Logo
>

IHSG Diprediksi Menguji Level Kritis, Investor Disarankan Waspada

Ditulis oleh Moh. Alpin Pulungan
IHSG Diprediksi Menguji Level Kritis, Investor Disarankan Waspada

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG diperkirakan melanjutkan tren bearish pada perdagangan hari ini, Rabu, 30 Oktober 2024, setelah terkoreksi 0,37 persen ke level 7.606 pada penutupan sebelumnya. Menurut Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana, IHSG masih didominasi tekanan jual dengan peluang koreksi lanjutan.

    Best case, koreksi IHSG akan menguji level 7.518-7.540 sebagai bagian dari wave iv dari wave (i) dari wave [iii] pada skenario hitam,” ungkap Herditya dalam analisa hariannya, Rabu, 30 Oktober 2024.

    Namun, ia mengingatkan skenario lain yang lebih bearish di mana IHSG bisa terkoreksi lebih dalam, menguji area 7.355-7.444 sebagai bagian dari wave (c) dari wave [ii] atau wave (c) dari wave [iv].

    Level Kunci IHSG

    Dalam analisis teknikalnya, MNC Sekuritas memberikan level support di 7.595 dan 7.518, sementara resistance berada di 7.810 dan 7.910. Ini berarti, IHSG berpotensi terkoreksi menuju level support sebelum kembali mencoba bergerak naik ke resistance, tergantung kondisi pasar dan minat beli yang terjadi.

    Rekomendasi Saham

    Sejalan dengan analisis IHSG, Herditya merekomendasikan beberapa saham pilihan untuk disikapi investor:

    1. Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP)

    Rekomendasi: Buy on Weakness

    INTP saat ini berada di wave 2 dari wave (C) dengan harga penutupan sebelumnya di 7.450. “Koreksi INTP didominasi volume jual, tapi masih tertahan di MA20. Kami perkirakan INTP rawan terkoreksi lagi,” jelas Herditya. Level beli disarankan pada 6.975-7.350 dengan target harga di 7.600 dan 8.225, serta stop loss di bawah 6.950.

    2. Kalbe Farma Tbk (KLBF)

    Rekomendasi: Buy on Weakness

    KLBF terkoreksi 0,92 persen ke 1.615, tertekan oleh volume jual. Herditya menilai, KLBF berada di wave (c) dari wave [ii], sehingga masih berpotensi koreksi lebih lanjut. Beli disarankan pada 1.570-1.600 dengan target harga di 1.655 dan 1.750, serta stop loss di bawah 1.540.

    3. Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk (TKIM)

    Rekomendasi: Spec Buy

    TKIM menguat ke 7.300 dengan dukungan volume pembelian. “Posisi TKIM kami perkirakan berada di awal wave [iii] dari wave 3,” ujar Herditya. Beli disarankan pada 7.200-7.275 dengan target harga di 7.450 dan 7.800, serta stop loss di bawah 7.150.

    4. Ultra Jaya Milk Industry Tbk (ULTJ)

    Rekomendasi: Buy on Weakness

    ULTJ naik 1,36 persen ke 1.865, namun kenaikan ini tertahan MA20. Menurut analisis MNC Sekuritas, ULTJ sedang berada di awal wave [d] dari wave B pada pola segitiga. Level beli disarankan di 1.845-1.860 dengan target harga di 1.880 dan 1.905, serta stop loss di bawah 1.835.

    Faktor Eksternal Pendukung

    Selain tekanan teknikal, IHSG juga dipengaruhi oleh ketidakpastian global, khususnya ekspektasi pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada 7 November mendatang. Berdasarkan survei Reuters, mayoritas ekonom memperkirakan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin, dengan kemungkinan pemangkasan lanjutan pada Desember. Suku bunga yang lebih rendah diperkirakan dapat meningkatkan aktivitas ekonomi, yang berpotensi menambah permintaan pasar saham, termasuk di Indonesia.

    Dengan sentimen ini, investor disarankan tetap waspada, memperhatikan level kunci dan pergerakan saham-saham pilihan untuk memaksimalkan peluang dan meminimalisir risiko.

    IHSG Terjungkal

    Kemarin, IHSG ditutup melemah 28 poin atau turun 0,37 persen ke level Rp7.606 pada perdagangan Selasa, 29 Oktober 2024. Dihimpun dari data perdagangan RTI Business, IHSG bergerak variatif hari ini dengan level tertinggi di angka Rp7.666 dan level terendah Rp7.587. Sementara itu, sebanyak 249 saham terpantau menghijau, 305 saham di zona merah, dan 232 saham mengalami stagnan.

    Saham-saham yang bertengger di lima besar top gainers di antaranya BUVA (+23,21 poin), PPRI (+20,59 poin), LPPS (+18,60 poin), INPC (+18,05 poin), dan LABA (+13,59 poin). Sementara saham-saham yang mengalami koreksi paling dalam yakni DYAN (-14,17 persen), OKAS (-11,11 persen), TOTL (-9,04 persen), JMAS (-8,67 persen), dan IBOS (-6,19 persen).

    Mengutip Stockbit, sore ini ada enam sektor terpantau menguat seperti cyclical (+0,30 persen), health (+0,76 persen), infrastruktur (+1,02 persen), non cyclical (+0,72 persen), properti (+0,49 persen), dan teknologi (+0,74 persen).

    Sementara sektor yang melemah di antaranya basic ind (-0,29 persen), energi (-1,01 persen), finance (-0,50 persen), industrial (-0,87 persen), dan transportasi (-0,42 persen).

    Di sisi lain, ISAT menjadi top gainers pada perdagangan hari ini dalam saham LQ45 dengan menguat 5,94 persen, diikut GOTO 2,94 persen dan CPIN dengan 2,93 persen.(*)

    Disclaimer:
    Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Moh. Alpin Pulungan

    Asisten Redaktur KabarBursa.com. Jurnalis yang telah berkecimpung di dunia media sejak 2020. Pengalamannya mencakup peliputan isu-isu politik di DPR RI, dinamika hukum dan kriminal di Polda Metro Jaya, hingga kebijakan ekonomi di berbagai instansi pemerintah. Pernah bekerja di sejumlah media nasional dan turut terlibat dalam liputan khusus Ada TNI di Program Makan Bergizi Gratis Prabowo Subianto di Desk Ekonomi Majalah Tempo.

    Lulusan Sarjana Hukum Universitas Pamulang. Memiliki minat mendalam pada isu Energi Baru Terbarukan dan aktif dalam diskusi komunitas saham Mikirduit. Selain itu, ia juga merupakan alumni Jurnalisme Sastrawi Yayasan Pantau (2022).