KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil mencatat penguatan 2,15 persen ke level 6.979 pada perdagangan Rabu, 14 Mei 2025. Kenaikan ini disertai lonjakan volume pembelian, sinyal awal bahwa minat pelaku pasar mulai kembali. Namun secara teknikal, pasar belum sepenuhnya keluar dari zona rawan koreksi.
Dalam analisis gelombang, terdapat dua skenario yang tengah dipertimbangkan. Skenario pertama, ditandai dengan label hitam, menunjukkan bahwa IHSG saat ini berada di akhir wave (c) dari wave [a].
Jika skenario ini terbukti, maka ruang kenaikan akan cenderung terbatas dan potensi koreksi ke area 6.565–6.826 cukup terbuka, sebagai bagian dari pembentukan wave [b].
Skenario kedua, label merah, mengasumsikan bahwa IHSG masih berada dalam fase penguatan, yakni pada wave (v) dari wave [a]. Dalam kondisi ini,
indeks berpeluang melanjutkan penguatan menuju rentang 7.033 hingga 7.195. Untuk saat ini, area support IHSG berada di kisaran 6.759 dan 6.682, sedangkan level resistance utama berada di 6.993 dan 7.075.
Analisis Teknikal Tunjukkan Tren Penguatan Meyakinkan
Jika melihat analisis teknikal Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sinyal pasar sangat menguntungkan, dengan mayoritas indikator utama memberikan konfirmasi kuat bahwa tren naik masih mendominasi.
Hingga penutupan perdagangan Rabu, 14 Mei 2025, tidak satu pun indikator utama mencatat sinyal jual.
Secara keseluruhan, indikator teknikal menunjukkan kondisi “sangat beli”. Relative Strength Index (RSI) berada di kisaran 66, angka yang masih cukup aman meskipun mendekati area jenuh beli.
Indikator lainnya seperti Stochastic dan Stochastic RSI juga memperlihatkan tren yang serupa, masih di zona penguatan, meski sudah menyentuh level tinggi.
Stochastic RSI bahkan berada di atas 94, yang menandakan bahwa pasar mulai memasuki area beli berlebih. Williams %R juga menunjukkan kondisi yang sama, dengan posisi hampir menyentuh batas atas grafik.
Sinyal penguatan juga datang dari MACD, ADX, hingga Ultimate Oscillator yang semuanya mengarah ke posisi beli. Yang cukup mencolok, nilai ADX tercatat sangat tinggi di atas 64, angka ini menandakan bahwa tren yang sedang berlangsung memiliki kekuatan yang sangat kuat.
Bull/Bear Power pun menunjukkan dominasi pembeli, dengan nilai tinggi yang memperkuat narasi bahwa pasar masih berada dalam kendali bullish.
Di sisi lain, analisis pergerakan harga berbasis moving average juga memberikan gambaran yang serupa. Dari 12 kombinasi rata-rata pergerakan (moving average) yang digunakan, 11 di antaranya memberikan sinyal beli.
Satu-satunya sinyal jual berasal dari MA200 sederhana, yang menunjukkan bahwa harga saat ini masih sedikit di bawah rata-rata jangka panjang tersebut.
Namun secara eksponensial, bahkan MA200 sudah menunjukkan sinyal beli. Ini menunjukkan bahwa secara umum, tren jangka menengah hingga pendek sangat mendukung penguatan lanjutan.
Secara teknikal, IHSG saat ini berada di atas hampir seluruh rata-rata pergerakan penting, mulai dari MA5 hingga MA100. Posisi ini memperlihatkan bahwa kenaikan yang terjadi bukan sekadar pantulan sesaat, tapi bisa jadi bagian dari tren naik yang lebih besar.
Dari sisi level penting, IHSG juga telah menembus titik pivot utama di 6.842 dan mendekati resistance teknikal berikutnya di area 6.872 dan 6.912. Jika mampu menembus level tersebut dengan volume yang memadai, peluang untuk menguji area 6.943 cukup terbuka.
