KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah sebesar 0,29 persen atau turun 24,73 poin ke level 8.366 pada akhir perdagangan Selasa, 11 November 2025.
IHSG sebenarnya sempat dibuka menguat di posisi 8.437 dan bergerak ke level tertinggi 8.443. Namun tekanan jual yang meningkat di tengah sesi membuat indeks perlahan terkoreksi hingga menyentuh level terendah 8.338 sebelum akhirnya stabil di penutupan sesi sore.
Mengutip Stockbit, nilai transaksi di seluruh pasar tercatat cukup tinggi, yakni mencapai Rp27,59 triliun dengan volume perdagangan sebanyak 710,64 juta lot dari 3,13 juta kali transaksi.
Kinerja antar sektor menunjukkan hasil yang bervariasi. Sektor energi menjadi penopang utama pergerakan pasar dengan kenaikan 1,74 persen, disusul oleh sektor infrastruktur yang naik 1,47 persen, serta sektor properti yang turut menguat 1,45 persen. Sektor transportasi juga mencatat kenaikan 1,12 persen, sedangkan sektor industri naik 0,87 persen. Kenaikan di kelompok ini menandakan adanya rotasi dana menuju saham-saham berbasis komoditas dan konstruksi.
Di sisi lain, tekanan cukup besar datang dari sektor keuangan yang turun 1,13 persen, diikuti sektor teknologi yang terkoreksi 0,58 persen, serta sektor non-cyclical yang melemah 0,71 persen. Sektor industri dasar juga mencatat penurunan tipis 0,21 persen, sementara sektor cyclical nyaris datar dengan kenaikan marginal 0,09 persen.
Sorotan utama pasar hari ini tertuju pada saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang menjadi bintang utama perdagangan. Saham emiten batu bara tersebut melonjak 32 persen ke level Rp198 per saham, sekaligus menempati posisi puncak top movers harian. Dari sisi nilai transaksi, BUMI juga mendominasi dengan nilai mencapai Rp5,28 triliun, mengalahkan emiten-emiten besar lainnya.
Lonjakan BUMI diikuti oleh pergerakan positif sejumlah saham satu grup. PT Darma Henwa Tbk (DEWA) naik signifikan dan mencatat nilai transaksi hingga Rp2,45 triliun, sementara PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) mencatatkan nilai transaksi Rp1,09 triliun. Keduanya turut masuk dalam jajaran top value bersama PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) yang mencatat Rp1,10 triliun dan PT Sinergi Inti Andalan Prima Tbk (INET) sebesar Rp1,07 triliun.
Dari sisi volume perdagangan, BUMI kembali menempati posisi teratas dengan 286,01 juta saham berpindah tangan, diikuti GOTO dengan 101,24 juta saham, DEWA dengan 54,26 juta saham, INET dengan 24,41 juta saham, serta BRMS sebanyak 10,96 juta saham.