KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menunjukkan potensi untuk melanjutkan tren penguatan. Pada penutupan perdagangan Senin 26 Agustus 2024 kemarin, IHSG mengalami kenaikan sebesar 0,82 persen atau 61,89 poin, menembus level 7.606,19.
Valdy Kurniawan, Head of Research di Phintraco Sekuritas, menjelaskan bahwa secara teknikal, indikator MACD menunjukkan pelebaran positive slope, meski indikator Stochastic RSI berada di zona overbought.
Jika IHSG dapat bertahan di atas level 7.600, maka diprediksi IHSG akan bergerak dalam rentang 7.600 hingga 7.650 pada perdagangan hari ini Selasa 27 Agustus 2024.
Pergerakan IHSG juga akan dipengaruhi oleh data CB Consumer Confidence untuk bulan Agustus 2024 di Amerika Serikat (AS), yang diperkirakan tetap optimis di angka 100,1, sedikit menurun dari 100,3 pada Juli 2024.
Valdy menambahkan bahwa prediksi ini sejalan dengan pelemahan sektor tenaga kerja AS. Selain itu, data pertumbuhan ekonomi final Jerman untuk kuartal II-2024, yang diperkirakan masih terkontraksi di -0,1 persen YoY, juga akan menjadi perhatian.
Di tingkat regional, pasar akan memantau rilis data Industrial Profits YTD di China untuk Juli 2024 yang dijadwalkan pada Selasa 27 Agustus 2024.
Data ini diharapkan memberikan gambaran mengenai prospek pertumbuhan ekonomi China di semester kedua 2024.
William Surya, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas, mencermati bahwa pola pergerakan IHSG menunjukkan pergeseran konsolidasi ke arah yang positif, mengarah pada tren penguatan.
Penguatan saat ini didorong oleh laporan kinerja emiten semester pertama dan aliran modal yang masih deras secara year to date (YtD).
Jika IHSG mampu mencetak rekor tertinggi sepanjang masa secara beruntun, maka kemungkinan besar IHSG akan terus menguat dalam beberapa waktu ke depan.
Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nico Demus, juga memperkirakan IHSG akan menguat dengan level support dan resistance di 7.455 hingga 7.675.
Sektor-sektor yang perlu diperhatikan untuk perdagangan Selasa 27 Agustus 2024 meliputi transportasi, konsumen primer, keuangan, properti, dan teknologi. Saham-saham yang menarik perhatian termasuk MDKA, TINS, dan SMRA.
Sementara itu, Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham ESSA, MDKA, SMRA, BNGA, ANTM, dan BBTN. Pilihan saham William Surya mencakup BBRI, AKRA, ASRI, TLKM, ITMG, SMRA, dan LSIP.
Daftar rekomendasi saham:
1. MDKA (Medco Energi Internasional Tbk)
Harga Saham: IDR 1.700 - 1.800 (harga saat ini dapat berubah sesuai dengan pergerakan pasar)
MDKA adalah salah satu perusahaan energi terkemuka di Indonesia, yang bergerak di sektor minyak dan gas. Harga sahamnya dipengaruhi oleh fluktuasi harga minyak global dan kinerja produksi. Saham MDKA sering mengalami volatilitas seiring dengan perubahan harga energi dan keputusan strategis perusahaan.
2. TINS (Timah Tbk)
Harga Saham: IDR 1.000 - 1.200 (harga saat ini dapat berubah sesuai dengan pergerakan pasar)
TINS adalah perusahaan yang fokus pada produksi timah. Harga sahamnya dipengaruhi oleh harga timah global dan kondisi pasar komoditas. Fluktuasi harga timah dan performa produksi timah adalah faktor utama yang memengaruhi harga saham TINS.
3. SMRA (Summarecon Agung Tbk)
Harga Saham: IDR 1.200 - 1.500 (harga saat ini dapat berubah sesuai dengan pergerakan pasar)
SMRA adalah pengembang properti terkemuka di Indonesia. Harga sahamnya dipengaruhi oleh kondisi pasar properti, tingkat penjualan dan penyewaan properti, serta proyek-proyek pengembangan yang sedang berlangsung. Kinerja keuangan dari penjualan dan pengembangan proyek merupakan faktor utama yang mempengaruhi harga saham SMRA.
4. ESSA (Eagle High Plantations Tbk)
Harga Saham: IDR 200 - 300 (harga saat ini dapat berubah sesuai dengan pergerakan pasar)
ESSA adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang perkebunan, khususnya kelapa sawit. Harga sahamnya dipengaruhi oleh harga CPO (Crude Palm Oil) dan performa produksi kelapa sawit. Fluktuasi harga komoditas dan efisiensi operasional perusahaan adalah faktor penting yang memengaruhi harga saham ESSA.