Sementara itu, level support terdekat berada di kisaran 6.731 dan 6.771—area yang akan menjadi titik pantau jika terjadi koreksi minor dalam jangka pendek.
Menariknya, meskipun penguatan terjadi, volatilitas tetap dalam batas wajar. Data dari Average True Range (ATR) menunjukkan angka 85, yang menandakan pergerakan harian tidak terlalu ekstrem.
Ini memberikan ruang bagi pelaku pasar untuk menyusun strategi dengan lebih tenang, tanpa harus khawatir pada lonjakan fluktuasi yang tiba-tiba.
Melihat keseluruhan kondisi teknikal saat ini, IHSG menunjukkan struktur penguatan yang sangat sehat. Kekuatan tren naik masih utuh, tekanan jual relatif minim, dan tidak ada sinyal pelemahan signifikan dalam waktu dekat.
Namun demikian, pelaku pasar tetap disarankan untuk memperhatikan potensi koreksi teknikal jangka pendek, terutama jika IHSG mulai menyentuh area resistance psikologis di kisaran 6.900–7.000.
Untuk saat ini, nada positif masih mendominasi lantai bursa. Asalkan tidak ada kejutan besar dari sisi eksternal, peluang IHSG untuk terus bergerak naik masih terbuka lebar.
Perhatikan Stop Loss BBTN
Di tengah potensi pergerakan fluktuatif IHSG, MNC Sekuritas melihat ada sejumlah saham yang menunjukkan pola teknikal menarik. Salah satunya adalah Bank Jago (ARTO) yang naik 2,89 persen ke 1.960 disertai peningkatan volume.
Namun, analis memproyeksikan ARTO saat ini berada pada fase wave [iv], yang artinya rawan mengalami koreksi jangka pendek. Area akumulasi dinilai ideal pada kisaran 1.725–1.840, dengan target penguatan ke 2.030 dan 2.200. Batas risiko disarankan di bawah 1.610.
Saham Avia Avian (AVIA) juga menunjukkan sinyal menarik, ditutup menguat ke level 456. Volume perdagangan yang meningkat mengindikasikan bahwa AVIA sedang berada di bagian akhir wave [v] dari wave C.
Dengan potensi kenaikan lanjutan, level spekulatif beli berada di kisaran 450–456 dengan target ke 468 dan 480. Investor disarankan waspada jika harga turun di bawah 446.
Bank Tabungan Negara (BBTN) menjadi salah satu top gainer hari itu, melesat 6,09 persen ke level 1.220 dan sukses menembus garis rata-rata MA200.
Dari sisi teknikal, BBTN diperkirakan tengah berada di bagian wave (v) dari wave [c]. Potensi akumulasi berada di kisaran 1.165–1.195 dengan target jangka pendek 1.240 dan 1.285. Stop loss disarankan jika harga menembus di bawah 1.130.
Sementara itu, Raharja Energi Cepu (RATU) naik tajam 8,18 persen ke 5.950, meskipun pergerakannya masih cenderung sideways dan belum lepas dari tekanan jual.
Secara teknikal, RATU diproyeksikan berada dalam fase wave (B) dari wave [B], menandakan bahwa pergerakan korektif masih bisa berlanjut. Area beli berada di kisaran 5.675–5.850 dengan target ke 6.300 dan 6.600. Stop loss disarankan di bawah 5.500.
Meskipun IHSG menunjukkan penguatan yang cukup solid, pasar belum sepenuhnya pulih dari tekanan teknikal. Potensi koreksi masih membayangi, terutama bila IHSG gagal menembus level resistance penting dalam waktu dekat.
Di sisi lain, sejumlah saham individu menunjukkan potensi penguatan teknikal yang bisa dimanfaatkan, dengan catatan tetap memperhatikan level support, target harga, dan batas risiko. Dalam situasi pasar yang dinamis seperti saat ini, kehati-hatian dan strategi jangka pendek menjadi kunci.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.