Logo
>

IHSG Dibuka Menguat, Saham MDLA Hanya Naik Tipis

Perusahaan yang baru mencatatkan saham perdananya hari ini, PT Medela Potentia Tbk (MDLA) hanya mencatatkan kenaikan 0,35 persen atau 1 poin ke level 189.

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IHSG Dibuka Menguat, Saham MDLA Hanya Naik Tipis
Layar utama Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG di main hall Bursa Efek Indonesia (BEI). (Foto: KabarBursa/Abbas Sandji)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG tengah semringah usai dibuka menguat 1,18 persen ke level 6.443 pada perdagangan sesi I, Selasa, 15 April 2025.

    Mengutip RTI Business, volume perdagangan pagi ini mencapai 242,049 juta lembar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp300,097 miliar. Adapun 236 saham terpantau menguat, 46 saham di zona merah, dan 214 saham stagnan.

    Sementara itu perusahaan yang baru mencatatkan saham perdananya hari ini, PT Medela Potentia Tbk (MDLA) hanya mencatatkan kenaikan 0,35 persen atau 1 poin ke level 189.

    Diketahui, dalam masa initial public offering (IPO) MDLA menghimpun dana sebesar Rp685 miliar dan mencatat oversubscribe hingga lebih dari 6 kali pada porsi penjatahan terpusat (pooling allotment). 

    Di sisi lain mengutip Stockbit, saham PT Fore Kopi Indonesia Tbk (FORE) berada di posisi teratas top gainer dengan lonjakan harga mencapai 24,60 persen di level  314.

    Posisi kedua top gainer ditempati oleh PT Citra Borneo Utama Tbk. (CBUT) yang naik 20,10 persen ke harga 1.195. Disusul oleh PT Bayan Resources Tbk. (BYAN) dengan kenaikan 14,54 persen ke 19.500.

    Peringkat ketiga ditampati PT Lion Metal Works Tbk. (LION) yang naik 14,22 persen ke 482, dan PT Sillo Maritime Perdana Tbk. (SHIP) yang meningkat 13,41 persen ke level 1.945.

    Sedangkan, saham PT Harta Djaya Karya Tbk. (MEJA) menjadi top loser dengan penurunan sebesar 10 persen ke level 324. Di urutan kedua ada PT EJA (Harta Djaya Karya Tbk.) yang turun -10 persen ke 324.

    Posisi selanjutnya ada saham KOPI (PT Mitra Energi Persada Tbk.) yang menurun -7,59 persen 1.035. Diikuti  MENN (PT Menn Teknologi Indonesia Tbk.) -6,82 persen ke 41, PORT (PT Nusantara Pelabuhan Handal Tbk.) -6,59 persen ke 780, dan HAIS (PT Hasnur Internasional Shipping Tbk.) -6,54 persen ke level 200.

    Sinyal Bullish IHSG Jangka Pendek dengan Target ini

    Adapun untuk proyeksi hari ini, dari sisi teknikal tren jangka pendek IHSG kini mengarah ke zona bullish dalam 1–2 hari ke depan.

    “Selama masih bertahan di atas support terdekat, IHSG berpeluang melanjutkan penguatannya menuju area 6.510 hingga 6.678,” ujar Herditya Wicaksana, Research Analyst MNC Sekuritas, dalam riset hariannya yang dikutip Senin, 15 April 2025. 

    Ia menambahkan bahwa berdasarkan analisis gelombang (wave count), saat ini IHSG diduga sedang berada di fase awal wave B.

    Namun Herditya juga mengingatkan bahwa skenario korektif tetap harus diwaspadai. Dalam worst-case scenario, IHSG bisa jadi sedang berada dalam bagian dari wave (iii) dari wave [v], yang berisiko mendorong indeks melemah menuju kisaran 5.633 hingga 5.770.

    Dalam konteks teknikal, level-level kunci yang patut dicermati investor antara lain:

    Support: 6.148 dan 5.825

    Resistance: 6.405 dan 6.510

    Meskipun reli hari ini mencerminkan perbaikan sentimen pasar, Herditya menekankan pentingnya kehati-hatian. “Kami tetap menyarankan investor untuk memperhatikan pergerakan level support-resistance dan tetap selektif dalam memilih saham, terutama di tengah potensi volatilitas global,” jelasnya.

    Dengan katalis domestik dan eksternal yang masih beragam, pelaku pasar kini menanti arah selanjutnya, apakah penguatan ini akan berlanjut sebagai bagian dari recovery, atau justru menjadi jeda sebelum koreksi berikutnya.

    Rencana Danantara ini Bawa Angin Segar untuk IHSG

    Rencana Daya Anagata Nusantara (Danantara) untuk menjadi penyedia likuiditas di pasar modal membawa angin segar bagi keuangan Indonesia. 

    Pengamat pasar modal sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana, mengatakan rencana Danantara itu berpotensi menjadi babak baru dalam upaya memperkuat fondasi keuangan nasional, terutama untuk IHSG. 

    "Kehadiran Danantara tidak hanya dipandang sebagai sumber likuiditas baru, tetapi juga sebagai jangkar stabilitas bagi IHSG, khususnya saat pasar menghadapi gejolak," ujar dia dalam risetnya kepada Kabarbursa.com, Selasa, 15 April 2025.

    Hendra menegaskan Danantara bisa meredam volatilitas, menjaga kepercayaan investor, serta menopang pertumbuhan indeks lewat strategi investasi jangka panjang yang terukur karena memiliki kapasitas dana besar dan dukungan politik yang kuat. 

    Tidak kalah penting, lanjut dia, Danantara juga bisa menjadi penyeimbang dominasi investor asing yang selama ini sangat menentukan arah pergerakan pasar, terutama pada saham-saham unggulan. 

    "Walau belum dapat sepenuhnya menggantikan peran asing, Danantara mampu berperan sebagai penyangga pasar di saat aksi jual asing membanjir, sehingga pasar tak mudah terguncang," jelasnya. 

    Secara makro, lanjut dia, kehadiran Danantara menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia serius membangun ekosistem investasi domestik yang tangguh, apalagi jika alokasi dana difokuskan pada sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, teknologi, pangan, hingga manufaktur nasional. 

    Menurutnya, efek dominonya bisa sangat besar seperti memperkuat emiten lokal, menarik lebih banyak investor institusi domestik, hingga mendorong lahirnya instrumen pasar baru yang lebih dalam dan terdiversifikasi.

    "Namun demikian, keberhasilan Danantara sangat bergantung pada tata kelola yang profesional, transparan, serta terhindar dari intervensi politik yang bisa merusak tujuan mulia ini," ujarnya. 

    Hendra menilai, salah kelola dana sebesar itu bisa menciptakan distorsi harga, bubble, hingga memperburuk persepsi investor terhadap integritas pasar modal Indonesia. 

    Maka, kata dia, pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pelibatan manajer investasi berkompeten mutlak dibutuhkan untuk menjaga Danantara bisa menjadi kekuatan yang mendorong pertumbuhan pasar, bukan justru menjadi risiko baru dalam sistem keuangan nasional. 

    "Jika dilakukan secara hati-hati dan strategis, Danantara bukan hanya bisa membuat IHSG bergairah, tapi juga menjadi simbol kedaulatan finansial Indonesia di tengah ketidakpastian global," pungkasnya. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.