Logo
>

IHSG Diproyeksikan Menguat Tipis, Naik 0,60 Persen

Ditulis oleh Citra Dara Vresti Trisna
IHSG Diproyeksikan Menguat Tipis, Naik 0,60 Persen
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan terkoreksi pada perdagangan awal pekan ini, Senin, 21 April 2025.(Foto: Kabar Bursa/Abbas Sandji)

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksikan terkoreksi pada perdagangan awal pekan ini, Senin, 21 April 2025. Beberapa saham yang direkomendasikan oleh analis untuk perdagangan pagi ini adalah DOID, ISAT, MRPT, dan RGAS.

    Analis MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG menguat sebesar sebesar 0,60 persen ke level 6.438 disertai volume pembelian.

    “pergerakan IHSG diperkirakan masih cenderung konsolidasi. Pada skenario merah, diperkirakan IHSG sedang berada di awal wave B, sehingga IHSG masih berpeluang melanjutkan penguatannya dengan target terdekat berada di 6,510-6,678,” kata Tim Analis MNC Sekuritas, Senin, 21 April 2025.

    Analis juga mengungkapkan bahwa pada skenario hitam (worst case) diperkirakan sedang berada pada bagian dari wave (iii) dari wave [v] sehingga masih terdapat potensi koreksi dimana IHSG akan mengarah ke 5,633-5,770.

    MNC Sekuritas mengungkapkan, level support pada perdagangan pagi ini adalah 6,148, 5,882. Sedangkan untuk resistance berada di level 6,510, 6,707.

    Adapun beberapa saham yang direkomendasikan oleh tim MNC sekuritas pada perdagangan pagi ini, antara lain: DOID, ISAT, MRPT, dan RGAS.

    DOID - Buy on Weakness

    DOID terkoreksi 0,49 persen ke 406 dan masih didominasi oleh tekanan jual. Analis memperkirakan, posisi DOID saat ini sedang berada di awal wave B dari wave (B), sehingga DOID masih rawan untuk melanjutkan koreksinya.

    • Buy on Weakness: 364-400
    • Target Price: 442, 474
    • Stoploss: below 344

    ISAT - Buy on Weakness

    ISAT menguat 8,78 persen ke 1,735 dan masih didominasi oleh volume pembelian, namun penguatannya tertahan oleh MA60. Analis memprakirakan, posisi ISAT sedang berada pada bagian dari wave B.

    • Buy on Weakness: 1,550-1,690
    • Target Price: 1,940, 2,110
    • Stoploss: below 1,410

    MLPT - Buy on Weakness

    MLPT menguat 2,48 persen ke 36,200 dan disertai oleh volume pembelian. Analis memperkirakan, posisi MLPT saat ini sedang berada pada bagian dari wave [b] dari wave B, sehingga MLPT diperkirakan masih berpeluang melanjutkan penguatannya.

    • Buy on Weakness: 34,300-35,750
    • Target Price: 38,125, 41,900
    • Stoploss: below 33,500

    RGAS - Spec Buy

    RGAS menguat ke 115 dan disertai dengan adanya peningkatan volume pembelian. Saat ini, posisi RGAS diperkirakan sedang berada di awal wave 5 dari wave (C).

    • Spec Buy: 109-112
    • Target Price: 127, 133
    • Stoploss: below 105

    IHSG Berpotensi Rebound

    Diberitakan sebelumnya, IHSG di awal pekan depan, Senin, 21 April 2025, menunjukkan tanda-tanda rebound yang positif. Ada potensi untuk menembus resistance penting di level 6.510. Apabila berhasil melewati titik ini, pasar berpeluang menguat lebih jauh menuju target jangka menengah di area 7.195. 

    Optimisme ini diperkuat oleh konfirmasi sinyal beli dari indikator teknikal seperti MACD dan Parabolic SAR yang saat ini berada dalam tren positif. Indikator RSI juga berada di level netral 50.8, memberikan ruang gerak lebih lanjut untuk reli, sementara indikator stochastic sudah mulai bergerak naik, menambah keyakinan atas potensi penguatan.

    Namun, menurut analisis tim riset Indonesia Investment Education (IIE), Sabtu, 19 April 2025, meskipun tren jangka pendek terlihat menjanjikan, IHSG masih menghadapi hambatan teknikal berupa resistance dari Gann fan lines 4/1 dan zona darvas box. Jika tekanan jual muncul, koreksi bisa terjadi menuju area Fibonacci retracement (FR) 50 persen di 6.187 atau bahkan FR 61.8 persen di 6.115. 

