBursa.com mengulas informasi seputar ekonomi dan pasar modal.

Motivasi yang diilhami Desty yakni "do anything what i want artinya melakukan segala sesuatu yang disuka. Melakukan segala sesuatu semaksimal mungkin, berpegang teguh pada kebenaran dan menjadi bermanfaat untuk Republik".