Logo
>

IHSG Dibuka Merah, Imbas Sentimen The Fed (18 Maret 2024)

Ditulis oleh KabarBursa.com
IHSG Dibuka Merah, Imbas Sentimen The Fed (18 Maret 2024)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan hari ini, Senin  18 Maret 2024), dibuka melemah. Pada pukul 9.10, indeks kehilangan 24 poin atau setara dengan 0,33persen ke level 7.304.

    Berdasarkan data perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI), volume perdagangan tercatat 1,09 miliar saham dengan nilai transaksi Rp694 miliar. Frekuensi perdagangan yang terjadi sebanyak 108,319 kali.

    Sebanyak 203 saham menguat dan 186 saham melemah. Sementara, 229 saham tidak bergerak.

    Sentimen pada perdagangan hari ini utamanya datang dari global. Awal pekan ini yang akan menjadi masa-masa sibuk bagi Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed, juga Bank Indonesia. Mereka, terutama The Fed akan menentukan keputusan suku bunga yang akan turut mempengaruhi arah pasar global.

    Dilansir oleh Bloomberg, pertemuan penting mengenai arah kebijakan Federal Reserve pada hari Rabu akan menjadi penentu arah saham global untuk kuartal berikutnya. Sebelum periode masa blackout, Gubernur Jerome Powell telah menunjukkan bahwa bank sentral hampir yakin akan melakukan pemangkasan suku bunga, sementara pandangan lainnya berkisar pada seberapa besar penurunan tersebut akan terjadi.

    Meskipun begitu, pelaku pasar obligasi tampaknya telah menerima kenyataan bahwa suku bunga akan lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama.

    Secara umum, Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap pada pertemuan kelima berturut-turut, sambil terus memproyeksikan tiga kali pemangkasan suku bunga pada tahun 2024, meskipun inflasi terbukti di bawah perkiraan dalam dua bulan terakhir.

    Mayoritas ekonom yang disurvei oleh Bloomberg memperkirakan bahwa para pembuat kebijakan akan memproyeksikan tiga kali pemangkasan pada tahun 2024, dengan langkah pertama dilakukan pada bulan Juni. Namun, lebih dari sepertiganya memperkirakan kemungkinan adanya kejutan hawkish dalam bentuk penurunan yang lebih sedikit.

    Sementara itu, suku bunga acuan global yang kemungkinan akan tetap tinggi dalam jangka waktu yang lama akan membatasi ruang bagi Bank Indonesia dalam memulai pelonggaran moneter, meskipun sinyal perlambatan ekonomi telah muncul.

    Pertemuan Dewan Gubernur Bank Indonesia yang dijadwalkan pada tanggal 19-20 Maret akan menjadi sorotan pasar, terutama pernyataan dari pejabat tinggi Bank Sentral setelah pertemuan tersebut. Perhatian juga akan difokuskan pada proyeksi pergerakan suku bunga acuan hingga akhir tahun 2024, dengan harapan bahwa Federal Reserve akan tetap mempertahankan tiga kali penurunan, sejalan dengan rencana saat ini.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    KabarBursa.com

    Redaksi