Logo
>

IHSG Ditutup Koreksi 0,78 Persen, Analis Sebut Biang Keroknya!

Ditulis oleh Hutama Prayoga
IHSG Ditutup Koreksi 0,78 Persen, Analis Sebut Biang Keroknya!

Poin Penting :

    KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG ditutup melemah sebesar 0,78 persen atau turun 53 poin ke level 6.749 pada perdagangan Senin, 24 Februari 2025.

    Merujuk data perdagangan RTI Business, IHSG hari ini bergerak fluktuatif dengan level tertinggi 6.818 dan terendah 6.732. Melemahnya IHSG membuat 351 saham di zona merah, 223 saham menguat, dan 218 saham stagnan.

    Adapun volume perdagangan hari ini sebesar Rp33.683 miliar, sedangkan transaksi Rp12.175 triliun dengan frekuensi perdagangan senilai 1,219,627.

    Sementara itu melansir Stockbit, saham IMJS dan INET menjadi top gainers dengan kenaikan lebih dari 30 persen pada perdagangan hari ini.

    IMJS melonjak 34,78 persen atau naik 48 poin menjadi 186, sementara INET mengalami kenaikan 34,48 persen atau 40 poin menjadi 156.

    Selain itu, saham DWGL juga naik 25 persen ke level 420, kemudian saham ELIT naik 24,75 persen ke 252, dan EDGE melonjak 24,75 persen ke 6.150.

    Di sisi lain, saham OBAT menjadi top loser dengan penurunan tajam sebesar 17,86 persen atau turun 150 poin ke level 690. Sementara itu, CMNP juga merosot 13,64 persen atau 330 poin, menutup perdagangan di level 2.090.

    Selain dua saham tersebut, beberapa emiten lain juga mengalami koreksi, di antaranya MANG turun 10 persen ke level 45, GRPM turun 9,33 persen ke level 68, serta LUCY  turun 9,30 persen ke level 117.

    Founder Stocknow.id Hendra Wardana mengatakan pelemahan ini terjadi di tengah tekanan dari aliran dana asing yang masih mencatatkan outflow sebesar Rp1,1 triliun di pasar reguler pada minggu kemarin.

    "Meski sebelumnya indeks sempat ditopang oleh investor domestik, revisi peringkat MSCI Indonesia dari Equal Weight (EW) menjadi Underweight (UW) oleh Morgan Stanley tampaknya mulai berdampak lebih luas," ujar Hendra kepada Kabarbursa.com, Senin, 24 Februari 2025.

    Menurut dia, lembaga tersebut menyoroti penurunan Return on Equity (ROE) emiten-emiten Indonesia akibat prospek pertumbuhan ekonomi domestik yang melemah, sehingga investor asing cenderung mengurangi eksposur mereka di pasar saham Tanah Air.

    Selain itu, lanjut Hendra,  kebijakan tarif pajak layanan digital yang diterapkan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump terhadap negara-negara yang mengenakan tarif pada perusahaan teknologi AS turut menjadi faktor eksternal yang membebani sentimen pasar.

    Dia bilang, kebijakan proteksionis ini berpotensi meningkatkan inflasi AS, yang pada akhirnya bisa mendorong kenaikan suku bunga The Fed dan memicu gejolak di pasar keuangan global.

    "Sentimen ini memperparah tekanan di pasar saham Indonesia, yang selama ini cukup sensitif terhadap pergerakan kebijakan moneter AS," jelas Hendra.

    Secara keseluruhan, dia menyatakan pelemahan IHSG hari ini menunjukkan bahwa tekanan eksternal dan domestik masih membayangi pergerakan pasar saham Indonesia

    Adapun pada pagi ini, IHSG sudah dibuka melemah pada perdagangan hari ini,  turun 2,15 poin atau 0,03 persen ke level 6.800,85 pada Senin, 24 Februari 2025 pagi.

    Sepanjang sesi, indeks sempat menyentuh level tertinggi di 6.807,91 sebelum terkoreksi hingga level terendah 6.798,77.

    Total volume transaksi mencapai 2,59 miliar lot dengan nilai perdagangan sebesar Rp237,59 triliun dari 19.910 transaksi.

    Di samping itu, IHSG sebenarnya diproyeksikan menguat pada perdagangan awal pekan ini, Senin, 24 Februari 2025. Analis MNC Sekuritas memproyeksikan IHSG menguat tipis, yakni sebesar 0,22 persen ke level 6.803 disertai munculnya volume pembelian dengan posisi masih berada di atas FR 38,2.

    “Kami memperkirakan, IHSG masih berada pada bagian dari wave B dari wave (Y) pada skenario hitam, sehingga IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji 6,908 kembali hingga 7,148,” kata Tim Analis MNC Sekuritas dalam keterangan tertulis, Senin, 24 Februari 2025.

    MNC Sekuritas mengungkapkan, level support pada perdagangan pagi ini adalah 6,679, 6,509. Sedangkan untuk resistance berada di level 6,933, 7,046.

    IHSG Alami Kenaikan 2,48 Persen Sepekan

    Bursa Efek Indonesia (BEI) menyampaikan sejumlah data perdagangan selama periode 17 – 21 Februari 2025 ditutup positif. Sekretaris Perusahaan BEI, Kautsar Primadi Nurahmad mengatakan Peningkatan terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan lalu.

    “Yaitu sebesar 18,99 persen menjadi 18,38 miliar lembar saham dari 15,45 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta, Jumat, 21 Februari 2025.

    Peningkatan turut dialami oleh rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa pekan lalu, yaitu sebesar 6,17 persen, menjadi 1,23 juta kali transaksi dari 1,16 juta kali transaksi pada pekan lalu. Selain itu, kapitalisasi pasar bursa pada pekan ini juga mengalami peningkatan sebesar 3,37 persen menjadi Rp11.786 triliun dari Rp11.401 triliun pada sepekan sebelumnya.

    Sementara itu Kautsar mengatakan Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG pekan lalu berada di zona positif  dengan kenaikan sebesar 2,48 persen. “Menjadi berada pada level 6.803,001 dari 6.638,459 pada pekan lalu,” kata dia.

    Selama sepekan, kata Kautsar, rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami perubahan, yaitu sebesar 3,74 persen sehingga menjadi Rp11,78 triliun dari Rp12,24 triliun pada pekan sebelumnya.

    “Investor asing hari ini (kemarin) mencatatkan nilai jual bersih Rp705,15 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp11,68 triliun,” katanya. (*)

    Dapatkan Sinyal Pasar Saat Ini

    Ikuti kami di WhatsApp Channel dan dapatkan informasi terbaru langsung di ponsel Anda.

    Gabung Sekarang

    Jurnalis

    Hutama Prayoga

    Hutama Prayoga telah meniti karier di dunia jurnalistik sejak 2019. Pada 2024, pria yang akrab disapa Yoga ini mulai fokus di desk ekonomi dan kini bertanggung jawab dalam peliputan berita seputar pasar modal.

    Sebagai jurnalis, Yoga berkomitmen untuk menyajikan berita akurat, berimbang, dan berbasis data yang dihimpun dengan cermat. Prinsip jurnalistik yang dipegang memastikan bahwa setiap informasi yang disajikan tidak hanya faktual tetapi juga relevan bagi pembaca.