5. BNGA (Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk)
Harga Saham: IDR 1.200 - 1.500 (harga saat ini dapat berubah sesuai dengan pergerakan pasar)
BNGA adalah salah satu bank terbesar di Indonesia. Harga sahamnya dipengaruhi oleh kinerja keuangan bank, termasuk pendapatan dari bunga, biaya operasional, dan kredit bermasalah. Stabilitas ekonomi dan kebijakan moneter juga memainkan peran penting dalam mempengaruhi harga saham BNGA.
6. ANTM (Antam Tbk)
Harga Saham: IDR 2.000 - 2.300 (harga saat ini dapat berubah sesuai dengan pergerakan pasar)
ANTM adalah perusahaan yang bergerak di sektor pertambangan, khususnya logam mulia seperti emas dan nikel. Harga sahamnya dipengaruhi oleh fluktuasi harga logam dan hasil produksi. Kinerja operasional dan harga logam global adalah faktor utama yang mempengaruhi harga saham ANTM.
7. BBTN (Bank BTN Tbk)
Harga Saham: IDR 1.000 - 1.200 (harga saat ini dapat berubah sesuai dengan pergerakan pasar)
BBTN adalah bank yang fokus pada kredit perumahan dan sektor properti. Harga sahamnya dipengaruhi oleh kinerja kredit perumahan, kebijakan pemerintah terkait perumahan, dan kondisi ekonomi secara umum. Stabilitas keuangan dan pertumbuhan kredit merupakan faktor utama yang mempengaruhi harga saham BBTN.
8. BBRI (Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk)
Harga Saham: IDR 4.500 - 5.000 (harga saat ini dapat berubah sesuai dengan pergerakan pasar)
BBRI adalah salah satu bank terbesar dan terkemuka di Indonesia, dengan fokus pada sektor mikro dan kecil. Harga sahamnya dipengaruhi oleh kinerja keuangan, pertumbuhan kredit, dan kebijakan moneter. Kinerja operasional yang solid dan pertumbuhan yang stabil memengaruhi harga saham BBRI.
9. AKRA (Akra Multi Artha Tbk)
Harga Saham: IDR 1.800 - 2.000 (harga saat ini dapat berubah sesuai dengan pergerakan pasar)
AKRA adalah perusahaan yang bergerak dalam distribusi dan penyimpanan bahan bakar serta logistik. Harga sahamnya dipengaruhi oleh harga bahan bakar dan kinerja operasional perusahaan. Stabilitas pendapatan dan efisiensi operasional mempengaruhi harga saham AKRA.
10. ASRI (Alam Sutera Realty Tbk)
Harga Saham: IDR 300 - 400 (harga saat ini dapat berubah sesuai dengan pergerakan pasar)
ASRI berfokus pada pengembangan properti dan real estate. Harga sahamnya dipengaruhi oleh kondisi pasar properti, penjualan proyek, dan pengembangan kawasan. Kinerja penjualan dan keberhasilan proyek pengembangan berperan penting dalam mempengaruhi harga saham ASRI.
11. TLKM (Telkom Indonesia Tbk)
Harga Saham: IDR 4.000 - 4.500 (harga saat ini dapat berubah sesuai dengan pergerakan pasar)
TLKM adalah perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Harga sahamnya dipengaruhi oleh pertumbuhan pendapatan dari layanan telekomunikasi, inovasi teknologi, dan kebijakan regulasi. Stabilitas pendapatan dan pengembangan layanan baru mempengaruhi harga saham TLKM.
12. ITMG (Indo Tambangraya Megah Tbk)
Harga Saham: IDR 18.000 - 20.000 (harga saat ini dapat berubah sesuai dengan pergerakan pasar)
ITMG bergerak di sektor pertambangan batubara. Harga sahamnya dipengaruhi oleh harga batubara global dan kinerja produksi. Fluktuasi harga batubara dan efisiensi operasional menjadi faktor utama dalam menentukan harga saham ITMG.
13. LSIP (PP London Sumatra Indonesia Tbk)
Harga Saham: IDR 1.500 - 1.800 (harga saat ini dapat berubah sesuai dengan pergerakan pasar)
LSIP adalah perusahaan yang bergerak dalam industri perkebunan kelapa sawit. Harga sahamnya dipengaruhi oleh harga CPO global dan kinerja produksi. Fluktuasi harga kelapa sawit dan efisiensi operasional menjadi faktor utama yang mempengaruhi harga saham LSIP. (*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.