KABARBURSA.COM-Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan hari ini, Selasa 10 Juni 2025, dengan penguatan signifikan sebesar 117,32 poin atau naik 1,65 persen ke posisi 7.230,74.
Sepanjang hari, IHSG bergerak dalam rentang 7.133,38 hingga 7.230,74, setelah dibuka di level 7.136,86.
Total transaksi di seluruh pasar tercatat sebanyak 284,05 juta lot dengan nilai transaksi mencapai Rp16,70 triliun dan frekuensi sebanyak 1,50 juta kali.
Di pasar reguler, volume mencapai 265,66 juta lot dengan nilai Rp15,97 triliun. Investor asing membukukan nilai beli sebesar Rp4,25 triliun dan nilai jual sebesar Rp4,29 triliun, sehingga mencatatkan net sell sebesar Rp42,5 miliar di pasar reguler. Dari total nilai transaksi, investor asing menyumbang 31,87 persen sementara investor domestik mendominasi sebesar 68,13 persen.
Saham-saham yang mengalami kenaikan signifikan hari ini antara lain PT MPX Logistics International Tbk dari sektor logistik dengan kode saham MPXL yang melonjak 34,75 persen ke harga Rp190. Diikuti oleh PT Bersama Mencapai Puncak Tbk dari sektor perdagangan dengan kode saham BAIK yang menguat 32,63 persen ke harga Rp126.
PT Pudjiadi & Sons Tbk dari sektor properti dengan kode saham PNSE naik 24,49 persen ke harga Rp605. PT Jembo Cable Company Tbk dari sektor industri dasar dengan kode saham JECC melonjak 23,50 persen ke posisi Rp1.340. Sementara itu, PT TBS Energi Utama Tbk dari sektor energi dengan kode saham TOBA menguat 22,94 persen ke harga Rp670.
Di sisi lain, saham yang mengalami penurunan terdalam hari ini antara lain PT Bangun Karya Perkasa Jaya Tbk dari sektor konstruksi dengan kode saham KRYA yang melemah 14,29 persen ke harga Rp108.
PT Era Graharealty Tbk dari sektor properti dengan kode saham IPAC turun 10,00 persen ke posisi Rp180. PT Boston Furniture Industries Tbk dari sektor barang konsumer siklikal dengan kode saham SOFA terkoreksi 8,70 persen ke harga Rp63.
PT Merdeka Battery Materials Tbk dari sektor bahan baku dengan kode saham MBMA turun 8,00 persen ke harga Rp414. PT Indonesian Paradise Property Tbk dari sektor properti dengan kode saham INPP juga terkoreksi 7,95 persen ke level Rp810.
Secara sektoral, penguatan tertinggi dicatatkan oleh sektor teknologi yang naik 3,54 persen, disusul sektor transportasi yang menguat 3,53 persen, dan sektor energi yang naik 2,18 persen. Sektor infrastruktur, keuangan, industri dasar, dan barang konsumer non-siklikal juga mencatatkan penguatan. Sementara itu, sektor kesehatan turun 0,98 persen dan sektor properti melemah tipis 0,11 persen.
Equity Analyst Indo Premier Sekuritas (IPOT) Imam Gunadi menegaskan koreksi IHSG secara umum masih dipengaruhi oleh meningkatnya eskalasi perang dagang AS dan China dengan aksi saling tuduh antar keduanya.
Ia menambahkan market sepekan yang akan berlangsung selama 4 hari perdagangan karena masih ada libur cuti bersama Idul Adha di awal pekan ini benar-benar akan fokus pada pertemuan AS dan China di London yang kemungkinan akan menghasilkan kesepakatan yang positif bagi pasar.
Secara teknikal, pergerakan IHSG pada Kamis pekan lalu membentuk pola candlestick hammer yang mencerminkan bahwa pelaku pasar telah mulai mentoleransi eskalasi konflik dan bersiap menghadapi potensi hasil positif dari diplomasi kedua negara adidaya tersebut.
“Kami memproyeksikan IHSG berpeluang menguat pekan ini dengan level resistance di 7.325 dan support di 6.994,” ujar Imam pada Selasa, 10 Juni 2025.(*)