KABARBURSA.COM – Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG dibuka menguat sebesar 0,2 persen ke level 8.604 pada perdagangan Kamis, 27 November 2025. Meski mengawali perdagangan di zona hijau, tak lama berselang indeks terkoreksi hingga menyentuh level 8.585.
Pergerakan sektoral menunjukkan dinamika yang cukup beragam. Sektor properti memimpin penguatan dengan kenaikan 0,92 persen, disusul sektor energi yang naik 0,43 persen, sektor industrial yang menguat 0,37 persen, dan sektor basic industry yang naik 0,23 persen.
Di sisi lain, sektor kesehatan menjadi yang paling tertekan dengan penurunan 0,54 persen, diikuti sektor cyclicals yang turun 0,39 persen. Sektor keuangan melemah 0,20 persen, sektor non-cyclicals turun 0,19 persen, sedangkan teknologi terkoreksi 0,07 persen. Tekanan terbesar tampak pada saham perbankan kapitalisasi besar yang menjadi sasaran penjualan asing.
Pergerakan harga saham individu juga menunjukkan volatilitas tinggi. Pada jajaran top gainer, saham SOTS naik 23,81 persen ke harga 468 per saham. Saham CTBN melonjak 19,81 persen ke level 6.350, disusul DNAR yang menguat 16,94 persen ke 290.
Saham BINO menguat 15,19 persen ke 182, sementara BBYB naik 13,64 persen ke level 450. Kenaikan signifikan ini menunjukkan adanya rotasi cepat ke saham-saham berkapitalisasi kecil dan menengah yang sedang aktif diburu trader harian.
Sementara itu, daftar top loser diwarnai pelemahan tajam pada beberapa saham. UNTD memimpin penurunan dengan koreksi 14,63 persen ke harga 105.
Saham MEDS turun 8,82 persen ke 93, JAWA terkoreksi 8,04 persen ke 206, disusul CRSN yang melemah 5,78 persen ke 163 dan CBPE yang turun 5,59 persen ke harga 304.
IHSG diprediksi akan mengalami penguatan pada pekan depan periode 24-28 November 2025
BRI Danareksa Sekuritas menyampaikan, IHSG masih bullish terjaga di atas MA60. Harga diperkirakan mampu bertahan di atas level supportnya pada 8.335 - 8.366.
"Dan berpotensi untuk melanjutkan penguatan dengan target resistance di level 8.442 - 8.478," tulus BRI Danareksa dalam risetnya, Minggu, 23 November 2025.
Sementara untuk skenario bearish, jika dilihat dari indikator stochastic, BRI Danareksa menyebut IHSG telah overbought dan jika support di 8.300 tertembus, maka ada potensi untuk membuat pola double top.
"Dengan target pelemahan di angka 8.213 - 8.094," terang BRI Danareksa.(*)