    Dalam konteks Minervini Trend Score, IHSG baru mencatat skor 1 dari 8, mengindikasikan tren belum sepenuhnya kuat. Oleh karena itu, investor disarankan untuk tetap waspada terhadap potensi volatilitas jangka pendek.

    Berdasarkan pivot mingguan, level support utama IHSG berada di 6.275 hingga 6.000, sementara resistance kuat berada di area 6.550, 6.661, hingga 6.825.

    Danantara Bawa Angin Segar

    Rencana Daya Anagata Nusantara (Danantara) untuk menjadi penyedia likuiditas di pasar modal membawa angin segar bagi keuangan Indonesia. 

    Pengamat pasar modal sekaligus Founder Stocknow.id Hendra Wardana, mengatakan rencana Danantara itu berpotensi menjadi babak baru dalam upaya memperkuat fondasi keuangan nasional, terutama untuk Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). 

    "Kehadiran Danantara tidak hanya dipandang sebagai sumber likuiditas baru, tetapi juga sebagai jangkar stabilitas bagi IHSG, khususnya saat pasar menghadapi gejolak," ujar dia dalam risetnya, Selasa, 15 April 2025.

    Hendra menegaskan, Danantara bisa meredam volatilitas, menjaga kepercayaan investor, serta menopang pertumbuhan indeks lewat strategi investasi jangka panjang yang terukur karena memiliki kapasitas dana besar dan dukungan politik yang kuat. 

    Tidak kalah penting, lanjut dia, Danantara juga bisa menjadi penyeimbang dominasi investor asing yang selama ini sangat menentukan arah pergerakan pasar, terutama pada saham-saham unggulan. 

    "Walau belum dapat sepenuhnya menggantikan peran asing, Danantara mampu berperan sebagai penyangga pasar di saat aksi jual asing membanjir, sehingga pasar tak mudah terguncang," jelasnya. 

    Secara makro, lanjut dia, kehadiran Danantara menjadi sinyal kuat bahwa Indonesia serius membangun ekosistem investasi domestik yang tangguh, apalagi jika alokasi dana difokuskan pada sektor-sektor strategis seperti energi terbarukan, teknologi, pangan, hingga manufaktur nasional. 

    Menurutnya, efek dominonya bisa sangat besar seperti memperkuat emiten lokal, menarik lebih banyak investor institusi domestik, hingga mendorong lahirnya instrumen pasar baru yang lebih dalam dan terdiversifikasi.

    "Namun demikian, keberhasilan Danantara sangat bergantung pada tata kelola yang profesional, transparan, serta terhindar dari intervensi politik yang bisa merusak tujuan mulia ini," ujarnya. 

    Hendra menilai, salah kelola dana sebesar itu bisa menciptakan distorsi harga, bubble, hingga memperburuk persepsi investor terhadap integritas pasar modal Indonesia. 

    Maka, kata dia, pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan pelibatan manajer investasi berkompeten mutlak dibutuhkan untuk menjaga Danantara bisa menjadi kekuatan yang mendorong pertumbuhan pasar, bukan justru menjadi risiko baru dalam sistem keuangan nasional. 

    "Jika dilakukan secara hati-hati dan strategis, Danantara bukan hanya bisa membuat IHSG bergairah, tapi juga menjadi simbol kedaulatan finansial Indonesia di tengah ketidakpastian global," pungkasnya.(*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Citra Dara Vresti Trisna

    Vestibulum sagittis feugiat mauris, in fringilla diam eleifend nec. Vivamus luctus erat elit, at facilisis purus dictum nec. Nulla non nulla eget erat iaculis pretium. Curabitur nec rutrum felis, eget auctor erat. In pulvinar tortor finibus magna consequat, id ornare arcu tincidunt. Proin interdum augue vitae nibh ornare, molestie dignissim est sagittis. Donec ullamcorper ipsum et congue luctus. Etiam malesuada eleifend ullamcorper. Sed ac nulla magna. Sed leo nisl, fermentum id augue non, accumsan rhoncus arcu. Sed scelerisque odio ut lacus sodales varius sit amet sit amet nibh. Nunc iaculis mattis fringilla. Donec in efficitur mauris, a congue felis.