KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan pada perdagangan hari ini, Kamis (27/6/2024), dengan saham-saham seperti PTRO yang terafiliasi dengan Prajogo Pangestu dan SRTG yang terafiliasi dengan Sandiaga Uno menunjukkan penguatan signifikan.
Data dari Bursa Efek Indonesia menunjukkan bahwa IHSG ditutup naik 0,90 persen atau 62 poin, mencapai posisi 6.967. Sepanjang perdagangan, indeks bergerak dalam rentang 6.915 hingga 6.968. Sebanyak 306 saham mencatat kenaikan, 239 saham mengalami penurunan, dan 239 saham tetap stagnan. Total saham yang beredar tercatat sebesar 24,28 miliar dengan nilai transaksi mencapai Rp14,92 triliun, sedangkan kapitalisasi pasar tercatat sebesar Rp11.963,67 triliun.
Mayoritas sektor mencatat penguatan pada perdagangan hari ini, termasuk konsumer non siklikal, konsumer siklikal, finansial, infrastruktur, bahan dasar, teknologi, kesehatan, properti, dan energi. Namun, sektor industri dan teknologi mengalami penurunan.
Saham perbankan besar menjadi penopang utama pergerakan indeks. Saham PT Bank Negara Indonesia Tbk. (BBNI) naik 3,62 persen ke posisi Rp4.580 per saham. Saham PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) masing-masing naik 2,56 persen dan 2,06 persen. Saham PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) juga menguat, berada di level Rp9.750 atau naik 2,63 persen.
Beberapa saham masuk dalam kategori top gainers, dengan PT Ratu Prabu Energi Tbk. (ARTI) mengalami kenaikan tertinggi sebesar 100 persen, diikuti oleh PT Jaya Swarasa Agung Tbk. (TAYS) yang naik 34,33 persen ke posisi Rp90 per saham. Saham lain yang masuk dalam daftar top gainers termasuk FWCT, WIIM, KKGI, MHKI, PTRO, FIRE, BUKA, dan SRTG.
Di sisi lain, beberapa saham mengalami penurunan dan masuk dalam jajaran top losers, seperti SBAT, TOPS, BTEK, INOV, JARR, dan SOLA.
Selama sepekan terakhir, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penguatan yang signifikan. Pada penutupan perdagangan Kamis, 27 Juni 2024, IHSG ditutup naik 0,90 persen atau 62 poin ke posisi 6.967. Sepanjang minggu ini, IHSG mengalami beberapa kali kenaikan, didorong oleh berbagai faktor termasuk penguatan sektor keuangan dan properti.
Kenaikan IHSG ini juga didukung oleh beberapa saham utama seperti PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), yang semuanya mencatat kenaikan signifikan. Selain itu, saham-saham lain seperti PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) dan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) juga memberikan kontribusi positif.
Secara keseluruhan, performa IHSG yang positif mencerminkan optimisme pasar terhadap kondisi ekonomi Indonesia dan memperkuat kepercayaan investor, termasuk investor asing. Kenaikan IHSG ini dapat meningkatkan minat investasi dari luar negeri, mengingat stabilitas dan potensi pertumbuhan yang ditunjukkan oleh pasar saham Indonesia.
Menguat Sejak Pembukaan
Perdagangan di Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi hari ini, Kamis, 27 Juni 2024, dibuka menguat 0,64 persen. Indeks mencatat kenaikan 44,18 poin ke level 6.949.
Volume perdagangan, menurut data Bursa Efek Indonesia (BEI) tercatat 934 juta saham dengan nilai transaksi Rp750 miliar. Adapun frekuensi yang terjadi sebanyak 55.760 kali. Sebanyak 203 saham menguat, dan 143 saham melemah. Sementara, 181 saham tidak bergerak.
LQ45 menguat 0,58 persen di 868,27, indeks JII tumbuh 0,57 persen di 498,41, indeks MNC36 naik 0,46 persen di 324,51, dan IDX30 menanjak 0,47 persen di 430,71. Sebagian besar sektor tumbuh merata di bawah 1 persen, sedangkan yang turun hanya konsumer siklikal, energi, dan industri.
Head of Retail Research Analyst BNI Sekuritas Fanny Suherman, melihat bahwa pergerakan IHSG secara teknikal hari ini akan berpotensi sideways, menjelang pengumuman GDP dan data Core PCE Amerika Serikat (AS) di kuartal I-2024 yang akan segera dirilis. “Hari ini IHSG masih berpotensi sideways, dengan level support IHSG di 6.850-6.870, sedangkan level resist berada di 6.930-6.950,” ucap Fanny.
Sementara Ratih Mustikoningsih, Financial Expert Ajaib Sekuritas, dalam risetnya menjelaskan sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini antara lain, dari dalam negeri, aksi profit taking oleh investor asing masih terjadi di saham perbankan Big Caps. Investor asing catatkan jual bersih Rp313,8 miliar di seluruh pasar pada Rabu, 26 Juni 2024.
Outflow tersebut mencerminkan kekhawatiran investor akan stabilitas ekonomi domestik, khususnya nilai tukar rupiah (Jisdor) yang terdepresiasi 6,2 persen year to date (ytd) di level Rp16.435 per dolar AS. Risiko nilai tukar juga berdampak bagi turunya margin profitabilitas emiten.
“Di sisi lain, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mempertimbangkan perpanjangan restrukturisasi kredit COVID-19 hingga 2025. Pasalnya, stimulus tersebut telah berakhir pada Maret 2024. Perpanjangan kebijakan tersebut akan membantu perbankan memperbaiki kualitas aset dan menjaga pencadangan (CKPN). Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan stimulus tersebut untuk diperpanjang pada Sidang Kabinet awal pekan ini,” tulisnya.
Selain itu, acuan investasi global, HSBC, menurunkan rekomendasinya untuk saham-saham di Indonesia dari sebelumnya Overweight menjadi Neutral. Ini menjadi langkah kesekian lembaga keuangan dan investasi global yang menilai saham-saham di Indonesia ‘Kurang Menarik’, setelah sebelumnya Morgan Stanley juga memangkas rekomendasinya.
Salah satu pertimbangannya, saham-saham di Indonesia diprediksi akan terpukul oleh depresiasi rupiah yang amat dalam, ditambah lagi dengan tingkat suku bunga yang tinggi.(*)
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.