KABARBURSA.COM - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan pada perdagangan perdana bulan Mei 2024. Pada Kamis 2 Mei 2024, IHSG tergelincir sebesar 1,61persen atau 116,77 poin ke level 7.117,42 ketika pasar saham ditutup di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Sembilan sektor industri menyeret IHSG ke wilayah merah. Hanya dua sektor yang masih mencatatkan kenaikan ketika pasar saham merosot. Sektor kesehatan menguat 0,12 persen, sedangkan sektor perindustrian naik 0,11 persen.
Sementara itu, sektor keuangan tercatat mengalami penurunan drastis sebesar 2,78 persen, dan sektor transportasi serta logistik turun 2,02 persen. Sektor barang konsumsi primer terjun 1,75 persen, sementara sektor barang baku merosot 1,68 persen. Sektor properti dan real estat melorot 1,51 persen, sedangkan sektor energi terpangkas 1,14 persen.
Sektor teknologi juga tergerus 0,93 persen, sementara sektor barang konsumsi primer turun 0,68 persen dan sektor infrastruktur melemah 0,19 persen.
Perusahaan-perusahaan yang masuk dalam daftar top gainers di LQ45 hari ini adalah:
- PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) dengan kenaikan sebesar 2,41 persen.
- PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) dengan kenaikan sebesar 1,50 persen.
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) dengan kenaikan sebesar 0,77 persen.
Sementara itu, perusahaan-perusahaan yang tergolong sebagai top losers di LQ45 hari ini adalah:
- PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) dengan penurunan sebesar -8,57 persen.
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dengan penurunan sebesar -8,33 persen.
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) dengan penurunan sebesar -8 persen.
Total volume transaksi saham di bursa mencapai 18,8 miliar saham dengan nilai transaksi sebesar Rp 16,4 triliun. Sebanyak 405 saham mengalami penurunan, sementara 187 saham mengalami kenaikan, dan 178 saham stagnan.
IHSG tercatat mengalami penurunan sebesar 0,80 persen selama seminggu terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG telah merosot sebesar 2,14 persen.
Berita atau informasi yang Anda baca membahas emiten atau saham tertentu berdasarkan data yang tersedia dari keterbukaan informasi PT Bursa Efek Indonesia dan sumber lain yang dapat dipercaya. Konten ini tidak dimaksudkan sebagai ajakan untuk membeli atau menjual saham tertentu. Selalu lakukan riset mandiri dan konsultasikan keputusan investasi Anda dengan penasihat keuangan profesional. Pastikan Anda memahami risiko dari setiap keputusan investasi yang diambil.